Mansion Walton
Ruangan dengan nuansa pink biru yang mendominasi kamar seorang gadis mungil. Terlihat si pemilik kamar masih setia memejamkan kedua matanya tanpa menghiraukan cahaya matahari yang menembus gorden kamar miliknya.
Kring.. Kring.. Kring
Tak terhitung sudah kedua kalinya jam weker tersebut berbunyi. Hingga dering ketiga gadis tersebut langsung saja melemparkan jam cantik itu tanpa memperdulikan kerusakan yang diakibatkan olehnya sendiri. Setelah bunyi dari jam itu berhenti, gadis mungil itu lantas melanjutkan tidurnya kembali.
Brak..
Suara dari seorang pemuda yang sedang menggedor pintu kamar adik semata wayangnya."Araa bangun. Udah jam setengah 7 nih kamu nggak mau sekolah apa? Araa" Teriak Arnold dengan masih menggedor pintu kamar yang bertuliskan 'Arabelle Allisya Walton'.
"Engh.. Abang ganggu Ara ihh. Ara masih ngantuk". Ucapnya sambil menguap dan mengeratkan kembali selimut merah muda miliknya.
Arnold akhirnya menyerah. Dia akan mengadukan kelakuan adiknya kepada sang bunda. Ketika menuruni tangga mansion dia berpapasan dengan sang ayah.
"Dad tuh anak kesayangan daddy nggak mau bangun mana udah mau jam 7 lagi" ucapnya menggebu-gebu.
"Biar daddy yang membangunkannya. Lebih baik kamu sarapan sana udah ditungguin sama mommy mu."
Seraya mengangkat tangan bak sedang hormat kepada sang merah putih. Arnold bergegas menghampiri ibunya. Sementara Frans hanya menggelengkan kepala menghadapi tingkah anaknya yang terbilang tengil itu.
Sambil menggedor pintu kamar anak gadisnya " Araa sayang bangun yuk udah mau jam 7. Kamu emang nggak mau sekolah?" Katanya lembut.
"Iya dad. Ara udah bangun nih" Ucap Ara lesu namun masih memejamkan kedua matanya.
"Daddy tunggu dibawah yah" Teriak Frans.
"Heem." Ara memaksakan kedua mata indahnya terbuka dan segera melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi.
10 menit kemudian
"Daddy.. Mommy.. Ara datang." Ketiganya hanya menghela napas seraya memperhatikan anak gadisnya yang tengah tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.
"Ck Ck Ck abang bangunin nggak mau. Sekalinya daddy baru mau. Dasar" Ucap Arnold sok cemberut.
"Abang kan banguninnya nggak ikhlas jadinya ara malas bangun" Ara hanya mengerucutkan bibir mungil itu kemudian melanjutkan sarapannya.
"Yok aku udah selesai nih. Ara mau bareng abang nggak?" Tanya Arnold seraya meminum air putih.
"Iya Ara mau. Daddy. Mommy. Ara berangkat dulu yah" Ara berkata sambil mengecup pipi kedua orang tuanya.
"Iya sayang hati-hati yah. Abang jagain anak kesayangan mommy. Awas kalo tidak." Ucap Clarissa mengancam.
Arnold hanya memutar kedua bola matanya malas.
...
Alexander High School
Gerbang Alexander High School ramai dimasuki siswa baru yang akan menempuh jenjang pendidikannya di SMA tersebut.
Semua siswa baru menggunakan pakaian SMA yang mencirikan sekolah Alexander dilengkapi dengan topi kerucut bagi siswa laki-laki dan pita biru bagi siswi perempuan yang disesuaikan dengan bulan kelahiran dari siswi yang bersangkutan. Senior yang ada hanya menahan tawa ketika melihat tampilan para juniornya yang menggelitik perut.Mobil arnold memasuki parkiran SMA Alexander. Ara yang melihat keluar jendela mobil menampilkan senyum semangatnya saat mengamati sekolah barunya yang terbilang besar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE ALVARO (On Going)
JugendliteraturHello Everyone! I'm Nia and this is my first story. Hope you like it😋 *************** Ketika dua insan dipertemukan dalam ikatan suci pernikahan. Sosok gadis imut nan manja yang menjadi berlian bagi keluarganya, Arabelle Allisya Walton. Anak kedua...