CHAPTER 4 - Beginning

26.1K 1.5K 48
                                    

Ara memasuki mansion Walton dengan kaki yang sedikit dihentakkan akibat perbuatan Alvaro sebelumnya. Wajahnya terlihat memerah.

Flashback

Sesaat setelah duduk nyaman di samping kemudi. Alvaro menjalankan mobil miliknya keluar dari gerbang SMA Alexander. Ara mengalihkan pandangan keluar jendala tanpa minat menatap Alvaro sedikitpun. Namun Alvaro yang merasa diabaikan oleh gadis disampingnya bergegas menarik tangan mungil itu lalu menggenggamnya dengan lembut. Dia memilih tetap menjalankan mobil itu dalam keheningan.

"Rumah. Dimana?" Tuturnya.

Ara yang mengerti menyebutkan alamat rumahnya. " Perumahan Anggrek Blok C No. 7". Al hanya membalas dengan anggukan.

Saat tiba di pekarangan mansion walton yang terbilang luas itu. Alvaro mengunci pintu mobil seakan melarang Ara untuk turun. Al kembali memegang tangan Ara. Namun Ara segera menepisnya.

"Ih apasih kak pegang-pegang. Lepasin tangan Ara." Perintahnya dengan mata melotot tajam. Niatnya ingin menakuti Al. Namun yang terjadi sebaliknya. Al malah menahan tawa melihat tingkah Ara.

Dengan ekspresi yang masih terbilang datar "Kamu ingat aku?" Ucapnya.

Ara yang bingung dengan pertanyaan yang baru saja terlontar dari bibir tipis dan merah alami itu hanya menggaruk tengkuknya. Tanda tak mengerti arah pembahasan Alvaro.

"Kakak emang kenal Ara yah, perasaan kita baru aja ketemu tuh." Ucap Ara polos.

"Kenal" Al menjawab dengan singkat.

Melihat raut muka Alvaro yang tidak seramah tadi. Ara merasa tak enak. Namun karena tingkat penasarannya tinggi dia memberanikan diri untuk bertanya.

"Hmm.. Kakak kenal Ara tapi Ara nggak kenal kakak. Terus kakak ketemu Aranya dimana?"

"Waktu kecil. Di taman komplek." Ucap Alvaro singkat, padat, dan tidak jelas.

Ara berusaha mengingat kejadian itu. Namun hasilnya nihil. Tak ada satu adegan pun yang terlintas dalam benaknya.

Melihat keadaan Ara yang kesulitan dalam mengingat kejadian 10 tahun yang lalu, Al memberikan kode kecil kepada Ara "Bocah kecil yang nangis di kursi sampingmu".

Entah mendapat keajaiban dari mana. Ara sontak saja mengingat kejadian itu. Dia membulatkan kedua mata kecokelatannya. Terkejut. Itu yang dirasakan olehnya. Ternyata Tuhan menakdirkan kedua insan itu untuk bertemu kembali setelah sekian lama.

Alvaro yang masih memperhatikan ekspresi terkejut Ara, langsung memeluk tubuh gadis mungil itu. Menuntaskan rasa rindu yang menyesakkan dada. Ara merasa sangat nyaman berada dalam dekapan Al. Tanpa sadar dia membalas pelukan itu seraya memejamkan mata dan menyandarkan kepala di depan dada bidang Alvaro.

"Ehhem." Dehem Alvaro.

Ara sontak menatap kedua mata hitam dan tajam itu seolah berkata "Ada apa?".

Al yang menyadari arti tatapan Ara kembali mengucap "Mine". Dia melanjutkan "Kamu sekarang pacar aku"

Ara yang hendak protes terhenti seketika. Saat Al menarik tengkuk gadis didepannya lalu menempelkan bibir mereka. Ara terkejut. Dia membulatkan kedua matanya. First kiss nya diambil seenaknya oleh senior galak ini. Seakan tersadar dia lantas mendorong dada bidang Al dan segera turun dari mobil sport itu. Terkunci. Al yang paham situasi segera membuka kunci mobilnya.

Gadis mungil itu menjalankan kedua kakinya menuju tangga mansion tanpa berbalik sedikitpun. Kedua pipinya sontak memanas dan menampilkan warna kemerahan. Sementara Al memutuskan pulang dengan keadaan hati yang berbunga-bunga.

MY POSSESIVE ALVARO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang