Hello aku kembali!
Maaf lama update wkwk
HAPPY READING❤
Saat ini Alvaro sudah menginjakkan kakinya di parkiran rumah sakit. Sebelumnya dia sudah membeli permen cokelat kesukaan Ara.
Krek
Saat pertama kali membuka pintu ruang rawat gadis itu, dia masih melihat Ara yang tertidur pulas. Dugaannya salah. Pikirnya Ara sudah sadar.
Al menarik kursi yang berada tepat disamping brankar Ara. Dia mengamati wajah teduh itu. Luka lebam bahkan belum hilang diwajahnya namun kecantikan gadis itu tetap terpancar. Cantik. Satu kata yang terucap di batin Alvaro.
Saat asyik mengamati tidur gadis itu. Dia tersentak saat mendengar suara tangisan tertahan yang keluar dari bibir Ara.
"Hiks.. Hiks"
"Ara takut. Ampuni Ara kak" ucapnya lemah.
"Heh sayang bangun. Ini aku. Jangan takut. Aku disini." Alvaro berbisik ditelinga gadis itu pelan.
Seketika Ara membuka mata. Yang didapatinya ia berada di dalam ruangan serba putih dengan aroma obat-obatan yang menyengat indra penciumannya.
Akhhh
"Tolong Ara!"
"Hikss TOLONG" Jeritnya.
Alvaro memeluk tubuh itu erat. Takutnya Ara melepas jarum infus yang masih tertancap ditangan gadis itu.
"Cup..Cup.. Tenang sayang. Kakak disini"
"Semuanya aman. Ara ada dipelukan kakak." Ucapnya berusaha menenangkan gadis itu.
Ara tersadar " Hiks.. Kak Varo Ara tadi di... Hiks" Dia tak sanggup melanjutkan perkataannya. Ara mempererat pelukan itu.
"Lepas yah pelukannya aku mau ke dokter dulu"
"NGGAK"
"Kak Varo nggak boleh ninggalin Ara"
"Cuma sebentar. Habis itu kesini lagi. Yah" pintanya sambil mengelus punggung bergetar Ara yang masih saja belum menghentikan tangisnya.
"Nggak. Kakak disini aja. Ara takut.
Alvaro mengalah. Dia memutuskan untuk menunggu gadis ini tenang dulu. Saat akan membaringkan Ara. Dia menolak. Sedetik pun Ara tidak mau melepaskan pelukan eratnya ditubuh Alvaro.
"Ara.."
"Tidur yah sayang"
Ara menggeleng.
"Ara mau digendong"
Alvaro lantas menggendong gadis itu didepan tubuhnya. Posisi Ara saat ini seperti bergelantungan layaknya koala. Aneh memang. Al membisikkan kalimat penenang agar Ara bisa tenang kembali. Sepertinya kejadian tadi memberikan trauma kepada gadis ini hingga tak mau ditinggal sedikitpun.
Sudah hampir sejam Alvaro menggendong Ara. Dia tak kelelahan sama sekali. Dia merasa tak tega menurunkan gadis ini dari gendongannya. Alvaro sendiri heran dengan dirinya. Dia paling anti terhadap gadis manja dan cengeng tapi entah kenapa dia menyetujui saat orang tuanya menjodohkan mereka berdua.
"Ara..Ara"
"Kamu udah tidur?" Al tak mendengar suara dari Ara lagi dia memutuskan menidurkan gadis itu kembali diatas brankar.
Cup
Setelah mengecup kening sang gadis dia memutuskan menemui dokter Leo. Dia takut Ara mengalami trauma. Dia ingin menanyakan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE ALVARO (On Going)
Teen FictionHello Everyone! I'm Nia and this is my first story. Hope you like it😋 *************** Ketika dua insan dipertemukan dalam ikatan suci pernikahan. Sosok gadis imut nan manja yang menjadi berlian bagi keluarganya, Arabelle Allisya Walton. Anak kedua...