CHAPTER 18 - Aurel

13.9K 884 19
                                    

Hari ini Arnold sudah kembali menginjakkan kakinya di Alexander High School. Setiap pasang mata di sepanjang koridor terus memperhatikan cowok itu dengan tatapan kagum terutama para kaum hawa. Dengan gaya tengilnya Arnold mengedipkan sebelah matanya untuk seorang gadis yang berjalan tepat disampingnya.

"OMG kak Arnold kedipin mata buat aku?" pekik seorang siswi.

"Enak aja. Kak Arnold kedipin mata ke aku!"

"Akuuu". Dan terjadilah teriakan heboh para siswi yang asyik membela siapa yang baru saja diberikan kedipan mata oleh salah  seorang most wanted boy di SMA alexander.

Arnold mengabaikan teriakan yang menurutnya sangat alay. Matanya menelusuri sepanjang koridor dan melihat sang adik dan
Ketos Alexander's berjalan beriringan menghampirinya.

"Kak!!" Teriak Ara dengan riangnya.

"Hmm"

"Ih kok jawabnya jutek sih. Ara marah nih"

"Marah aja sono" ucap Arnold.

"Varoo. Tuh abang gituin Ara" Adunya.

Alvaro merangkul pundak sang gadis dan segera meninggalkan Arnold yang sialnya adalah kakak iparnya sendiri. Dia kemudian mengantarkan Ara menuju kelasnya.

***

"Ara datang!"

"Ck" Decak Aurel

Pagi ini suasana hati gadis tomboy itu sedang kacau. Kedatangan sahabat polosnya membuat paginya terasa kacau lagi. Mungkin sedikit ketenangan akan mengembalikan semuanya namun yang terjadi malah sebaliknya. Dirinya yang butuh ketenangan tidak sejalan dengan suasana kelas yang ribut. Di pojok kelas terlihat Denny sang ketua kelas asyik dengan gitarnya sedangkan geng cewek asyik dengan ghibahannya.

"Aurel kenapa? Pagi-pagi harus senyum kek" Kata Ara menasihati.

"Gue kesel"

"Kesel sama siapa?"

"GUE KESEL SAMA ARN..." Aurel langsung menjeda ucapannya. Hampir saja ia keceplosan.

"Sama siapa? Arn?"

"Nggak lupain aja" Kata Aurel seraya berlalu meninggalkan kelas. Dia berniat bolos hari ini. Mungkin menenangkan diri di rooftop bisa mengembalikan suasana hatinya.

"Aurel aneh" Decak gadis itu.

***
Hembusan angin turut menerbangkan rambut seorang gadis yang tatapan matanya menunjukkan kegelisahan. Dalam benaknya terucap kata lupakan namun faktanya itu semua sulit terealisasikan. Dia Aurel. Semenjak kejadian kemarin, ia berubah menjadi sosok yang berbeda. Awalnya dia terkenal dengan kebobrokannya, sekarang? Jangan ditanya. Dia bagaikan gadis yang kehilangan arah. Mungkin terkesan alay tapi itulah kenyataannya.

"Kenapa orang itu harus muncul lagi?"

"Mungkin akan lebih baik jika kami tak saling kenal"

"KENAPAA!"

Teriakan nyaring itu mengagetkan seorang pria yang sedari tadi menyaksikan kepiluan gadis dihadapannya. Dalam benaknya timbul rasa bersalah yang lumayan dalam namun rasa benci juga turut hadir disana. Pengkhianat. Satu kata yang terus terukir di dalam batin pria tersebut. Niatnya akan menghabiskan masa santainya diatas rooftop sekolah. Sepertinya niat itu harus tertunda. Tanpa banyak berkata dia melangkahkan kaki miliknya meninggalkan rooftop itu.

"Hiks..aa..pa..yang harus gue lakukan" Tanya Aurel kepada dirinya sendiri.

Sepertinya dia akan terjerat kedalam bayang-bayang masa lalunya. Walaupun dia berniat mengakhiri masa kelam itu sudah tak ada artinya lagi. Orang itu salah paham. Tak ada jalan lain.

MY POSSESIVE ALVARO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang