CHAPTER 14 - Possesive

19.1K 1.1K 12
                                    

Setelah insiden yang terjadi beberapa minggu lalu, tepatnya saat Angel membully Ara. Semuanya kembali membaik. Hubungan Ara dan Al terlihat makin mesra dengan sifat manja Ara yang sudah diluar batas hingga tak ada lagi nampak sifat dewasa pada dirinya. Untuk Angel sendiri sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah atas kasus pembullyan yang dilakukannya. Itu adalah hadiah dari Alvaro. Tepat sehari setelah kasus bully itu, Angel langsung dikeluarkan secara tidak hormat. Orang tua mereka juga mengetahuinya. Dan kini keadaan Alexander High School kembali damai.

Hari ini adalah jadwal olahraga bagi kelas X IPA 1. Pak Ahmad selaku guru olahraga mengizinkan mereka untuk bermain jenis cabang olahraga apapun. Kaum laki-laki memilih bermain basket sedangkan yang perempuan bermain bulu tangkis. Sebagian ada juga yang memilih menepi dan duduk dibawah pohon. Katanya panas takut make up nya luntur. Ada-Ada saja.

Aurel dan Ara memilih ikut bermain bulu tangkis. Keduanya terlihat asyik dan sangat menikmati itu semua. Dia main tanpa memperhatikan langkah kakinya. Hingga Ara tak sadar bahwa ikatan tali sepatunya terlepas. Kakinya oleng. Dan saat itu dia hampir saja terjerembab keatas lantai lapangan yang sedikit kasar. Namun itu tak terjadi. Aldo teman sekelas Ara yang saat itu bermain basket dan melihat gadis itu hampir terjatuh langsung menahan pinggang Ara erat. Dia kaget. Nyaris saja terjatuh.

"Emm. Makasih Aldo" ucapnya pelan dan terkesan malu.

"Iya. Lain kali lo hati-hati"

Ara memutuskan berhenti bermain. Dia takut kejadian tadi terulang kembali. Lagipun dia merasa sedikit letih. Mungkin efek cahaya matahari yang terlalu terik ini.

...

"Ehh Al. Lo tau nggak" Heboh Alvin.

"Nggak"

"Gue belum selesai ngomong. Goblok"

"Apasih Vin. Sok heboh lo" ketus Alden. Sifat Alden dan Alvaro memang mirip. Dingin. Akan tetapi, Alden masih dalam kategori wajar. Lain lagi dengan Alvaro. Dia hanya bisa lembut dan menghilangkan segala sifat buruknya itu jika didepan Ara saja.

"Masa yah tadi gue lewat lapangan. Dan lo tau apa?"

"Ck. Langsung inti. Jangan banyakan intro" tuntut Alvaro.

"Iya iya"

"Tadi kan gue lewat terus cewek-cewek disana ghibah tuh. Dan lo tau yang di ghibahin tuh cewek yang deket sama lo" Lanjutnya.

"Ara?"

"Iya Ara. Dan parahnya yang gue denger yah. Dia katanya pelukan sama cowok sekelasnya. Duh so sweet" Alvin membayangkan apa yang terjadi setelah ini. "sebentar lagi perang dunia nih" batin Alvin.

"Sepertinya ada yang mau meledak" Tawa Alvin dan Alden terdengar menggema di seluruh kantin. Mereka tak bisa menahan tawa saat melihat muka Alvaro yang memerah seakan menahan amarah dan kedua tangannya yang mengepal kuat.

"Akhhh brengsek" umpatnya.

Alvaro segera melangkah meninggalkan kantin. Dia akan menemui Ara. Sepertinya gadis itu bermain-main dibelakangnya. Alden dan Alvin menyusul langkah sahabatnya.

...

Sementara itu Ara saat ini berada perpustakaan. Setelah berganti pakaian dia memutuskan untuk mengadem di ruangan yang sepi siswa. Hanya siswa rajin yang mau mendatangi ruangan ini. Aurel tak ikut dengannya katanya mau ke kantin.

"Huaah adem"

"Enak tidur nih" Ara memejamkan matanya seraya menyandarkan punggung di rak buku yang ada dibelakangnya. Dia memilih duduk melantai dibanding baring diatas meja baca. Bisa-bisa dia diusir oleh pegawai perpus. Bukannya membaca malah numpang tidur.

MY POSSESIVE ALVARO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang