•••••LIMAPULUH•••••

106 29 8
                                    

°°°

"Maaf aku jatuh cinta padamu. Seharusnya aku tau diri kalo bukan aku yang kamu mau saat ini"

°°°


•💃📱•

°°°°

Eunha kembali pada rutinitasnya kemudian membuka lokernya yang dan mengambil sticknote yang eunha rapikan. Eunha melihat beberap sticknote itu dan benar saja selalu menggunakan emot o_o ini setiap kalinya.

Apa dirinya harus bertanya pada younghoon? Apa tujuannya memberikannya sebuah roti dan susu dan apa maksud dari setiap sticknote dengan berbagai gombalan?

Tidak mungkin younghoon kan? Hanya sebuah kebetulan sama dengan username yzho_o.naldinta dan emoticon o_o yang diberikan oleh penggemar rahasianya. Astaga kenapa banyak teka-teki seperti ini?

Tanpa sengaja saat memikirkan sticknote itu, Eunha melihat seseorang yang pasti tau penggemarnya lalu dirinya menyipitkan matanya saat tidak asing dipenglihatannya, itu benar, cewe itu"EH KAMU!!"

semua menoleh kearah eunha, eunha menepuk dahinya kemudian menghampiri cewe itu yang hanya diam ditempat.

"Lo yang pernah minta maaf sama gue kan?"

Cewe itu tidak membalas ucapannya tetapi hanya menganggukan kepalanya, dia trauma dengan sikap kekanakannya dahulu.

"Maaf kak, kakak masih marah?"eunha menggelengkan kepalanya.

"Gue cuman mau nanya sama lo."

"Nanya apa kak?"

"Sebelum itu Nama lo siapa? Gue waktu itu gak sempet nanya kayaknya."

Gadis itu terdiam membuat eunha menghela nafasnya"ngomong aja, gue gak bakal ngapa-ngapain lo."

"Yeri, kak."yeri, gadis itu masih menundukan kepalanya.

Eunha yang melihat yeri yang menunduk hanya mampu menghela nafasnya kemudian menerbitkan senyumnya dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Gue eunha, salam kenal. Kita belum kenal secara resmi waktu itu."eunha tersenyum kepada yeri yang sekarang menatapnya kemudian menerima uluran tangan eunha.

Setelah perkenalan resmi eunha lalu menatap yeri, adik kelas itu. Semoga saja dia bisa memberikan satu kunci jawaban pada teka-tekinya.

"Lo waktu buka loker gue, lo liat roti sama susu diloker gue gak? Gue bukan nuduh lo ngambil kok! Cuman, semoga aja lo liat seseorang yang naro roti sama susu diloker gue."

"Seseorang?"eunha mengangguk dengan berharap yeri mengetahuinya namun tidak, yeri malah menggelengkan kepalanya.

"Gue gak pernah liat orang yang buka loker kak eunha."eunha menghembuskan nafasnya, dia berharap bisa menemukan orang itu.

"Kalo gitu makasih yah, yeri. Gue cuman mau ngomong itu aja."yeri mengangguk.

"Eh tapi tunggu!"seru eunha. Sedangkan yeri yang ingin pergi kekelasnya menjadi ia urungkan.

"Ya?"

"Emm, gak jadi. Maaf, yer. Ya udah gue duluan yah."

Eunha pamit setelah anggukan kepala yeri, eunha melangkahkan kakinya dengan wajah yang sulit diartikan, dia bingung sangat bingung. Apa beneran younghoon? Tapi mengapa younghoon? Apa yang membuat younghoon selalu memberinya roti dan susu dengan sticknote yang selalu menempel, apa karna kasihan? Karna dirinya tidak pernah kekantin.

"Eunha!"

Eunba kembali sadar pada kesadarannya, eunha menoleh terdapat seorang cewe dengan poni menghampirinya, dia yuna.

"Lo kenapa? Ada masalah?"

Eunha tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya pelan"gak ada apa-apa."

Yuna menatap eunha yang sekarang menghadap depan dengan masih melangkahkan kakinya menuju kelas. Yuna tak bisa menebak isi hati eunha, menurutnya rumit. Eunha begitu mudah merobak wajahnya yang tadinya sedih berganti dengan senyumnya yang tak bisa diragukan.

Yuna ingin dekat dengan eunha, mereka emang berteman lama tapi hanya sebetas berteman ngobrol dengan cepika-cepiki ringan tidak dengan saling curhat apalagi masalah keluarga, yuna gak tau apa-apa yang dirinya ingat eunha itu dateng ke jakarta untuk beasiswa.

Dirinya sudah memaksa eunha untuk menumpahkan segalanya yang membuatnya resah, bingung, marah, sedih, bahagia atau semua mood eunha tapi, eunha hanya mengangguk tapi tidak melakukannya. Eunha bahagia kalo temannya bahagia, eunha sedih kalo temannya sedih, dia bahkan sangat sedih kalo benar-benar temannya sedih. Eunha terlalu baik, yuna menyadari akan ada hal yang yuna tak mau tapi yuna tidak tau apa.

"Yuna!"

Yuna kembali sadar menatap eunha dengan pandangan yang berusaha pulih dari lamunanya"lo mau ngapain naik tangga?"

"Hah?"yuna tidak sadar dirinya menaiki tangga menuju kelas 2, dimana emang terdapat dilantai dua sedangkan anak kelas satu terdapat paling atas.

Eunha terkekeh kemudian merangkul yuna agar tidak nyasar keatas bahkan bisa aja sampe ketempat dedek-dedek gemes.

"Ha, bentar lagi kita lulus nih. Lo mau kuliah dimana?"

"Kalo lo? Lo kuliah atau fokus sama karir lo? Katanya lo pengen masuk dunia perfilman?"Eunha balik menanya, yang tadinya pertanyaan mengarah padanya sekarang mengarah pada yuna.

"Gue fokus dua-duanya, kalo gak ada job buat manggung paling gue up buat cover lagu diyoutube."

"Kalo masalah perfilman gue belum yakin, gue bahkan gak yakin sama bakat ekting gue, ha. Gue insecure kalo masalah drama."

Eunha memukul pundak gadis disampingnya, yuna meringis dengan mengelus-ngelus bahunya yang terasa sakit"gue streaming lagu lo padahal! Bahkan sering baca komen-komennya, lo punya bakat ekting, yun. Ekting lo menjiwai pas adegan dikaca itu. Kalo emang masalah lo belum percaya diri dengan bakat ekting lo, lo bisa tunda. Jangan terlalu memaksakan."

"Fokus karir nyanyi lo, lo bisa memperluas lagu lo ke amerika. Yah, walaupun gue tau gak gampang, tapi seenggaknya berusaha. Jangan terlalu overthingking, nanti malah berakibat sama semua yang lo bangun. Berusaha adalah jalan keluarnya."

"Makasih ha, gue selalu cerita ke orang lain, dia bahkan menyuruh gue buat masuk dunia perfilman tapi lo engga. Lo dukung gue buat hal yang jelas gue kuasain."

Eunha tersenyum, seenggaknya kata penyemangat yang hanya eunha ucapkan bisa berdampak baik terhadap sekitarnya.

•••••

A/n : edisi sepesial 50😭 aku bikin caption yang aku buat sendiri:)

Huhuhuhuhu udah 50 an aja:)) kalian masih kuat kan? Iya kan? Hehehehe ya udah bai-bai(≡^∇^≡)

|minggu-18juli-2021|

i'm not a famous girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang