empatpuluhtiga

119 29 7
                                    


•💃📱•

°°°°

sᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ^^

°°°°


Eunha gadis itu menghembuskan nafas leganya kemudian menyenderkan tubuhnya pada tembok putih itu dan merosotkannya.

Eunha secara reflek menghindar dan bersembunyi disini, dia tidak tau kenapa dia secara reflek menghindar dari younhoon. Mina dan eunwoo yang mengetahui eunha kerja disini, eunha merasa biasa aja tapi, mengapa dengan younghoon dia malah seperti ini.

Bukannya teman lama bisa dipercaya? Tapi kenapa susah sekali memberitahukan kepada younghoon dan lainnya. Sedangkan mina dan eunwoo, eunha merasa biasa aja walaupun pertamanya terkejut namun kalo untuk younghoon, eunha belum siap.

"Gue kenapa?"

"Kenapa lo kabur?"

"Seharusnya lo jujur sama younghoon. Ini moment yang tepat, ha."

"Gak selamanya lo bakal nutupin ini"monolognya lirih, eunha mendongakkan kepalanya sedikit dengan menempel pada tembok, eunha kemudian memejamkan kedua matanya.
















"Sin, mba eunha mana?"bisik umji kepada sang sahabat.

Sinb tidak langsung menjawab, dia terdiam lebih dulu"itu... Em, mba eunha gak masuk."

"Yah.... Padahal gue mau kasih suprise sama kak younghoon."

Sinbi menatap sahabatnya, sinbi sedikit iba melihat wajah sang sahabat yang lesu.

"Temennya umji yah?"tanya tiba-tiba younghoon.

Sinbi yang menatap umji kini beralih kearah younghokn dengan senyum yang mengembang"iya kak, gue sinb. Salam kenal kak."

"Nama gue younghoon, salam kenal sinb."

"Bisa rekomen minuman sama dissert gak nih? Gue mau pesen."

"Bisa kok kak."








•••••
.•♫•♬•Eittsss, udah vote belum? Yuuk vote duluu yukk. Jangan lupa pencet bintang dibawah yah kak(≡^∇^≡)•♬•♫•.
•••••









°°°°

Ya udah yukk lanjut lagiヾ(^-^)ノ

°°°°









°°°°

Perempuan dengan rambut coklat, sedang merebahkan tubuhnya diranjang miliknya. Dia memandang ponsel dengan case bewarna pink itu dengan menatap pesan yang ia kirimkan namun hanya dilihat saja.

"Kenapa younghoon gak bales yah? Sibuk kali."

"Iya kali sibuk.."

Mina, yah gadis itu tidak sedang melakukan apapun dan sekarang dirinya sedang diam diatas ranjang.

Tanpa sadar memori mencuat disaat dirinya bercurhat dengan eunha dikafe tempat eunha bekerja tempo lalu. Pertanyaan mulai mencuat dipikirannya saat ini.

Apa eunha menepati janjinya?

Apa dirinya egois?

Apa dirinya tepat melakukan hal itu agar eunha tidak menyukai younghoon?

Apa eunha sadar dengan perasaan younghoon padanya?

Mina tau kalo younghoon menyukai eunha. Pertemanan berbeda gender tidak selamanya murni dengan landasan hanya bersahabat, tidak mungkin akan seperti itu. Mina menyadari itu kepada younghoon tapi tidak dengan eunha, eunha seperti biasa, hanya bersikap biasa pada younghoon tidak dengan younghoon yang selalu memusatkan setiap waktu pada eunha.

Gadis itu sekarang beralih pada galeri yang terdapat foto perempuan dengan rambut diikat kebelakang sedang melayani pelanggan.

"Ha, kenapa lo beruntung banget?"

"Padahal gue yang duluan ketemu sama younghoon, kenapa younghoon suka sama lo?"

"Lo bakal nempatin janji lo buat dukung gue kan?"

"Iya kan ha?"








°°°°

"Gue tiba-tiba kangen lo, ha."

Pria itu menatap jendela dengan hamparan pohon hias yang begitu tertata rapi sambil menyesap teh yang baru saja dibikin oleh pekerja disini.

"Enu!"

Eunwoo menoleh dengan begitu terkejut, didepannya sekarang terdapat perempuan atau kakak sepupunya dengan lambaian tangannya.

"Kangen gue sama lo!"pekik cewe itu dengan memeluk tubuh eunwoo.

Cewe itu yang tak merasakan pergerakan eunwoo untuk memeluknya, mendongak menatap eunwoo kemudian dia berdecih.

"Cih, jadi gini yah lo sama gue."

Eunwoo menghela nafasnya"gak gitu kak, gue masih kaget aja lo ada disini."

Yerin aurora malendric hanya mampu terkekeh kemudian mengepal tangannya dan memukul dada pemuda itu.

"Kaget kan lo? Apa lagi gue, hehehe."eunwoo mengeryit dengan alis yang satu ia angkat sebagai tanda dirinya bingung.

Gadis itu hanya mampu menyengir dengan begitu manisnya"yah gimana yah hehehe, gue teror papah terus, buat balik kesini. Bosen gue dikorea sana, ternyata gak seseru didrakor yang sering gue tonton."

"Dan! Lo tau gak? Pelajaran disitu tuh berat banget huh! Nyesel banget gue kuliah disana. Beraaat banget, nu."lanjut yerin mengeluh.

"Ya udah mumpung lo disini, gue mau ke kafe. Lo mau ikut kak?"

"Wah! Serius lo?! Mau lah! Gue jarang nongki nih di korea!"















••••

Eunwoo membelah jalan dengan kendaraan beroda empatnya bersamaan disampingnya kakak sepupunya, yerin.

Yerin yang menikmati lagu dari radio mobil yang sedang mengalun merdu didalam mobil bersamaan dengan menikmati ibu kota yang yerin rindu. Dalam hati yerin bergumam, banyak yang berubah disini, disana dan dimana-mana.

Mobil bewarna hitam berhenti pada salah satu kafe yang tujuan mereka sejak awal. Yerin menatap kafe yang bagus dan instagramable itu. Yerin membuka pintu mobil dan berlari kecil menuju kafe itu.

Eunwoo yang baru saja keluar dari mobil, menoleh kesalah satu mobil yang emang gak asing bagi dirinya. Mobil kan produksi bukan cuman satu? Emang tapi eunwoo melihat melihat goresan seperti gambar petir pada bagian badan mobil itu. Setaunya younghoon bilang dia sengaja melakukannya biar mobilnya tidak tertukar. Aneh kan? Emang eunwoo aja tidak mengerti.

"Younghoon ada didalem? Bukannya...."gumam eunwoo.

"ENU! NGAPAIN BENGONG DISITU TERUS! BURUAN MASUK!"teriak yerin. Eunwoo menggelengkan kepalanya kemudian membalas yerin dengan anggukkan kepalanya kemudian berjalan memasuki kafe dan mencari younghoon didalam.




••••

A/n : konflik gak akan terlalu besar dan mungkin dia luar pikiran kalian dan juga saya:)) jadi jika dichapter selanjutnya sangaaaaat membosankan. Saya minta maaf😇

|kamis, 24-06-2021|

i'm not a famous girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang