Duapuluhsembilan

129 34 0
                                    

"Akhirnya gue temuin juga."









Eunha berjalan menuju lokernya dengan buku tebal ditangannya, dia ingin menaruh buku yang banyak ini dilokernya karna kalo ditas eunha nanti bakal jebol tas yang eunha miliki.

Saat sudah sampai diloker miliknya seseorang datang kepadanya dengan takut-takut. Eunha yang baru saja menaruh bukunya menoleh keorang itu yang kayaknya lebih muda darinya.

"Maaf kak..."

Eunha mengeryit bingung dikala mendengar perkataan dari adik kelas yang bername tag ananda yeri. Kenapa datang datang meminta maaf dengannya.

"Maksudnya?"

"Aku cuman mau minta maaf sama kakak karna gara-gara sikap kekanak-kanakan aku. Aku minta maaf sama kakak."

"Maksudnya apa sih? Bisa bicara lebih kepoinnya gak? Gue gak ngerti maksud lo."

"Kakak maafin aku kan kak? Aku bener-bener menyesal sama perbuatan aku ke kakak."

"I... Iya gue maafin tapi tolong kasih tau gue apa kesalahan lo??"

Gadis itu menatap seseorang yang berada dibelakang eunha kemudian gadis itu menunduk karna orang itu mengangguk.

"Aku... Aku yang naro surat ancaman diloker kakak sama bercak-bercak merah dari perwarna makanan."

Eunha kembali bingung dengan jawaban dari adik kelas itu, eunha kayaknya tidak menerima surat itu tapi beberapa hari yang lalu memang loker eunha sedikit agak lengket.

"Kakak maafin aku kan??"

"Ah... Iya, iya gapapa. Gue maafin lo."dengan perasaan bingung eunha kembali mengingat. Apakah akhir-akhir ini dia mendapat surat ancaman dari seseorang saat berada diloker miliknya? Kayaknya tidak ada.

"Aku... Aku permisi yah kak..."adik kelas itu melangkahkan kakinya membuat eunha yang sedang memikirkan hal ini menoleh kearah adik kelas yang sudah mulai menjauhinya.









"Sekali lagi lo buat hal serupa sama eunha gue gak bakal kasih keringanan apapun."

Yeri hanya mengangguk"maaf kak, aku salah... Aku minta maaf kak younghoon. Jangan bilangin papah aku yah kak??"

Younghoon aldinanta hanya menghela napasnya kemudian mengangguk dan membelai rambut adik kelas itu membuat yeri mendongak menatapnya.

"Lo belajar aja yang rajin, gak usah mikiran hal cinta-cintaan. Kalo emang eunwoo jodoh lo, pasti dia jadi milik lo dan bakal deket sama lo. Tugas lo yang baru masuk ke kelas 10 harus rajin belajar."

"Iya kak. Tapi beneran gak bilangin kepapah kan kak??"

"Iya, gue gak bakal bilang kalo lo juga gak ganggu eunha. Ya udah sana lo balik kekelas."yeri mengangguk kemudian melangkahkan kakinya menuju kekelas.

Sedangkan younghoon hanya tersenyum menatap punggung eunha yang baru saja lewat darinya, younghoon bersembunyi dikelas 11f yang lumayan dekat dengan loker.

Flasback

Younghoon berjalan santai melewati loker kemudian berdiri disalah satu loker bernamakan aqiella eunha zahira.

Namun younghoon mengeryit dikala membuka loker eunha, ada banyak banget warna merah diloker eunha namun saat younghoon memegangnya noda merah tersebut terasa lengket kemudian younghoon menyiupnya.

"Gak bau anyir tapi kayak bau pewarna makanan..."monolog younghoon.

Younghoon yang niatnya ingin manaruh roti dan susu seperti biasa tapi, ia urungkan untuk membersihkan loker milik eunha.

Namun tidak hanya pewarna makanan berwarna merah saja tapi ada sebuah kertas yang ditempel disampingnya, younghoon mengambinya dan kemudian dia membacanya.

"Mati aja lo anjing. Lo gak cocok sama kak eunwoo, lo gak selevel sama dia. Lo pikir dengan temenan sama anak anak famous lo bakal famous anjing? Ya enggalah. Lo jauhin kak eunwoo atau gue bunuh lo jalang!"younghoon membaca itu kemudian meremat kertas yang ia baca tadi. Sial siapa yang berani-beraninya mengancam eunha hah?

Disaat itu lah younghoon sering membersihkan loker eunha tanpa sepengetahuan eunha. Yang menting eunha tidak menerima ancaman saja, younghoon sudah senang.

Tapi younghoon gak bisa diem aja, dia mencari orang yang membuat hal seperti ini. Dengan kekuatan younghoon, dia menemukan adik kelas bernama ananda yeri dalam waktu 3 hari dan langsung menghampiri adik kelas itu yang berada dikelasnya.

Flasback off









"Eunha? Lo lagi mikirin apa sih??"tanya lisa saat berada disamping eunha.

"Engga, gue cuman aneh aja sama seseorang."

"Aneh? Kayak gimana maksudnya?"

Seorang tiba-tiba saja menarik mina yang sedang membaca bukunya dibangkunya, dia eunwoo.

Saat eunha ingin berbicara, eunha urungkan dengan perlakuan eunwoo yang menarik mina keluar. Yang berada dikelas pun ikut terkejut dengan paksaan tiba-tiba eunwoo.

"Lah kenapa tuh eunwoo?"tanya lisa saat sudah tidak ada lagi eunwoo dan mina.







"Sakit...!! Lepasin tangan gue woo!!"pekik mina dengan kesakitan kemudian eunwoo melepasnya.

Mereka berada dibelakang sekolah, eunwoo menatap mina yang sedang memegang pergelangan tangannya yang rasanya sangat sakit.

"Kenapa lo gak bilang ke eunha jauh jauh hari??"

"Maksud lo??"

"Lo tau kan adik kelas yang namanya yohan? Fans pura-pura eunha."mina hanya menatap eunwoo tanpa menjawabnya.

"Kenapa lo gak bilang kalo dia cuman fans pura-pura dari eunha min?? Lo gak mencoba buat kasih tau eunha kenapa??"

"Lo tau kalo yohan itu jadi fans pura-pura eunha buat bales dendam sama lo?? Dia bales dendam sama lo karna lo nolak dia! Kenapa lo gak buat eunha sadar?"

"Lo mau jawaban dari gue??"

Eunwoo yang tadinya meluapkan amarahnya kepada mina, terdiam dengan menunggu jawaban dari mina.

"Gue gak tega liat wajah dia yang bahagia karna dikasih adik kelas itu coklat bahkan boneka. Apa diposisi gue lo bakal gak melakukan hal sama kayak gue?? Apa lo mau liat eunha yang udah bahagia karna ada yang suka sama dia harus pupus karna gue kasih tau fakta itu??"

"Gue tau niat lo baik buat bantu eunha biar gak terlalu percaya sama adik kelas itu tapi apakah akan semudah itu buat gue ngomong sama eunha bahwa adik kelas itu cuman mau bales dendam sama gue dengan melalui eunha??"

"Jangan semua lo luapin sama gue! Gue gak seegois apa yang lo pikirin tentang gue!"

"Gak egois tapi lo pengen rebut younghoon?"

Mina berdecih"terus apa kabar sama lo? Lo juga suka sama eunha kan?"

i'm not a famous girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang