Limabelas

181 42 0
                                    

Kling
Kling

Eunha yang sedang mengunyah makanannya, terdiam kemudian menoleh kearah ponselnya berada.

Terdapat notifikasi dilayar kunci eunha dan itu dari seseorang. Udah hampir beberapa hari eunha gak berbicara padanya, eunha tanpa sadar merindukkan suara ocahannya.

Eunwoo menoleh kearah eunha yang diem aja, eunwoo melihat eunha sedang tersenyum dengan memandang ponselnya yang tidak menyala.

"Ha?? Lo ngapain?"

"Hah?? Oh.... Gue, gue lagi makan."eunha tersenyum merekah dengan perasaan canggung.

"Gue tau lo lagi makan. Tapi gue liat lo ngeliatin ponsel lo, padahal mati."

"Ah.... Sumpah deh! ini lelenya enak banget! Lo kerasa gak sih?? Pengen minta resep ibunya deh, buat gue bikin dirumah. Boleh gak yah woo??"eunha mengalihkan pembicaraan sedangkan eunwoo diem aja dengan menatap eunha dengan pandangan tidak bisa diartikan.

"Woo! Kok lo diem aja?? Awas nanti lo kesambet."eunwoo masih menatap eunha yang sekarang sudah memakan kembali lele di piringnya, eunwoo menghembuskan napasnya kemudian kembali memakan makanannya.









Eunha berhenti melangkahkan kakinya didepan rumah sederhana, membuat eunwoo menoleh kearah rumah itu dan kemudian menatap eunha.

"Makasih, buat ngerepotin lo hari ini."

"sama sama. Ini rumah lo?"

Eunha mengangguk"hem, ini rumah sederhana gue. Lo mau mampir??"eunwoo menggelengkan kepalanya.

"langsung pulang aja, udah malem juga, gak enak sama tetangga."eunha mengangguk-anggukan kepala

"Pulang pake?? Pake ojol?"

"Taksi"

Eunha mengangguk mengerti"ya udah hati hati, yah woo."

"Eunha...."eunha yang ingin membalikkan badannnya kembali menatap eunwoo.

"Hem?"

"woo??"panggil eunha disaat eunwoo hanya terdiam.

"Gue cuman mau ngomong selamat malem dan semoga mimpi indah"eunha yang mendengar penuturakan itu terkekeh geli.

"Apa sih?"

Eunwoo menggaruk tengkuknya yang tak gatal"kenapa? Gue salah ngomong?"

"Engga, bukan gitu. Tapi lo lucu aja lo ngomong tadi."

Eunwoo terkekeh canggung"ya udah lo masuk sana."

"Mau gue temenin ke depan gang?"

Eunwoo tersenyum dengan gelengan kepala sebagai jawabannya dan tak hanya itu eunwoo meletakkan tangan besarnya di kepala eunha.

"Lo masuk kedalem aja. Udah malem"

"Oh ya udah, hati hati yah woo, soalnya kadang banyak banci girang didepan."eunha tertawa kecil.

Eunwoo pun merasakan bulu kuduknya berdiri membuat lagi lagi eunha tertawa karna muka eunwoo yang keliatan takut namun terlihat seperti bersikap layaknya tak takut.

"Woo?? Lo gapapa kan??"

"Hm, ya udah lo masuk sana ha, udara malem gak bagus buat kesehatan lo."

Eunha menggeleng kemudian mendorong tubuh eunwoo membuat eunwoo membelakangi eunha. Eunha berjalan dengan tetap mendorong eunwoo.

"Ha, gue bisa jalan sendiri."

"Gue tau."eunha yang tadi mendorong tubuh eunwoo dibelakang sekarang mensejajarkan dirinya dengan eunwoo.

"Lo besok ada waktu, ha?"

"Hem, gak ada."

"Kerja?"

Eunha mengangguk dengan mengikuti langkah eunwoo"iya, tentu aja gue kerja."

"Kenapa emangnya?"lanjut eunha.

Eunwoo hanya menggeleng kepalanya pelan, mereka akhirnya sampe ke depan gang. Eunwoo nungguin taksi yang lewat, karna kalo pesen pake aplikasi, ponselnya lowbat.

Tiba tiba saja seorang pria dengan steyle dan gaya seperti perempuan atau kerap dibilang banci mendekat kearah eunha dan eunwok dengan menggendong pengeras suara dan kecrekan.

"Haluuu emas~~ aduh mas ganteng banget. Eyke jadi pengen metong. Kawin yuk ama eyke??"goda banci itu.  Eunwo bergidik ngeri dengan menyembunyikan badannya ke arah eunha sedangkan eunha sendiri dia tertawa.

"Hey jejeng melehong, apa kabar??"sahut eunha membuat banci itu menatap eunha dengan tangan yang tetep mendok.

"Hei sis?? Aduh sis, lama gak ketemu. Lupa sama eyke yah??"

Eunha tertawa"gak mungkin lah, jeng. Oh ya jeng jangan gangguin dia yah..."

"Oh... Cowo tampan ini pacar lo?"

Eunha menggelengkan kepalanya"engga, dia temen gue melehong."

"Abis ketangkep salpol pp lagi lo jeng??"

"Iihh bener banget anjing! Ayke kesel banget tuh sama mereka mereka! Eyke nyari cuan buat makan, mereka nangkep nangkep eyke. Megang megang eyke lagi, emang mereka sapose??"

"Makanya hati hati jeng. Kan gue udah sering bilang lari! lari yang kenceng! Lo sih kebiasaan lari harus bokong lo geal geol kan jadi lama."

"Biar sexy sis, gue harus keliatan sexy dari si jowi. Eyke sexy kan mas??"banci itu mengerling matanya kearah eunwoo. Eunwoo mengangguk-angguk kepalanya dengan terpaksa.

Tiba saja taksi yang ditunggu eunwoo tiba, eunwoo merentangkan tangannya dengan lambaian untuk memberhentikan taksi itu. Taksi itu berhenti dan eunwoo masuk kedalam.

"Gue duluan yah ha,"

"Hem, hati hati yah woo."

"Hati hati yah ganteng! Semoga kita bakal berjodoh!!"

Eunwoo hanya senyum paksa kemudian taksi itu melaju meninggalkan eunha dan banci jejeng.

"Sis, lo gak suka sama dia??"banci itu berjalan mengikuti eunha.

"Engga ada, kita juga cuman temen jeng."

"Alah tai sis, banyak tuh jaman jigeum yang tadinya temenan sekarang udah cipok cipok."eunha memukul lengan banci itu.

"Di revisi dulu mulut lo jeng. Tapi kayaknya kalo misalnya gue suka sama dia, gue juga mikir-mikir jeng, gue sama dia berbeda."

"Lo cewe dan dia cowo. Bukannya tuhan ciptain gitu?"

"Terus lo apa? campuran??"

Banci itu tertawa dengan penuturan yang bisa dibilang savage"eyke mah beda lagi sis, emang bedanya lo sama cowo tampan itu apa?? Kalo gak mau buat eyke aja sis, lumayan sis mukanya ngajak uh.."

Eunha geleng geleng kepalanya denger omongan jejeng melehong disampingnya karna jejeng melehong mulutnya gak pernah ada kata revisi, lanngsung nancep aja gitu.

"Dia dari keluarga leovan melendric, jeng, kasta gue sama dia beda."

"WOII YANG BENER LO SIS?? KELUARGA INDONESIA YANG KAYA KELIMA ITU KAN??"eunha mengangguk.

"KALO SIS GAK MAU! BUAT EYKE! EYKE HARUS SEXY BIAR MAS GANTENG MAU TERPIKAT DENGAN EYKE!~~"

"MAS GANTENG AJAK AYKE KAWIN LARI BWANG~~~"banci itu berlari meninggalkan eunha yang tertawa saat jejeng melehong itu terlihat kegirangan. Kasian dengan nasib eunwoo leovan malendric ini...

i'm not a famous girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang