limapuluhsatu

123 28 14
                                    

"Singgah pada dasarnya tidak lama berbanding dengan menetap yang akan selalu ada. Singgah tak banyak bicara namun waktu yang bicara seakan mengharuskan untukmu sadar kalau dia tak akan lama. Takdir dan waktu akan selalu merangkul karna mereka berjalan beriringan pada dasarnya untuk menemanimu."

°°°

Eunha menatap gantung kunci bewarna orange pada kunci motor diatas mejanya, gantungan kunci kelinci yang eunha kasih untuk...

Eunha mendongak menatap younghoon yang sekarang tersenyum kemudian mengambil kunci motornya lalu mendudukan bokongnya dikursi disamping eunha.

"Gue pake gantungan yang lo kasih."bisik younghoon.

Merinding saat mendengar bisikan younghoon namun sengatan terasa pada hati eunha, eunha merasa dirinya menghangat. Eunha tersenyum.

"Sykur kalo lo suka. Maaf gue gak kasih hadiah bagus buat lo."

"Suka gue, tenang aja."

"Suka banget, zah. Kalo boleh masukin museum, gue masukin museum disamping lukisan monalisa."batin younghoon.

"Kenapa lo beliin gue mug alien?"tanya younghoon

Eunha menoleh"lo gak suka sama mugnya?"

"Heeeei, si eneng sudzon. Gue suka tapi gak bisa gue pake."

eunha mengeryit,"Kenapa? Pecah? Atau retak?"

"Hadiah lo terlalu lucuu, aliennya lucu banget. Gue gak bisa make, gak bisa gue zah! Kasihan nanti kalo gue pake."ucap dramatis younghoon. Eunha yang biasanya mendatarkan wajahnya sekarang berusaha untuk tertawa.

"Kelakuannya aja udah kayak alien"gumam eunha.







••••







Bel pulang sekolah yang paling merdu walaupun hanya beberapa detik membuat semua siswa memekik bahagia, mereka bisa menghilangkan penat mereka.

Younghoon melambaikan tangannya kepada eunha, eunha membalasnya dengan senyumannya kemudian ia lunturkan kembali. Eunha bangkit dari duduknya kemudian berjalan paling belakang

Eunha berjalan mengikuti seorang didepannya walaupun dia harus berjalan pelan, tapi ini buat menghilangkan kehausan pada penasarannya.

Ternyata younghoon tidak menuju lokernya. Semenjak yeri menjawab tidak melihat orang yang dimaksud eunha, eunha mulai penasaran apakah younghoon memasuki rotinya pada pulang sekolah?

Tunggu, Apa yang dirinya harapkan? Younghoon tidak mungkin perhatian kepadanya seperti itu apalagi disticknote itu dia bilang menyukainya. Tidak mungkin, eunha harus menyadarkan dirinya. Dirinya tidak boleh terlalu terbawa dengan perasaannya yang mulai menyukai pemuda yang sekarang sudah menaiki motornya.

"Ha"

Eunha terpenjat kaget kemudian menoleh dengan eunwoo yang menatapnya dengan bingung"lo liat apa?"eunha menggelengkan kepalanya

"Gak, gak ngeliat apa-apa"

Eunwoo menatap eunha yang sedikit gelisah"Ada masalah? Cerita sama gue, ha. Lo bisa tanya dan cerita apapun tentang gue, sebisa mungkin gue kasih jawaban yang lo mau."

Apa dirinya harus bertanya pada eunwoo? Apa cowo itu tau sesuatu tentang younghoon?

"Woo."

"Hem?"

Mereka mulai melangkahkan kakinya"lo tau sesuatu tentang younghoon gak?"

Eunwoo mengeryit"engga, emang kenapa?"

Eunha menghela nafasnya panjang, ia kira eunwoo tau sesuatu. Berarti emang bukan younghoon yang menaruh roti di lokernya. Mikir apa sih kamu, dari tadi ha?

Sedangkan eunwoo menatap eunha yang diam melamun namun kaki dari gadis itu masih melangkah. Eunwoo tanpa sadar insecure, apa dirinya tidak bisa memiliki gadis disampingnya ini? Apa dirinya harus melepaskan eunha untuk younghoon?

Tidak, eunwoo menggelengkan kepalanya. Dia baru saja maju dimedan perang, masa iya harus mundur begitu saja? Sama aja dirinya pengecut karna tidak jadi berperang.

Eunwoo manatap eunha yang masih melamun kemudian menatap depan yang terdapat pagar sekolah, eunwoo menghalangi gadis itu dengan menggunakan tangannya, agar dahi eunha tidak bertabrakan dengan bahan yang terbuat dari besi itu.

Eunha mulai sadar akan dirinya, ia menatap pagar hitam sekolah lalu mendongak, menatap eunwoo yang tersenyum kepadanya.

"Makasih, woo."

Eunwoo tersenyum"lo ada masalah sama younghoon? Gue liat lo ngelamun dari tadi. Coba  gak ada gue tado ha, mungkin lo jenong besoknya karna kejedot pager sekolah"ucap eunwoo akhiri dengan kekehannya.

Eunha meringis kemudian kembali berterima kasih pada pemuda berwajah campuran antara cantik dan tampan.

"Gue gak ada masalah apa-apa sama younghoon kok woo, tenang aja. Cuman hari ini panas banget jadi gue sedikit lelah. Jadi banyak ngelamun. Makasih udah khawatir sama gue."

"Capek istirahat ha, mana ada capek, malah ngelamun."

Eunha meringis, membohongi eunwoo sedikit susah."yah, gue beda. Kalo gue capek gue biasanya ngelamun."

"Dah yah! Gue duluan yah, woo."

Eunwoo hanya menatap punggung eunha yang mulai menjauh, eunwoo tak membalas dia hanya mengangkat tangannya saja sebagai tanda perpisahan itu. Eunwoo kemudian berjalan mendekat kearah mobil berwarna merah.

"Ck, lama banget sih. Gue nunggu juga dari tadi."dumel sang gadis berkulit putih yang baru saja menurunkan kaca mobil.

"Sorry, gue kan gak minta juga buat jemput gue kak."

"Ya udah sih biarin! Biar gue gabut dirumah! Gak pekaan banget!"seru yerin yang langsung menancap gas. Eunwoo hanya diam tak menjawab, kalo dia menjawab pasti akan lama. Dasar cewe.





•••••







Eunha merebahkan badannya pada kasur berwarna biru dengan motif bunga-bunga yang menghiasi kasur itu.

"Ceunah, gue liat lo banyak banget problem. Waeyo?"

Eunha hanya menghela nafasnya berat, dirinya hanya menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan jejeng. Eunha berada dikos an milik jejeng dan jowi sedang ngamen. Bentar lagi juga dateng, mau istirahat.

"Jeng, gue salah jeng. Tolong sadarin gue kalo ini salah jeng. Tolong guee"

"Lo waras kan ceunah?"

Eunha yang tadinya merebahkan badannya sekarang menduduki dirinya dengan sekarang menundukkan pandangannya pada lantai.

"Lo kenapa ceunah?? Jangan bikin eyke takut yah!"

"Jeeng, gue suka sama dia. Gue salah karna gue suka sama orang yang bahkan suka sama orang lain. Gue jadi orang ketiga, jeng."

"MWOYA?! JINJAYOO?!!"

°°°°

A/n  : haiiiii, apa kabs? Kalian besok kurban apa nih? Kurban perasaan karna cinta sepihak? Wuuuuh:v

Aku sih biar praktis kurban royko sapi soalnya gk pake ribet sih wkwkwk.

Dah yah say aku kambek lagi mungkin pagi hihihihi. Baiii dan selamat hari raya idul adha

|senin-19-juli-2021|

i'm not a famous girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang