Chapter 9

8.5K 1.1K 39
                                    

Lisa POV

Irene akan menjadi the game master.

"Hei. Hei. Sebelum kita mulai, babe." Seulgi berbicara kepada Irene. "Perlu di ingat. Apapun jawaban kami tidak akan digunakan untuk melawan kami. Oke?"

"Kita lihat saja nanti." Irene menjawab dengan nada bitchy.

"Mengapa tidak para lajang saja... maksudku saat ini hanya para lajang yang akan ikut dalam permainan ini?" Wendy menyarankan, ingin berada di sisi yang aman.

"Jadi Lisa, Jennie, Chaeng dan Chu? Oke. Game on." Irene memulai permainan.

"Never have i ever melakukan one night stand."

Chu mengalihkan pandangannya ke gelas.

"Hahahaha! Chu! Apakah kau secara mental meminum itu sekarang?" Wendy terkekeh dan menyenggol Chu.

Chaeng menyipitkan matanya ke arah Chu.

Mataku terbelalak saat melihat tangan Jennie meraih...

Keripik kentang sialan. Aku merasa lega dan menarik napas dalam-dalam. Jennie menatapku tersenyum sambil menggigit keripiknya.

"Pertanyaan berikutnya." Aku mengipasi diriku sendiri. Gadis ini akan menjadi kematianku.

"Never have i ever masuk ke dalam kamar seseorang yang sedang berhubungan seks."

Chu dan aku tanpa berpikir minum.

"Apakah kau ingin kami minum satu botol untuk kalian? Itu tidak akan cukup untuk setiap kali aku memergokimu berhubungan seks." Aku bertanya pada Bam, Seulgi dan Wendy tertawa menilai mereka.

"Never have i ever bercinta di dalam mobil." Aku dan Jennie secara bersamaan minum.

"Ohhhhhhhh, liar." Mereka semua berteriak serentak.

Kami saling memandang dan menyadari apa yang baru saja kami lakukan. Aku segera mengalihkan pandanganku dan ingat bahwa kami pernah melakukan itu sebelumnya. Di mobilku. Mobilnya. Di kursi belakang. Kursi depan--

"Manobaaan! Berhentilah mengingat!" Seulgi memukul kepalaku.

"Aw! Aku tidak! Next!!"

Aku melihat Jennie menertawakan kami.

"Never have i ever menyebut nama yang salah saat bercinta."

Chu minum.

"Aku belum bertemu denganmu, baby. Aku tidak sengaja menyebut nama Wendy." Chu menjelaskan dan kami semua tertawa terbahak-bahak.

"Fuck, Chu!" Wendy terlihat jijik.

"Biarkan aku menyelesaikannya bitch. Aku menyebut namamu karena kau tiba-tiba meneleponku saat aku sedang melakukannya! Gadis itu mengira aku sedang memikirkan seseorang dan menamparku dengan sangat keras." Chu melempar barang ke Wendy.

"Never have i ever pergi kencan tanpa pakaian dalam."

Jennie meraih gelas itu dan mengedipkan matanya padaku dengan seksi.

Aku membeku saat dia mulai minum.

Aku ingat dengan jelas saat dia melakukan itu pada kencan kami. Itu adalah hari anniversary kami. Kami seharusnya makan di luar tapi hujan tidak mau berhenti. Jennie kemudian hanya menyiapkan makan malam yang dia masak di rumahnya untuk kami berdua di rumahku. Dia mengenakan gaun merah pendek yang minim.

Setelah kami selesai makan dia berdiri di depanku dan meraih tanganku meletakkannya di pahanya.

"Ready for dessert, Love?" Dia berbisik.

Baby Mommy || JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang