Lisa POV
"Aku sangat merindukan mereka, Pops."
Aku berada di Amsterdam selama dua minggu pelatihan dan konferensi untuk perusahaan. Aku harus terbang langsung ke sini di Thailand untuk bertemu Pops dan keluarga Ibuku selama tiga hari.
"Kita akan pulang." Ayahku menepuk pundakku saat kami berjalan melewati lorong bandara.
Aku selalu menelepon atau videocall dengan Juno dan Jennie setiap hari tanpa ada yang terlewat. Tapi tetap saja terasa berbeda karena tidak melihat mereka secara langsung dan menyentuh mereka, itu sulit.
"Ya, aku hanya ingin melihat mereka." Aku tersenyum lemah padanya.
Kami duduk di ruang tunggu sambil menunggu dipanggil untuk kembali ke Seoul.
"Lisa, katakan padaku. Apa yang kamu sadari ketika kamu memiliki Juno?" Pops membuka lembar lebar kertas dan mulai membaca sambil tersenyum.
Aku menatapnya bertanya-tanya mengapa dia bertanya.
"Ayo, katakan padaku." Dia meletakkan kertas itu dan menatapku.
"Bahwa tidak ada yang bisa mempersiapkanku untuk apa yang terjadi ketika aku memiliki anak. Ketika aku melihat Juno untuk pertama kalinya dan memeluknya, aku tahu bahwa merawatnya akan menjadi pekerjaanku selamanya sekarang."
"Dan?"
"Tidak ada yang bisa menghentikanku untuk mencintainya dan kekuatan yang akan dibawa anakku kepadaku." Aku melihat mata Ayahku berkaca-kaca, aku sangat merindukan Juno.
Ayahku mengangguk.
"Bagaimana dengan Mommy Juno? Apa yang kamu pikirkan tentang dia sebelumnya?" Ayahku tersenyum padaku.
"Dia seksi tapi bukan sluty, pintar tapi tidak kutu buku, kurus tapi pandai memasak, dan bisa menjadi istri yang sempurna."
"Katakan padaku, bagaimana kalau sekarang?"
"Empat puluh tahun ke depan, kami berdua akan menjadi lemah, keriput, dan dibebani dengan libido rendah, tetapi dia masih menjadi orang yang ingin kulihat di sebelahku saat aku bangun."
"Bedanya besar huh? Jadi sekarang, apa yang kamu sadari ketika kamu memiliki Jennie lagi?"
"Itu bukan tentang menemukan seseorang yang bisa hidup denganku, tetapi tentang menemukan orang yang aku tidak bisa hidup tanpanya."
Aku mencintai Jennie Kim lebih dari arti cinta itu sendiri.
Ayahku memelukku dan mencium pelipisku. "Lisa, kebenarannya adalah mengetahui bahwa kamu telah menemukan wanita yang tepat untuk dinikahi bukanlah tidak di sengaja, itu karena sudah di takdirkan. Keputusan untuk menikahi seseorang harus menjadi keputusan termudah yang pernah kamu buat dalam hidupmu. Tidak peduli berapa kali kamu mencoba."
Ayahku berdiri ketika pengumuman untuk naik dimulai. Dia menunjukkanku sebuah kotak kecil dan membuatku menangkapnya.
"Coba lagi." Ayah mengedipkan mata padaku.
-----
Lampu sudah mati dan satu-satunya lampu yang menyala adalah lampu kecil milik Juno memberikan cahaya redup di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mommy || Jenlisa
RandomJenlisa Cerita ini adalah terjemahan dari "Baby Mommy" yang di tulis oleh @dorky_butt