Baby Mommy || Jenlisa

Chapter 65

Lisa POV

"Yeoboseyo? Apakah ada masalah, Lisa?"

Dia tertawa. Dia tahu.

Aku menelepon Mommy Kim untuk memohon padanya agar kembali ke sini ke Seoul. Jadi, kebencian itu setidaknya bisa dibagi kepada kami berdua.

"Mommy Kim, sepertinya aku dan Jennie butuh liburan? Aku akan memberimu lebih banyak cucu. Please kembali ke sini?" Aku tertawa dan merengek pada saat yang bersamaan.

"Kamu bisa melakukannya setelah Grandma Jennie kembali ke New Zeland."

"Kenapa kamu tidak memberitahuku dia akan datang? Kamu tahu betapa dia mencintaiku, kan?"

Itu sarkastis tentunya.

Mommy Kim tertawa terbahak-bahak. Oh, dia juga sadar. Dia menyaksikan semua kebencian yang dilakukan ibu mertuanya kepadaku.

"Aku tidak tahu, Lisa. Aku akan pulang ke sana ketika dia menelepon Kai dan mengumumkan kedatangannya. Jadi, dengan itu aku berencana untuk tinggal di sini selama sebulan."

Ugh.

"Aku sudah cukup menderita karenanya. Untung dia sekarang memiliki orang favorit baru di keluarga. Aku memberikanmu mahkotaku." Mommy Kim terkekeh.

Aku terjebak dengan Kim selamanya.

"MOMMY KIM, PLEASEEE!"

"Sampai jumpa Lisa! Enjoy!

-----

"Wendy! Wendy!"

Aku menelepon menantu perempuan lain yang dibenci. Yup, orang tua Joy tidak setuju putrinya menikah dengan Wendy. Siapa yang mau? Eh, aku hanya bercanda.

"Old witch kembali!"

"Oh damn! Dia masih hidup? Ya Tuhan, maafkan aku karena mengatakan kata-kata kotor. Aku akan merenungkan kesalahanku. Amen."

Aku tertawa keras. Aku ingat dia ditugaskan untuk pergi bersama Chaeng ke gereja.

"Masih hidup dan akan menendang pantatku selama 3 minggu. Aku membutuhkan keahlianmu."

"Lakukan 4 J. Jangan berbicara jika tidak diperlukan. Jangan bernapas dengan keras. Jangan biarkan dia mencium ketakutanmu. Yang terakhir? Jangan lakukan hal bodoh."

"Mungkin aku akan mati."

"Oh, berbicara tentang kematian? Jika kau akan mati dalam beberapa minggu ke depan? Jangan khawatir, aku akan meyakinkan Jennie untuk melakukan otopsi penuh terhadap tubuhmu."

"Kenapa?"

"Karena old witch bisa saja membunuhmu dengan sengaja dan membuatnya terlihat seperti kecelakaan." Dia tertawa puas.

*****

Jennie POV

"Kamu mengemudi sangat lambat hari ini, Lalisa."

Kami mengalami keterlambatan pulang dan perjalanan dari kantor ke rumah kami hanya membutuhkan waktu 20 menit. Ini sudah pukul 17:45.

"Aku bisa lebih lambat jika kamu mau." Matanya tertuju pada jalan.

"Kamu bisa, tapi Granny tetap akan ada di sana saat kita sampai di rumah." Aku menyeringai melihat idiot ini yang sepertinya ingin menangis dan merengek saat ini juga.

"Baik! Baby, bisakah kamu setidaknya menyelamatkanku dari kata-katanya yang keji?" Lisa cemberut padaku di kaca spion.

"Tentu saja. Saat aku ada." Aku menyeringai.