Lisa POV
Jennie membawaku ke tempat mobilku diparkir. Dia terlihat sangat marah. Aku benar-benar harus berhenti sebelum wanita ini melahirkan tepat pada saat ini.
Kami sekarang Duduk di mobilku.
"Bawa aku kembali ke rumahku." Shit! Dia benar-benar marah.
Aku menghela napas. "Jennie, maaf."
Dia tidak berbicara. Hanya menatap ke luar.
Aku menunggu dia untuk tenang jika dia akan pernah.Sudah 20 menit dan dia masih tidak berbicara.
Aku menatapnya dan dia bernapas dengan lembut.
Dia tidur. Aku menyesuaikan kursinya agar dia nyaman dan memasang sabuk pengamannya.
Aku menyalakan mesin ketika dia bergumam.
"Lisa."
Aku menatapnya dan satu matanya terbuka. Aku bergerak lebih dekat dengannya.
"Aku akan membangunkanmu ketika kita sampai di rumah." Aku menepuk lengannya dengan lembut.
"Maafkan aku." Dia menangkup wajahku dan memberiku kecupan.
"Maaf juga." Aku mencium keningnya.
"Bisakah kita kembali dan berbelanja? Dan tolong jangan ada Somi?" Dia berkata cemberut.
"Tentu dan tidak pernah ada Somi. Hanya Jennie yang berteriak." Aku tersenyum.
Dia mencubit hidungku dan dia menciumku lagi.
Jujur, aku tidak tahu apakah kami benar sekarang tetapi aku merasa ini benar-benar terasa sangat benar. Well, aku akan menunggunya sampai dia siap.
"Kamu merasa lebih baik sekarang? Kamu masih membutuhkan pria Gucci itu?" Aku bertanya padanya.
"Ya dan please, tidak!" Dia tersenyum padaku.
*****
Jennie POV
Aku benar-benar tidak bisa lama-lama marah pada monkey ini. Aku memergokinya sedang memperhatikan payudara Somi tadi. Well, itu bukan salahnya. Aku kalah dalam permainanku sendiri.
Aku menyeretnya keluar karena aku tahu jika kami tinggal lebih lama di sana Somi akan lebih menempel padanya dan aku tidak tahan menempel ke Mino.
Kami mulai berkeliling dan membeli pakaian little bean dulu. Kami mampir di toko 'normal' seperti yang Lisa katakan toko bayi biasa. Aku ingat wajahnya ketika dia melihat setelan tadi. Aku hampir melahirkan.
"Apa yang kamu pikirkan?" Lisa bertanya padaku sambil memeriksa bodysuit bayi.
"Aku sangat suka tracksuit yang dipilih Mino." Aku menggodanya.
Dia menjatuhkan barang yang dia pegang dan mengerutkan kening.
"Hahaha lihat wajahmu! Aku hanya bercanda. Aku akan mencari celana." Aku menertawakannya dan pergi.
Aku berjalan di sekitar dan melihat Lisa tidak bisa berhenti tertawa sendirian sambil memegang baju onesie. Ketika dia memergokiku sedang memperhatikannya, dia segera memasukkannya ke dalam keranjang. Dasar aneh.
"Kenapa celananya terlalu pendek?" Lisa bertanya.
"Ukuran celananya seperti ini, Lisa." Aku memberitahunya.
"Mudah-mudahan, Juno tidak berkaki pendek sepertimu." Aku mendengarnya bergumam.
"Apa yang baru saja kamu katakan??" Aku memelototinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mommy || Jenlisa
RandomJenlisa Cerita ini adalah terjemahan dari "Baby Mommy" yang di tulis oleh @dorky_butt