Chapter 23

7.3K 977 44
                                    

Lisa POV

Kami sedang makan siang di tempat Seulgi. Keempat orang idiot ini terus menggodaku secara diam-diam. Aku agak mengantuk karena aku bangun sejak jam 3 pagi. Aku terus menguap saat Jennie menyadarinya.

"Jam berapa kamu tidur tadi malam?" Dia bertanya.

"11 malam." Aku menguap lagi.

"Lebih baik kamu tidur setelah makan siang, oke?" Jennie mengusap punggungku.

Aku mengangguk.

"Aunty Lisaaaaaa! Whatssuuuup!" Jowen berlari ke arahku tanpa berhenti.

Shit. Ouch!

Kepala Jowen membentur aset berhargaku yang sangat menyakitkan. Aku tahu tidak ada bola di sana tapi kepala anak ini sekeras kepala Wendy!

"Jowen, ketika kamu berlari dan ingin memeluk seseorang, kamu perlu mengerem. Mengerti?" Aku mencoba terdengar begitu tenang.

Jennie tertawa terbahak-bahak.

"Ya, Aunty Lisa. Hai, baby!" Jowen mengedipkan matanya pada Jennie.

"Hei! Siapa yang mengajarimu itu? Itu Aunty Jen, bukan baby." Aish anak ini!

"Mamiwen. Dia bilang kalau ada gadis cantik aku harus memanggil mereka baby dan mengedipkan mata pada mereka." Kata Jowen dengan polos.

"Hei, baby. Kemarilah aku akan memberimu ciuman." Jennie memeluk Jowen dan menciumnya.

Aku hanya berdiri di sini dan menyaksikan Jowen mengalahkanku.

"Begitulah cara mendapatkan gadis, Aunty Lisa." Dia menyeringai.

"Hei! Jangan lakukan itu di luar. Kadang jangan dengarkan Mamiwen." Aku memberi tahu. Wendy sungguh sosok Mommy idiot!

Jennie tertawa.

"Dia Mamiwen-ku. Dia bilang aku harus bisa mendapatkan gadis atau aku akan berakhir sepertimu." Kata Jowen sambil memainkan mainannya.

"WENDY!!!"

Jennie tertawa dengan air mata.

*****

Jennie POV

Kami semua tidur siang setelah makan siang. Bam, Seulgi, Chu dan Wendy semua menempel pada istri mereka. Aku hanya duduk di samping Lisa yang sedang bermain dengan Jowen dan Pam.

Aku selalu melihat Lisa bermain dengan mereka setiap kali dia memiliki kesempatan. Dia tidak pernah lupa membawa sesuatu untuk anak-anak. Aku tersenyum. Little bean akan manja tapi semoga tidak.

Pam berjalan ke arahku. Dia terlihat mengantuk.

"Hai Pam baby. Kemarilah." Aku menggendongnya dalam pelukanku.

"Kamu juga punya bayi di sana? Seperti Aunty Joy?" Dia berkata. Lisa tersenyum pada kami.

'Ya, tapi little bean masih kecil."Jelasku.

"Siapa Daddynya?" Pam menunjuk Ayahnya yang sekarang mendengkur di pangkuan Palisa.

"Dada little bean ada di sana." Aku menunjuk Lisa.

"Aunty Lisa? Kita akan punya teman bermain?" Dia bertanya.

Aku mengangguk senang, "Segera."

Pam meringkuk di leherku dan terdiam. Jowen juga tertidur di bahu Lisa. Dia duduk di sampingku sambil mengusap punggung Jowen.

"Hei. Pam sudah tertidur sama seperti heartthrob ini." Lisa berbisik.

Klik!

"Awwww, kalian terlihat sangat lucu bersama! Buat lebih banyak bayi!" Chaeng mengambil foto kami.

Baby Mommy || JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang