Lisa POV
"Guys, ada yang bisa membantuku selama akhir pekan? Sebagian besar persiapan untuk pesta kuliah kita masih setengah jalan. Beri tahu aku siapa yang akan ikut." Penasihat akuntansi kami mengumumkan pada hari Jumat pagi.
Aku tidak punya kegiatan akhir pekan ini, jadi aku mengangkat tangan mengharapkan teman-temanku melakukannya juga.
30 detik, tidak ada tangan di udara.
Mereka semua hanya menatap ke arahku, mendengus dan mengacungkan dua jempol.
Fuck!
"Psst! Wendy! Bangun! Kau?" Tanyaku pada idiot yang mengantuk di sampingku.
"Pass, akhir pekan adalah Wendy time. Dan aku benci akuntansi! Mengapa aku harus membantu kuliahmu itu?" Dia mendecakkan lidahnya dengan frustrasi dan menutup matanya.
"Siapa saja? Hanya Lisa?"
Saat itu, Jennie buru-buru memasuki ruangan.
"Apa itu, Miss? Maaf aku terlambat. Lalu lintas sangat buruk." Jennie menjelaskan dan membungkuk.
"Tidak apa-apa, aku bertanya kepada kelas siapa yang akhir pekan ini bisa berada di sini."
"Aku akan bergabung." Jawabnya sederhana dan sebelum dia duduk, dia menatapku dan tersenyum.
Ya, dia sering tersenyum baru-baru ini. Well, kadang-kadang. Sejak kencan ringan kami.
"Jenn, aku akan berlatih chiropractic akhir pekan ini. Maaf." Aku mendengar Irene memberitahu Jennie.
Perlahan aku menatap Irene. Chiro? Apakah itu kata baru untuk menghancurkan tulang seseorang? Itu rasanya kurang pas jika keluar dari mulut Irene.
"Tidak apa-apa, Lisa akan ada di sini. Kami akan baik-baik saja. Benar kan?" Aku mendengar Jennie menjawab lalu menatapku.
"Aku, yeah."
"Awwwuuu.." Aku mendengar Wendy mengucapkannya. Aku tidak tahu apakah dia sedang bermimpi atau apa.
"Jadi, semuanya sudah beres. Aku berharap kalian berdua di sini besok. Dan oh, kalian bisa menginap di sini semalaman jika kalian mau." Penasihat keluar sebelum aku bisa menjawab.
Semalaman?
Aku bisa melihat dewa asmara Chu menembakkan panah imajinasi kepadaku. "Pew!"
Dan Bam seperti orang Italia melakukan tembakan dengan jari lalu menciumnya.
Semalaman dengan Jennie? Aku buru-buru pergi ke kursi Seulgi berharap dia bisa menyelamatkanku.
"Hei! Kupikir kau akan ikut denganku! Kenapa tidak?!" Aku memukul bagian belakang kepalanya.
"Seharusnya kau tidak mengangkat tanganmu secepat itu, Yoda. Aku tidak bisa, Manoban. Aku akan pergi ke suatu tempat." Dia menggaruk kepalanya dimana aku memukulnya.
"Pergi kemana?"
Aku mendengar Irene terkikik.
Sekarang aku mengerti. Dia akan berlatih chiro dengan Seulgi.
"Chiropractic? Sungguh? Seulgi, di dunia normal, chiro berarti akan mengurangi rasa sakit dan memperbaiki keselarasan tubuh dan fungsi fisik secara keseluruhan. Tapi karena itu Irene, itu akan lebih menyakitkan, tidak sejajar dan kau akan terjebak di kursi roda selamanya." Aku berbisik pada Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mommy || Jenlisa
AcakJenlisa Cerita ini adalah terjemahan dari "Baby Mommy" yang di tulis oleh @dorky_butt