Jennie POV
Tiba-tiba aku terbangun dan mendapati diriku berada di pelukan Lisa. Aku ingat apa yang kami lakukan sebelumnya dan membuatku tersenyum. Bahkan saat melakukannya dia masih berhati-hati.
Aku menelusuri wajahnya ke lehernya menggunakan bibirku. Tanganku yang ada di pahanya mulai bergerak ke atas...
Astaga!
Secepat itu, Jennie? Aku tertawa.
Tunggu, apa tidak.
Aku menarik diri dari Lisa dengan lembut dan melihat semburan air di antara kedua kakiku.
Apakah itu kencing? Tidak. Aku akan tahu jika itu kencing.
Apa aku benar-benar baru saja klimaks? Tidak, aku tidak dapat menghasilkan sebanyak itu.
Ya Tuhan.
Kenyataan itu memukulku.
Aku duduk di samping Lisa dan hanya menatap kakiku yang sekarang basah.
"Lisa, bangun." Aku memanggilnya.
Dia bergerak sedikit dan berdehem,
"Hmmm."
Aku masih menatap kakiku lagi lalu semburan air lagi mengalir.
"Aku basah."
Aku mendengarnya tersedak dan terbatuk.
"A-apa? Kamu mau lagi?"
Ya, beberapa saat yang lalu. Kemudian ini terjadi. Aku menggelengkan kepalaku dan menatapnya.
"Aku pikir airku baru saja pecah."
Lisa dengan kasar duduk dan memeriksa kakiku. Dia menyalakan lampu agar kami bisa melihat dan tempat tidur tampak seperti aku pipis di atasnya. Aku mencari tas daruratku dan berdiri untuk berganti pakaian. Kemudian monkey ini masih diam di sana.
"LISA!! Apakah kamu akan terus menatap atau bersiap-siap untuk membawaku ke rumah sakit?" Aku memelototinya, tapi aku tidak tahu kenapa aku tetap tenang. Mungkin belum ada yang sakit.
Lisa melebarkan matanya ke arahku dan mulai berlarian.
Aku duduk sementara aku melihatnya menjadi gila mencari barang-barang kami untuk dibawa.
"Oh, sial! Ouch!" Lisa tersandung memegang jari kakinya.
Aku hanya menertawakannya. Jari kakinya tersandung di sudut tempat tidurku.
Dia berdiri lagi sambil merintih kesakitan untuk membantuku.
"Ya Tuhan itu sakit, oh tidak kakiku!"
Aku melihat jari kakinya dan berdarah? Aku tidak bisa berhenti menertawakannya ketika kami sampai di kamar mandi dan dia mulai membantuku membersihkan tubuhku dan berganti pakaian. Sepanjang waktu dia menggigit bibirnya menahan sakit.
"Itu benar-benar sakit. T-tapi apa kamu merasa, oke? Ada yang sakit?" Dia bertanya padaku, suaranya gemetar.
"Lisa. Aku baik-baik saja. Aku belum merasakan apa-apa." Aku melihat jari kakinya yang merah, berdarah dan bengkak. Aku tertawa terbahak-bahak.
"Oh, Ya Tuhan. Jika masih tidak sakit, bisakah aku menemui dokter nanti? Aku rasa jari kakiku patah."
Lisa sepertinya akan pingsan duluan sebelum aku dan aku yang akan mengantarnya ke rumah sakit.
"Hei, berhenti tertawa! Aku sangat gugup di sini dan jari kaki bodoh ini sakit!"
Aku menciumnya. "Bawa apa pun yang kita butuhkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mommy || Jenlisa
DiversosJenlisa Cerita ini adalah terjemahan dari "Baby Mommy" yang di tulis oleh @dorky_butt