Jennie POV
What the hell! Di mana Lisa Manoban? Aku sudah menelepon dan mengirim pesan padanya sejak pagi dan dia tidak menjawab sama sekali. Aku sudah di sini di kantor dan hanya Somi yang ada di kantor mereka. Bahkan dia tidak tahu di mana Lisa berada.
Ponselku berdering dan nama Pops muncul.
"Pops?"
"Hai, Jennie sayang. Seharusnya aku meneleponmu lebih awal tapi aku membantu Lisa ke kamar mandi."
"Apa yang terjadi dengannya?"
Aku terus mondar-mandir.
"Migrainnya menyerang."
Aku menggigit bibirku. Lisa memiliki ini sejak kuliah. Migrain Lisa akan membuatnya mual, muntah, dan membuatnya sakit di tempat tidur selama beberapa hari.
"Pops, terima kasih. Aku akan ke sana setelah makan siang. Aku akan menghadiri rapat pagi ini dan segera ke sana."
"Kata Lisa, kamu tidak perlu khawatir. Dia akan baik-baik saja."
Dia tidak. Aku pernah melihatnya seperti ini sebelumnya.
"Sampai jumpa, Pops. Tolong buat dia makan. Dia akan muntah berulang kali."
"Kamu benar-benar tahu tentangnya. Sampai jumpa, sayang."
Aku mengakhiri panggilan. Aku memeriksa jadwalku sepanjang hari untuk membatalkan meeting yang ada di sore hari. Aku harus menemui Lisa.
-----
Aku tiba di rumah mereka jam 12 lebih. Sebelumnya aku memberi tahu Pops apakah aku bisa makan siang di sana sehingga aku bisa tiba lebih awal. Aku membeli semua obat yang Pops butuhkan.
"Hai, Pops. Bagaimana kabarnya?"
Pops membantuku mengambil tasku dan barang-barang yang kubeli untuk Lisa.
"Tidak baik. Jangan percaya kalau dia bilang begitu." Pops mengingatkanku.
"Aku tahu. Apakah masih sama seperti saat kami kuliah dulu?" Aku bertanya padanya saat kami masuk ke dalam.
Setiap kali migrainnya menyerang, aku akan ada di sini. Merawat Lisa. Jenis penyakitnya ini seperti satu episode per tahun.
"Sangat mirip. Kepala yang sama juga. Keras kepala." Pops menggelengkan kepalanya. "Ayo, kamu harus makan dulu. Lagipula dia sudah tidur. Dokter akan segera datang." Pops menyuruhku duduk di ruang makan.
-----
Aku memasuki kamar Lisa. Semua tirai tertutup membuat ruangan menjadi gelap. Aku membiarkan pintu terbuka sedikit. Lisa sensitif terhadap cahaya setiap kali kepalanya sakit parah.
"Lisa." Aku memanggilnya. Dia berbaring terlentang.
"Hmm." Dia bergumam.
Aku melepas sepatuku dan berjalan ke lemarinya untuk mengambil beberapa pakaian untukku ganti. Aku duduk di sampingnya.
"Hei, monkey." Aku membelai rambutnya dan meraih tangannya. Aku meletakkannya di perutku.
"Juno ada di sini." Dia menggerakkan ibu jarinya mengusap perutku.
Aku bergerak ke sampingnya dan membelai pipinya. Dari cahaya redup yang datang dari pintu, memberiku pandangan bahwa dia terlihat lelah dan pucat. Lisa yang suka bercanda tidak bisa ditemukan sekarang.
"Apakah kamu sudah makan?"
Dia mengangguk sekali.
Aku menaruh kepalanya di leherku. Aku tersenyum ketika dia menggerakkan kakinya menjauh dariku agar dia tidak mengenai Juno. Lisa yang selalu berhati-hati. Dia meletakkan tangannya di pinggangku. Aku mencium kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mommy || Jenlisa
AcakJenlisa Cerita ini adalah terjemahan dari "Baby Mommy" yang di tulis oleh @dorky_butt