Jennie POV
Aku bangun dari persalinan dan yang pertama kali aku lihat adalah Lisa tersenyum, well tidak, dia mempelajari wajah putra kembar kami yang sedang tidur di samping ranjangku. Dia mengerutkan alisnya, meletakkan jari-jarinya di bawah dagunya sambil berpikir, memandang mereka dari sudut yang berbeda dan tertawa.
"Manis. Tapi tetap saja aku tidak bisa membedakan kalian berdua, buddy." Lisa berbicara sendiri sambil menepuk keningnya.
Aku hanya menatap mereka sambil tersenyum selama beberapa menit.
Lisa masih sibuk menatap mereka juga, seolah-olah dia tidak pernah bosan dengan mereka. Wajahnya penuh senyuman.
Ini sangat berharga untuk dilihat. Aku sangat mencintai mereka.
Si kembar berada di keranjang terpisah yang terbungkus seperti burrito lucu.
Leno Kim Manoban
Leon Kim Manoban
Hanya beberapa menit lahir terpisah. The Manoban brother. Lisa suka memanggil mereka itu ketika mereka berada di perutku.
Aku melihat Dada mereka lagi dan dia menyipitkan matanya memeriksa setiap detail wajah si kembar. Aku tidak bisa menahan tawa.
"Oh, shoot. Kamu sudah bangun, baby. Akhirnya." Lisa terkejut dengan tawaku dan langsung memelukku.
"Bagaimana perasaanmu? Kamu butuh sesuatu, beritahu aku Mommy." Lisa memberiku kecupan.
"Hanya masih sedikit sakit tapi aku baik-baik saja. Bagaimana si kembar?" Aku melirik sekilas mereka dan kembali ke Lisa.
"Semuanya baik-baik saja menurut dokter yang merawatmu, tetapi Irene akan segera datang untuk memeriksanya secara pribadi."
"Kamu terlihat, kamulah yang membutuhkan bantuan. Kamu belum tidur, Daddy?" Aku membelai wajah Lisa yang lelah.
"Belum, aku harus memeriksa Juno lebih dulu. Aku baik-baik saja."
"Bagaimana kabar noona kita?"
"Dia baik-baik saja dengan Mommy Kim. Aku sudah mengatakan kita akan meneleponnya lagi saat kamu dan si kembar bangun." Lisa duduk di sampingku dan memutar baby crib si kembar dengan lembut menghadap kami.
"Jadi, yeah, sebenarnya aku sangat kesulitan membedakan mereka, siapa yang tanpa tanda." Lisa menggaruk kepalanya.
Aku menggigit bibirku sambil tersenyum. Mungkin karena akulah Mommynya itu sebabnya hanya aku yang tahu.
"Cari sampel, Hun.. Mereka berdua memiliki kuncir di depan garis rambut mereka." Si kembar memiliki pola rambut melingkar di dekat dahi mereka yang membuat rambut mereka menonjol.
"Hahaha. Terima kasih Tuhan, mereka tidak memiliki dahi yang suci seperti Dada mereka." Aku mengacak poni Lisa.
"Hei, Juno mendapatkan dahiku. Tapi Leno dan Leon punya segalanya darimu, baby. Mereka sangat imut! Kulit, mata, hidung, bibir..." Lisa berhenti.
"Tapi mereka agak panjang, kamu tahu. Giliranku untuk berterima kasih kepada Tuhan di atas" Lisa melakukan tanda salib. "Terima kasih, Tuhan!"
Aku memukulnya sambil tertawa. "Lisa! Hentikan lukaku masih segar! Aku akan merobekmu!"
"Hahaha, setidaknya kamu akan menjadi Ratu kami. Kami adalah bentengmu, Yang Mulia."
Aku memutar bola mataku sambil tersenyum.
"Kita masih tersenyum sekarang, tetapi beberapa hari ke depan, berminggu-minggu kemudian kita akan menangis." Aku memeluk Lisa.
"Semuanya akan sepadan. Jangan khawatir, baby." Lisa tersenyum dan kami terdiam beberapa saat hanya melihat dua bungkusan kebahagiaan baru kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mommy || Jenlisa
RandomJenlisa Cerita ini adalah terjemahan dari "Baby Mommy" yang di tulis oleh @dorky_butt