Jay memeluk Jungwon sekali lagi. Menengelamkan wajahnya di ceruk leher Jungwon dengan tangan yang hampir mencengkram pakaian Jungwon, kalau saja tidak ditahan tahannya.
"Hm~,"
Jungwon bersenandung, sambil mengusapi punggung lebar raden itu dengan tenang. Sangat berbeda keadaannya dengan si raden yang kelihatan punya ekspresi sangat kesusahan.
"Jungwon..," Gumam Jay entah sudah berapa kali. Dia berkali kali begitu sejak pagi ini Jungwon minta dia buat kembali ke keraton. Sebenernya dia sama sekali nggak mau, bahkan rasanya dia rela motong kakinya disini supaya dia nggak perlu pergi kemana mana dan bisa selamanya sama Jungwon. Tetapi Jungwon yang memaksa, dia bilang dia mau waktu sendiri dan pengen keadaan keraton menjadi seperti semula; dengan Jay yang bertitah disana. Jadi walaupun nggak rela, Jay tetap akan pergi hari ini karna dia sayang Jungwon, dan cuma mau Jungwon bisa bahagia.
"Kangmas jangan begini," Ujar Jungwon sambil memiringkan wajah sedikit, "Kan nanti adek bakal main kesana kalau kangen sama kangmas..," Ucapnya meyakinkan. Terdengar tulus di telinga Jay, dengan nada Jungwon yang hampir berbisik pelan seperti madu. Tetapi toh saat bilang begitu, mata Jungwon malah kelayaran melihat ke ujung rantai pohon, sambil tersenyum tidak perduli, padahal tangannya masih kelihatan setia mengusapi punggung Jay.
Jay mengangguk angguk didalam peluknya, masih nggak rela melepas cengkramannya di pinggang sempit Jungwon. Menenggelamkan wajah semakin dalam di bahunya, menghirup aroma Jungwon dalam dalam.
Belum pernah Jay seterikat ini dengan aroma tubuh seseorang.
Jungwon mengecup kepala Jay disampingnya, lalu memberikan rambut kuning jagung itu sedikit usapan,
"Kangmas lepas, atau Jungwon marah sama mas," Ucapnya dengan nada sedikit main main. Walaupun sedikit serius sih niatannya. Karna dia mulai jengah dengan sikap Jay yang seakan akan mau memilikinya. Padahal kan Jungwon hanya mau mencicipi darah keraton, sudah itu saja.
Jay langsung menangkup wajah Jungwon segera setelah melepaskan pelukannya,
"Adek jangan marah.. Saya nggak bisa lihat kamu marah sama saya..," Ucapnya dengan mata yang memandang bergantian mata hitam legam milik Jungwon.
Jungwon tersenyum,
"Enggak kok mas. Masnya berangkat sekarang, kalau mas berangkat, Jungwon nggak marah," Ucapnya dengan nada halus, dan mata yang perhatian. Walaupun busuk aslinya.
Jay mengangguk dalam, tersenyum juga, mengusap usap pipi Jungwon yang selalu terasa lebih lembut dari sutra manapun menurut Jay itu,
"Baiklah. Saya pergi dulu ya, adek jangan lupa main ke keraton sesuai janji adek ya. Kangmas akan selalu tunggu adek disana," Ucapnya, dengan nada lembut namun artinya sangat serius.
Jungwon hanya mengganguk, sambil melemparkan senyumannya yang paling manis. Jari lentiknya menyentuh rahang Jay perlahan sebentar, sambil menikmati ritmenya. Melepaskan buruan pertamanya ini pergi setelah merasa sudah merasai setiap jengkal tubuhnya dibawah ujung jari jarinya.
Jay akhirnya melepaskan pegangannya pada sepasang pipi terlembut yang pernah dirasakannya itu, walaupun rasanya sakit sekali. Entah, inipun aneh bagi dia. Baru pertama kali ini dia berpisah dengan orang dan rasanya sesakit ini. Rasanya hatinya ditusuk oleh ribuan jarum akupuntur yang dikirim kerajaan Chola taun lalu. Oh tidak, rasanya bahkan lebih sakit ketika melihat Jungwon mulai melambaikan tangannya. Tapi ya bagaimana, dia harus pergi sekarang. Demi Jungwon juga.
Bibir Jay dipaksakan tersenyum, saat dia mulai melambaikan tangannya juga dan jalan menjauhi Jungwon. Mendekati kudanya. Kuda penuh hiasan aristokratik tanda bahwa kuda itu bukan milik sembarang orang.
Dan saat Jay sudah menaiki kudanya, Jungwon nggak mau menghabiskan waktu dan langsung balik badan. Dia mulai melangkah santai dengan wajah tidak perduli, dan senyum miring, hendak kembali ke rumahnya.
Namun senyum miring itu segera hilang ketika,
tangannya dicekal dan,
Jay mengecup pipinya.
Tapi hanya itu. Kemudian, raden keraton itu benar benar pergi dengan membawa kuda sembrani aritokratnya.
🗻🗻🗻
Btw, cuma pertanyaan trivia sih, tapi donu kepo,
kenapa belom ada yang nge pelet idol kpop ya? XD
donu tau pertanyaan ini ngaco, tapi kalian tau kan banyak sasaeng dan tetek bengeknya. Kenapa ada sasaeng tapi nggak ada dukun?
kalian kepo gasi 😂
Jawab dong ges, tapi jangan dijawab au ah gelap atau gatau mau beli trek ya
yoda dah dulu 😂 papai
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulu Perindu √ Jaywon | [ENHYPEN]
Fanfiction"Dek.. saya mau cium kamu. Mau cium kamu. Cium kamu..," 🗻🗻🗻 Latar Kerajaan-Keraton Jawa Diselipi sedikit bahasa Jawa untuk percakapan, tapi nggak masalah buat yang nggak paham ada translate nya kokk, tenang ~ 😚🍃 B×B shayang yg homopobic syuh~...