32 - Tangisan Diatas Kain yang Halus

1.2K 229 89
                                    

"Saya akan segera menikah,"

JDUAR!!

Bak disambar petir, sukma Jungwon rasanya meninggalkan tubuhnya di saat itu juga.

Bahkan tak mengeluarkan suara nafasnya, Jungwon benar benar berhenti bergerak, bahkan bernafas selama beberapa detik setelah mendengar itu.

Dia tidak bergerak hingga Sang Sultan menjentikkan jari tepat didepan wajahnya,

Tik, tik!

Suaranya menyadarkan Jungwon, dan cowok itu akhirnya mengedip dua kali.

Sang sultan mengangkat satu alisnya,

"Sedang apa kamu? Cepat masuk,"

Tegurnya. Tak mau membuang waktu lama lama karna dia juga masih punya urusan lain selain hal ini.

Jungwon yang tersadar akhirnya hanya mengangguk sangat dalam, dan langsung masuk kedalam toko dengan patuh untuk menggantikannya bicara. Karna entah kenapa bibirnya langsung sangat kebas. Dia merasa tidak sanggup hanya dengan menjawab 'nggih' yang biasa.

Kemudian dia tidak menoleh kebelakang lagi, dengan air mata yang mulai membendung tak terkendali di kelopak matanya.

Padahal dia harus membeli pakaian. Tapi air matanya malah jatuh tepat diatas karpet mahal toko itu.

Seorang pelayan toko segera menghampiri dia, dan menanyakan keperluannya.

Jungwon langsung menghapus air matanya dan menarik nafasnya yang bersuara seperti orang flu,

"S-saya mencari pakaian untuk majikan saya disana,"

Jungwon menunjuk ke arah Sang Sultan didepan pintu dengan jari jempolnya.

Begitu melihat penampilan Jay yang terlihat sangat 'berkelas', pelayan itu langsung mengangguk dan tersenyum lebar,

"Nggih, mau yang seperti apa?,"

Ditanya begitu, Jungwon mencengkram kain seweknya yang kusam dan jauh dari kata cantik. Perlahan walaupun mulutnya kebas, dia memaksa menjawab sambil menunduk,

"Yang.. Paling cantik."

Jawabnya singkat.

Air matanya semakin membenung di kelopaknya. Tak terfikirkan olehnya, akan ada hari dia memilihkan pakaian tercantik untuk calon pengantin orang yang menjadi alasannya hidup. Dan datang dengan pakaian paling tidak cantik di dunia.

Tapi untung pelayan itu tak sempat melihat ekspresi aneh Jungwon, dan langsung saja mempersilahkan Jungwon masuk ke dalam untuk diperlihatkan koleksinya dengan kualitas paling baik.

Didalam, ada meja kayu jati besar. Pelayan itu segera mengambil pakaian pakaian paling bagus yang ada dan menjajarkannya diatas meja,

"Monggo, ini koleksi kami yang paling cantik, dan paling baru,"

*Silahkan

Jungwon maju, dengan terus mencengkram sewek kusamnya. Lalu perlahan, menyentuh kebaya kebaya mahal itu dengan jemarinya yang agak gemetaran,

Bulu Perindu √ Jaywon | [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang