WARNING!!
Di beberapa device, chapter ini kebalik. Ini chapter 6 yaa, kalau kalian belum baca chapter 5, baca chapter 5 dulu karna di beberapa device chapter 4 langsung loncat chapter 6 baru ke 5, gatau kenapa. Padahal aku update chapter 5 tngl 2 agustus dan chapter 6 ini tanggal 12 agustus
😭
Wattpad mabok, dahlahh
Anyway, selamat membaca! Maaf atas ketidaknyamanannya yaa🗻🗻🗻
"mmmh- mass-,"
Suara cowok ayu itu tertahan oleh pergerakan sang kepala desa yang entah sejak kapan sudah ada di atas tubuhnya, mengungkung dia. Bibirnya menyecapi bibir mungil Jungwon dengan agresif sambil bergumam,
'dek Jungwon.. dek Jungwon..'
berkali kali. Tubuhnya bergerak kesana kemari seperti orang kepanasan. Pinggangnya menggesek gesek kedua paha Jungwon berkali kali.
Tetapi alih alih menikmati, air mata Jungwon yang sudah ditahan tahan sedari tadi itu malah mengalir deras. Dia malah membuat suara rengekan yang tidak tertahankan padahal bibirnya sedang menyatu dengan bibir orang yang dicintainya. Harusnya dia bahagia, kan?
Tidak perduli berapa banyak dia menangis, Heeseung tidak berhenti. Cowok itu seperti mandi di bak nafsu, sehingga itu menguasai dirinya. Dan ketika matanya menatap bola mata hitam Jungwon walaupun hanya sepersekian detik, Heeseung lagi lagi merasakan hal yang sama seperti tadi pertama kali dia memandang Jungwon tepat didepan pintu rumah cowok itu ; seperti melihat ombak bergemuruh di pantai selatan. Dan Jungwon sebagai ratu pantainya telah menyeret dirinya tenggelam kedalam air hingga dirinya sesak kesulitan bernafas.
Jungwon mendorong dada Heeseung dalam sekali sentakan, sembari bibirnya bergetar dan dadanya naik turun karena dia terisak isak,
"mm-mas.. hiks— mandek o mas..," Bisiknya dengan suara lirih.
*Berhentilah mas
Alis Heeseung menyatu dan Jungwon dapat melihat mata cowok itu terlihat gelisah sekali. Itu membuat sebuah jarum seperti menelisik di hati kecil Jungwon. Dia merasa bodoh karena sekarang dia menangisi keadaan Heeseung yang terlihat tidak seperti dirinya, padahal itu semua karna perbuatannya sendiri.
Jemari Jungwon yang bergetar meraih wajah Heeseung yang ada di atasnya. Yang langsung disambut cowok itu dengan menempelkannya lebih lebih ke sisi pipinya. Matanya dipejamkan. Dia terlihat sangat dimabuk oleh hanya sentuhan kecil dari jemari lentik Jungwon itu.
"Atiku loro mas..," Mata Jungwon terpejam sepersekian detik, sejenak karena dia mendadak merasa tidak sanggup berbicara, "Aku sedih mas, kenapa setelah bahkan aku minta tolong dengan setan, aku tetep nggak bisa mendapatkan kamu mas..?,"
*hatiku sakit mas
Tangis Jungwon pecah seraya dia membiarkan sang kepala desa merendah dan memeluk tubuhnya erat erat. Bukan ini yang dia inginkan. Bukan, ini. Yang dia inginkan itu Heeseung. Heeseung yang... saat menatap matanya terasa teduh seperti sedang bernaung dibawah pohon pisang. Heeseung yang senyumannya lembut dan tutur katanya hangat. Heeseung yang memaksa menggantikan Jungwon membawa padi dari lumbung padahal jelas jelas mereka sama sama laki laki. Heeseung yang itu. Yang tidak pernah bisa Jungwon raih namun dalam hati sangat Jungwon cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulu Perindu √ Jaywon | [ENHYPEN]
Hayran Kurgu"Dek.. saya mau cium kamu. Mau cium kamu. Cium kamu..," 🗻🗻🗻 Latar Kerajaan-Keraton Jawa Diselipi sedikit bahasa Jawa untuk percakapan, tapi nggak masalah buat yang nggak paham ada translate nya kokk, tenang ~ 😚🍃 B×B shayang yg homopobic syuh~...