8 - Sebilah Golok

2K 276 151
                                    

Cup..

Jay mengecup dahi Jungwon yang sedang terbaring,

"Mas pamit nggih, mengko mas balik lagi,"

*Ya, nanti

Sekali lagi raden itu mengecup dahi cowok ayu yang tidak sadarkan diri itu. Kemudian dia mengusapi kepalanya berkali kali, sebelum benar benar beranjak dari tempat.

Susah memang, kakinya untuk melangkah menjauh dari sisi penunggu hatinya yang bak hantu gentayangan itu. Matanya mengernyit berkali kali, bahkan dia sampai harus menampar wajahnya sendiri untuk benar benar melangkah dari situ.

Sejenak melirik tabib dengan baju putih yang menunggu di depan pintu sebelum melangkah keluar. Membatin, kalau kalau terjadi sesuatu dengan Jungwon di sini saat dia pergi, tabib rendahan itu yang musti tanggung jawab. Kalau sampai Jungwon mati di tempat ini, sebelum bunuh diri Jay bersumpah akan membunuh tabib itu serta membuat wasilah prabu untuk membantai keturunan keturunannya hingga 7 generasi.

Jahat? Pastinya. Tapi apakah Raden Jaya itu peduli? Oh tentu tidak.

Maka bangsawan dengan balutan pakaian bludru hitam dengan banyak hiasan permata itu naik ke atas kuda sembraninya, sambil tentu saja menenteng bungkusan kain batik dari rumah Jungwon tadi, kembali ke desa cowok itu.

Nanti, kalau dirinya sudah berhasil membawa pulang potongan jari orang yang membacok Jungwon itu dan memakakkannya ke kandang buaya, barulah dia bakal merasa tenang.

*Pakakkan : memberikan makan















🗻🗻🗻
















"Kembang?,"

Mata sang raden langsung menggelap. Dia langsung menyobek kain penuh darah yang dia temukan di belakang rumah Jungwon itu dengan Keris Kusumo miliknya.

Dan benar ternyata setelah disobek kain itu, langsung terlihat kumpulan bunga kanthil yang sudah lepek oleh darah kental,

"Kembang kanthil, aji aji!,"

Suara Jay meninggi. Dia ngamuk. Apa apaan ada kain penuh bunga kanthil yang basah kuyup tertumpah lelehan darah Jungwon di belakang rumah cowok itu? Ini kerjaan dukun! Pasti ada yang pakai aji-aji! Nggak bisa dibiarkan!

"Badjingan! Siapa yang sudah berani berani pakai darah kesayangan saya untuk ritual!!,"

Jay berteriak murka. Yang dia tahu sekarang hanya satu, seseorang menggunakan aji aji di belakang rumah Jungwon dan memakai darahnya sebagai syarat, sampai cowok itu sekarat.

Sebentar,

Apa?

Kalian mau bilang kalau Jungwon yang pakai ilmu dukun itu sendiri?

Bilang aja nggak masalah. Kalau sudah siap dipenggal ditempat leher kalian oleh kedua tangan Raden Jaya sendiri.

Mana mungkin dia terbesit pikiran bahwa pelakunya adalah Jungwon sendiri? Orang kenyataan yang ada di realitanya sendiri adalah Jungwon merupakan orang yang paling baik, paling manis, dan tak bersalah sedunia. Kalau diberitahupun, dia nggak akan percaya. Yang ada malah mengamuk.

Bulu Perindu √ Jaywon | [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang