39 - Tanpa Hadirmu

2.2K 237 199
                                    

"Hh!!,"

Sebisa mungkin Jay menahan dirinya untuk tidak bernafas dengan berat.

Sudah seminggu. Tepat seminggu semenjak perampokan itu dan Jungwon belum juga ketemu.

Padahal dia sudah sampai mengerahkan pasukan rahasia demi mencari Jungwon seorang. Tapi masih juga nggak ketemu jejaknya sama sekali.

Selama seminggu ini juga dia nggak bisa tidur dengan baik sama sekali.

"Hh.. Hh!,"

Jay memejamkan kedua matanya mati matian dengan geraman yang tidak nyaman.

Padahal, cuma sekedar wangi bunga, kan?

Setiap malam abdi itu cuma menyediakan air bunga di kamarnya. Tapi kenapa, seminggu ini tanpa abdi itu, dia benar benar merasa tidak nyaman?

Padahal dia juga sudah minta abdi lain untuk siapkan air bunga, tapi tetap saja dia tidak bisa tidur nyenyak.

Selalu bangun di tengah malam, seperti dulu dulu.

Sekarang juga, dia bangun di jam satu pagi dan hingga sekarang jam dua pagi, dia belum bisa tidur lagi. Padahal, besok ada pertemuan penting.

Sultan itu memegangi kepalanya sendiri dan bangkit duduk,

"Jungwon.. Saya sangat lelah..,"

Cowok itu meracau sendiri seolah ada Jungwon didepannya yang bisa dia marahi. Padahal, saat dia membuka matanya, di kamarnya itu kosong. Tak ada abdi mungil yang selalu duduk di lantai kamar ketinggiannya dengan senyuman kecil dan mangkuk air bunganya.

Matanya melirik ke arah mangkuk berisi bunga melati yang ditumbuk didepan pintu kamarnya. Padahal itu ada. Padahal wanginya juga menguar sama. Tapi kenapa dia tak bisa merasa tenang karna aroma itu?

Sejak kapan abdi bernama Jungwon itu menjadi sangat penting di kehidupannya?

Tubuhnya sangat lelah, jujur saja. Dia bisa merasakan otot ototnya yang tegang. Tapi matanya tak bisa tertutup.

Dia jadi emosi. Dia ingin marah marah, tapi tak ada orang yang bisa dimarahi di kamar ini.

Lagipula, tak ada yang berani tinggal di kamar pribadinya di jam jam begini selain si Jungwon tak tahu takut itu.

Memikirkan Jungwon, dia jadi semakin kesal.

Percuma saja diam disini, pikirnya. Dia tak akan bisa tidur lagi dengan suasana hati seperti ini.

Jadinya, cowok itu bangkit dan memakai pakaiannya, lalu pergi keluar kamar dengan otot wajah yang tegang, galak dan kelihatan bisa mengamuk hanya dengan satu senggolan saja.





🗻🗻🗻







"APANYA YANG TIDAK ADA?!!,"

Sultan itu mengamuk. Malam malam membentak di area penjara bawah tanah padahal suasananya sudah sepi, hampir sesepi kuburan.

Niko, si penjaga penjara bawah tanah itu hanya bisa menelan ludahnya sambil mendengarkan caci maki Sang Sultan dengan seksama.

Sebetulnya dia takut orang lain bisa dengar Sultan itu datang kesini malam malam begini. Tapi ya mau bagaimana lagi. Kekhawatiran nya itu hanya bisa ditelannya sendiri lewat ludah. Karna kan tidak mungkin, bahwa dia, yang hanya seorang prajurit penjaga penjara ini bilang,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bulu Perindu √ Jaywon | [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang