"Hhh..,"
Jay bernafas berat. Ah.. Lagi lagi Jungwon menggodanya. Cowok ayu itu sedari tadi memajukan wajahnya dan mengusap dadanya, hanya untuk berhenti tepat didepan bibirnya. Membuat Jay frustasi saja.
Jungwon menatap tepat di kedua mata Jay,
"Mas dengerin aku," Ucapnya.
Jay mendesah berat,
"Apalagi..," Mata Raden itu sayu. Sudah berapa kali dia dipermainkan seperti ini. Tetapi tetap saja, setiap kali dia selalu jatuh lagi dan lagi.
Jungwon menyentuh bagian tengah bibir bawah Jay,
"Kalau kamu mau ini, kamu harus nurut sama aku," Ujarnya.
Mendengar itu, mata sayu Raden itu langsung berubah tidak suka. Kali ini, dia yang memundurkan tubuhnya sendiri,
"Ora. Ora iso,"
*Tidak. Tidak bisa.
Cowok itu melengos kesamping,
"Saya turutin semua keinginan kamu. Kecuali itu," Ujarnya final. Pikirannya sudah bulat, tidak bisa diganggu gugat.
Jungwon mendesah kecewa, cowok itu memegangi lengan Jay,
"Mas. Kamu harus kembali ke Keraton,"
Lagi lagi Jay melengos. Cowok itu langsung bangkit dari kasur begitu saja.
Sudah berapa kali Jungwon meminta Jay hal yang sama selama beberapa hari ini. Tapi cowok itu selalu saja tidak mau,
"Mas jangan jalan jalan dulu. Mas mau apa? Biar aku yang ambilkan. Kakimu belum sembuh," Jungwon menarik tubuh tinggi Raden itu dan memapahnya kembali duduk di pinggiran kasur reotnya.
Jay menatap Jungwon dengan pandangan tidak suka,
"Saya cuma minta kamu berhenti mencoba kabur dari saya," Cowok itu akhirnya mengeluarkan isi kepalanya yang ditahan tahan beberapa hari ini,
"Saya merasa kamu selalu mencoba menjauhkan saya dari kamu," Lanjutnya.
Jungwon terdiam.
Omongan Jay ada benarnya juga. Dia berniat pergi ke Selatan sendirian setelah sekiranya merawat kaki Jay hingga sedikit sembuh, dan menyuruh Raden itu untuk pulang ke Keraton selama dia berpergian. Harapannya, nanti jika dia berhasil menemukan obat dan menghapus aji ajinya, Jay akan hanya bangun di suatu pagi di kamar megah kerajaannya, dan melupakan semuanya.
Tapi firasat Jay ternyata terlalu kuat. Dia tahu bahwa Jungwon terdengar seperti akan pergi selamanya, perjalanannya ke Selatan yang entah gunanya apa itu.
Jungwon maju dan menunduk, cowok itu kemudian perlahan menempelkan pucuk kepalanya ke pundak Jay yang sedang terduduk di pinggiran kasur,
"Aku janji aku nggak akan tinggalin kamu kok.. Aku akan kembali selama kamu masih butuh aku,"
Ujarnya. Tangan cowok itu meraih telapak lebar sang Raden, dan mengusapinya perlahan. Jungwon nggak bohong, kok. Dia akan kembali, dan berjanji akan tanggung jawab, selama aji ajinya belum terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulu Perindu √ Jaywon | [ENHYPEN]
Fanfiction"Dek.. saya mau cium kamu. Mau cium kamu. Cium kamu..," 🗻🗻🗻 Latar Kerajaan-Keraton Jawa Diselipi sedikit bahasa Jawa untuk percakapan, tapi nggak masalah buat yang nggak paham ada translate nya kokk, tenang ~ 😚🍃 B×B shayang yg homopobic syuh~...