Sudah hampir 2 minggu Jungwoo absen dari pekerjaannya. Hari ini ia memutuskan untuk masuk walau tadinya Doyoung masih melarangnya.
Jungwoo menyilang tangannya di dada sembari melihat beberapa model agensinya sedang mengadakan pemotretan.
Sebenarnya tugasnya di agensi tak begitu penting. Selain mempunyai saham―yang akan ikut jika ada rapat penting mengenai perusahaan, pekerjaannya hanya memperhatikan beberapa hal seperti pemotretan serta persetujuannya atau shooting MV agar berjalan dengan lancar. Sisanya, semua berada di bawah keputusan Doyoung.
"Woo, aku turut berduka cita." Jungwoo menoleh dan tersenyum kearah Hendery, "Tentu. Aku sudah tak apa."
"Kau bisa menginap di tempatku kapanpun." karena memang hanya Hendery yang tau kalau ia tinggal dengan kekasihnya―walau yang tau wajah Xuxi di agensi hanya ketiga petinggi agensi. Karena ia tak pernah mengumbar photo Xuxi di sosial medianya.
Pada dasarnya Jungwoo memang tak begitu suka bermain sosial media. Bahkan bisa hitung jari berapa kali ia membuka sosial medianya dalam setahun.
Jungwoo lebih suka menghabiskan waktunya untuk menonton film kesukaannya daripada menscroll sosial medianya.
Drrtt
Jungwoo merogoh sakunya dan mengambil ponselnya, "Halo, hyung?"
"Apa modelnya sudah selesai pemotretan?"
Jungwoo mengangguk singkat walaupun Doyoung tak melihatnya, "Um. Baru saja selesai."
"Kalau begitu kita makan siang dulu. Aku menunggumu di restoran Kalgae."
"Oke, hyung."
Pip
Jungwoo menoleh kearah Hendery setelah sambungan ponselnya mati, "Kau ingin ikut makan di restoran sebrang?"
Hendery menggelengkan kepalanya, "Aku masih harus mengurus si artis baru."
Jungwoo menaikan alisnya, "Siapa?"
Hendery mendengus, "Xiaojun. Huh, dia itu. Wajahnya tergores sedikit saja langsung panik― namja seharusnya tak masalah jika sedikit terlu―"
Ucapan Hendery terhenti ketika Jungwoo menepuk bahunya, "Aku harap kau tidak tiba-tiba bercerita kalau kau menyukainya." ujar Jungwoo lalu berjalan menjauh dari Hendery yang masih terpaku.
"H―hah? HEY! MANA MUNGKIN!"
⠀
⠀
Jungwoo sudah berada di lobi agensinya. Restoran yang Doyoung katakan tak jauh dari agensi, jadi ia akan berjalan saja kesana.
Sesekali ia menyapa para staff yang berlalu lalang sebelum senyumannya luntur karena melihat sosok yang tak asing di matanya.
Xuxi..?
Jungwoo berjalan kearah resepsionis, "Apa kau mengenal siapa yang barusan masuk ke lift?"
Sang resepsionis terpaku karena pertanyaan mendadak nan tajam dari Jungwoo, "E―eh.. Saya kurang tau, tuan. Nampaknya ia diajak oleh salah satu petinggi agensi atau staff karena bisa masuk lift tanpa akses dari resepsionis."
⠀
〆
⠀
Doyoung menatap Jungwoo aneh, "Apa ada yang salah dengan makanannya?" Doyoung mencium sekilas makanan di hadapannya.
"Aku.. Melihat Xuxi tadi―"
Uhuk! Uhuk!
Doyoung meneguk asal minuman di hadapannya, "Apa? Kau pasti salah lihat."
"Aku pikir juga begitu. Tapi, dia sungguh mirip dengan Xuxi. Bedanya hanya warna rambutnya saja― tadi aku hanya melihatnya sekilas di lobi agensi."
"Dia langsung masuk begitu saja?" Doyoung mulai penasaran.
Jungwoo mengangguk, "Ya, Suyeon bilang ia mungkin diajak oleh salah satu petinggi agensi atau ya, staff karena bisa masuk agensi tanpa berurusan dengan resepsionis."
Doyoung memijat pelipisnya. Agensi memiliki cangkupan yang sangat luas. Ia tak mungkin menanyai satu persatu staff atau petinggi agensi siapa yang hari ini membawa orang asing masuk ke dalam kantor.
⠀
⠀
۵ ۵ ۵
⠀
⠀
[] Sudah memasuki chapter karangan otak・ω・
![](https://img.wattpad.com/cover/265608641-288-k69390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢ
Fanfiction(n) Having or expressing more than one possible meaning. [ Caswoo ― Luwoo ― Lujung ] and all side characters.