"Hyung, kapan kau kembali ke Korea?"
"Entahlah, Ten. Pasienku membutuhkanku disini. Ada apa? Apa orang itu menganggumu lagi? Kau ingin aku memberitahu Jae―" sahut Taeyong.
"Tidak, hyung. Aku hanya merasa kesepian disini. Kau tau, aku tak dekat dengan siapapun di agensi."
Taeyong menghela napas, "Sudahku bilang bergaul lah dengan teman Jaehyun. Jungwoo orang yang ceria sama sepertimu. Kalian akan mudah dekat."
"Mencari teman tak semudah itu, hyung. Aku tak mungkin datang ke hadapannya dan besikap sok dekat." Ten memainkan cangkir di hadapannya.
"Dan, bagaimana dengan Johnny?"
Tangan Ten terdiam seketika, "Entahlah. Aku sempat satu project dengannya kemarin."
"Lalu?"
"Ya.. Begitu. Tak ada yang spesial. Dan lagi nampaknya dia sudah memiliki seseorang."
"Eh?? Tak mungkin. Jaehyun bilang Johnny sedang tak tertarik untuk berhubungan romantis dengan siapapun."
"Ayolah, hyung. Semua bisa terja―"
"Semua bisa terjadi, atau itu hanya terjadi di pikiranmu saja?"
⠀
۵
⠀
Jungwoo memakai coat pemberian Lucas untuk datang ke acara fashion show pria tersebut. Doyoung menatapnya takjub ketika melihat Jungwoo, "Mwoya? Aku bahkan tak tau kau memiliki coat."
Jungwoo memutar bolamatanya malas, "Berhenti melebih-lebihkan sesuatu, hyung." ia mengambil minuman dari staff yang berkeliling membawa minuman.
"Selamat datang. Terimakasih sudah menyempatkan untuk datang." sahut Lucas ketika menemukan mereka di dekat pintu masuk.
Jungwoo dan Doyoung tersenyum, "Sebuah kehormatan juga bagi kami karena di undang ke acaramu."
Lucas tersenyum, "Selamat menikmati acara ini. Aku akan kembali berkeliling." Doyoung mengangguk.
Ia melihat ke samping dan menyenggol Jungwoo, "Ada apa?"
Jungwoo tersentak dan menggelengkan kepalanya, "Aku.. Merasa tak cocok mengenakan pakaian ini."
Doyoung merangkul Jungwoo, "Jungwoo-ya, kau terlihat indah memakai apapun." Jungwoo tersenyum kecil, "Terimakasih, hyung."
Mata Jungwoo menatap kesekelilingnya, "Eh.. Johnny hyung?"
Doyoung hampir menyemburkan minumannya, "Mana mungkin. Pria itu tak akan repot-repot mengangkat pantatnya dari studio kalau tak ada sesuatu yang men―" ucapan pria itu terhenti ketika melihat Johnny sedang bersama pria mungil, "Ten?"
"Apa mereka jadi dekat setelah project parfume waktu itu, hyung?"
⠀
۵
⠀
"Sebenarnya kau tak perlu repot-repot mengantarku seperti ini."
Johnny di sebelahnya menggedik, "Jaehyun bilang kau tak punya teman untuk kesini. Lagipula, Lucas juga mengundangku kesini."
Ten mendengus dalam hati, aish, jinjja. Lee Taeyong.
Johnny menarik Ten untuk duduk di kursi yang disediakan. "Apa kau keberatan untuk datang bersamaku?"
Ten menggelengkan kepalanya, "Tentu saja tidak." ia memberi jeda sedikit sebelum melanjutkan, "Aku akan ke kamar kecil sebentar."
⠀
⠀
Ten mencari nomor ponsel Taeyong sebelum menelponnya, "Hyung, kau bercerita tentang ku kepada Jaehyun?"
Taeyong terdiam sebentar, "Cerita? Kalau sebagai dokter, aku tak pernah menceritakan apapun kepada Jaehyun. Kalaupun cerita, aku hanya menceritakan masalah yang tak begitu rahasia."
Ten menghela napas bersandar pada washtafel, "Johnny datang bersamaku ke acara fashion show. Dia bilang Jaehyun berkata kalau aku tak punya teman untuk kesini."
". . .? Aku tak pernah bercerita apapun tentangmu dan Johnny kepada Jaehyun. Kau tau sendiri Jaehyun sudah lama kembali ke Amerika― dia jelas tak tahu mengenai apapun yang terjadi disana. Ya, kecuali masalah internal perusahaan."
Ten, terpaku detik itu juga.
⠀
⠀
۵ ۵ ۵

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢ
Fanfiction(n) Having or expressing more than one possible meaning. [ Caswoo ― Luwoo ― Lujung ] and all side characters.