Dadakan

87 31 0
                                    

"Apa?!" Doyoung ternganga mendengar cerita Jungwoo. "Kau pasti sudah gila."

Jungwoo menghela napas diujung sana, "Aku juga berharap semalam hanya mimpi. Ah, ngomong-ngomong Winwin ge akan menyampaikan sesuatu untukmu― sudah ya hyung. Pesawatku akan take off."

Pip

Doyoung menatap ponselnya bingung, "Apa-apaan bocah itu."

Tak lama terdengar suara ketukan pintu. Doyoung menaruh ponselnya, "Masuk."

"Permisi, sajangnim. Pukul 03:15 jadwal rapat untuk iklan parfume."

Doyoung menyerit, "Huh?"

Winwin ikut memasang raut bingung, "Jungwoo-nim bilang anda yang akan menggantikannya rapat."

Doyoung kembali menganga, "Aish, Kim Jungwoo."

Doyoung menatap Johnny dengan penuh harap, "John, please? Gantikan Jungwoo untuk rapat iklan parfume kali ini."

Johnny menatap Doyoung malas, "Doy, tugasku hanya merevisi lagu-lagu untuk comeback. Bukan ikut rapat untuk iklan parfume."

"Please? Ya? Ya? Hari ini Jungwoo ke Thailand. Aku menjanjikan membelikannya tiket sejak 3 hari lalu dan baru hari ini ia bisa pulang karena sibuk."

Johnny memijat pelipisnya, "Aku tidak mengerti masalah rapat seperti it―"

"Aku juga sudah meminta Yuta untuk membantumu." sela Doyoung cepat.

Johnny memutar kursinya dan kembali fokus dengan komputernya, "Kenapa tidak kau saja?"

"Aku juga ada rapat dengan direktur Choi."

Johnny menghela napas entah yang ke berapa kalinya hari ini, "Baiklah."

"Kita akan mengambil konsep seksi namun tidak murahan. Bisa melihat beberapa kandidatnya?"

Winwin menganggukan kepalanya sembari tersenyum. "Yang pertama Na Jaemin." Winwin mengganti layar monitor mereka menunjukan photo Jaemin.

Presdir Zhang menggelengkan kepalanya, "Hmm, dia nampak terlalu muda untuk konsep ini."

"Ah.. Kalau begitu, ini― Lee Taeyong."

Johnny dan Yuta tersedak salivanya melihat kekasih temannya tersebut. Johnny menatap Winwin dan berbisik, "Lee Taeyong sedang hiatus karena alasan pribadi."

Winwin memasang raut terkejut, "Em.. Kita ke kandidat ketiga― Ten Lee."

Presdir Zhang tersenyum lebar, "Aku suka dia."

Johnny merapat kearah Yuta, "Ten Lee nugu?" bisiknya. Yuta balas berbisik, "Model lama. Tapi dia hanya menerima job job tertentu."

"Jadi kau asisten baru Jungwoo?" tanya Yuta.

Winwin mengangguk dan tersenyum, "Iya, presdir. Saya baru di rekrut beberapa hari lalu."

Yuta tersenyum, "Salam kenal. Semoga kau nyaman berada di keluarga Nai'e."

Johnny membereskan barangnya dan memutar bola matanya malas melihat tingkah Yuta, "Aku pergi duluan. Ada sesuatu yang harus ku urus."

Yuta dan Winwin mengangguk santai sembari merapihkan barangnya, "Tunggu aku nanti di ruangan atas ya?" Johnny mengangguk menanggapi ucapan Yuta sebelum berjalan ke luar ruangan rapat.

۵ ۵ ۵

ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang