Jadi

75 27 6
                                    

"Jungwoo mana? Aku butuh tanda tangannya untuk persetujuan pemotretan Xiaojun dengan Renjun Huang." ujar Yuta masuk ke dalam ruangan.

Doyoung menghela napas, "Aku menyuruhnya agar tidak usah masuk kerja lebih dulu." Doyoung menaruh penanya, "Mana sini biar ku tanda tangani."

Yuta menaruh berkasnya di meja Doyoung, "Ada apa memangnya? Dia sakit?"

"Ya, sakit hati."

Yuta menyeritkan dahinya, "What?"

Doyoung mendengus, "Intinya mereka berdua sudah jujur satu sama lain dan ternyata mereka menyakiti satu sama lain. Aku bahkan bingung ingin berkomentar seperti apa."

"Maksudnya apa?"

Doyoung memberikan berkas yang sudah ia tanda tangani, "Kau tau kan alasan kenapa Jungwoo menerima Lucas?" melihat Yuta mengangguk, Doyoung melanjutkan, "Dan alasan Lucas menjadi kekasih Jungwoo karena Jungwoo mirip Ibunya. Ia membuat Jungwoo sampai memakai style yang sama dengan Ibunya."

Yuta tercekat seketika, "Astaga. Apa-apaan semua ini."

۵

"Sudah ku peringati sejak awalkan?" Lucas menoleh sekilas dan mendengus, "Ya, Ayah."

Minho tertawa, "Apa yang akan kau lakukan?"

Lucas menggedikan bahunya, "Entahlah. Aku masih sangat bingung. Biarkan kami berpikir lebih lama."

"Ini sudah hampir sebulan, kau tau?" Lucas mendengus mendengarnya. Kenapa waktu berlalu begitu cepat?

"Selama dua bulan kalian menjadi sepasang kekasih, aku yakin ada sesuatu yang membuatmu menyukainya selain karena dia mirip dengan Ibumu. Mungkin sifat dan tingkah lakunya. Semua orang berbeda, tak ada yang 100% sama."

"Ya, tingkahnya memang berbeda. Kalaupun aku menyukainya, apa dia juga menyukaiku karena aku Lucas? Bukan karena aku mirip dengan kekasihnya yang sudah tak ada?"

۵

"Apa kau tidak ada pekerjaan?"

Pertanyaan Johnny membuat Ten mendelik, "Aku sedang di data untuk masuk ke bawah naungan Doyoung-nim. Kenapa pertanyaanmu begitu? Apa kau tak suka aku berada disini?"

Johnny memutar kursinya, "Aku tidak bisa fokus kalau kau berada disini. Ayolah, jangan menangkapnya kearah yang negatif."

Ten menepis tangan Johnny yang ingin memegangnya "Jangan seenaknya memegangku. Kau bukan kekasihku."

"Kalau begitu ayo jadi kekasihku."

Ten mendelik, "Kau tidak seriuskan? Kenapa kau tidak romantis sama sekali."

Johnny menggedik, "Jadi mau atau tidak? Romantis atau tidaknya juga pada akhirnya kau menjadi kekasihku."

"Ish! Dasar!"

۵ ۵ ۵

ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang