Ten model baru ketika ia melihat Johnny berjalan di loby Nai'e. Seorang staff yang menyadari Ten menatap Johnny menyenggol Ten dan berkata, "Itu Johnny Suh. Dia adalah salah satu pemegang saham di Nai'e. Ia sedikit dingin dan hanya orang-orang di dekatnya yang bisa merasakan ke hangatannya."
⠀
⠀
Johnny sedang berdiri jauh dari keramaian ketika seseorang menariknya. Ia ingin menyentakan tangannya kalau saja tak menyadari yang menariknya adalah Ten.
"Apa?"
"Kenapa kau mengantarku kemari?"
Johnny terpaku sejenak, "Aku sudah mengatakan alasannya ta―"
"Jaehyun tak tahu apapun tentangku." ujar Ten masih mencengkram lengan Johnny.
Johnny mendengus dan melepaskan pegangan Ten, "Aku melihat presdir Fu menatapmu dengan tatapan lapar sejak di perusahaan tempo lalu." Ten terpaku. Johnny menyeritkan dahinya, "Kau sadar itu?"
Ten menggeleng canggung, "Tidak. Kau tak perlu merepotkan dirimu seperti ini― aku tak apa."
Johnny mendengus, "Aku tak merasa di repotkan. Kenapa kau seperti ini? Bukankah kemarin kau bilang ingin dekat denganku?"
Ten menatap Johnny, "Dan kenapa kau tiba-tiba ingin dekat denganku?"
⠀
۵
⠀
"Aku menyukai acaramu. Semuanya tertata dengan rapih dan profesional." ucap Jungwoo. Kini Jungwoo dan Lucas berada di balcon terbuka yang tengah menyediakan garden party untuk acara Lucas.
"Terimakasih. Ayahku membantu mengaturnya karena aku berkata akan mengundang orang spesial kemari?"
Jungwoo terkekeh, "Oh ya? Selamat untukmu."
Lucas menatap Jungwoo, "Kau tak ingin mengetahui siapa orang itu?" Jungwoo memasang raut bingung. Ia tak begitu ingin tahu siapa orang yang Lucas maksud.
Lagipula, bukankah itu urusan pribadi pria itu? Kenapa ia harus tahu? Lucas terkekeh melihat ekspresi Jungwoo, "Aku menyukaimu, Jungwoo. Ingin berjalan bersamaku?"
Jungwoo terpaku di tempatnya. Ia meletakan gelas yang ia pegang ke meja yang berada di dekatnya, "Tunggu. Apa?"
Lucas menggerakan gelas di tangannya, "Jadilah kekasihku."
⠀
۵
⠀
Doyoung mendengus malas. Ia sejak tadi mencari Jungwoo atau Johnny tapi tak ada yang terlihat batang hidungnya.
Ia sudah bosan berada di acara ini. "Bosan, hm?" Doyoung menoleh mendengar suara yang tak asing itu, "Hyung?!"
Taeil terkekeh kecil melihat eskpresi terkejut Doyoung, "Kenapa begitu terkejut?"
"Kau bilang kau berada di Beijing?" masih dengan eskpresi terkejutnya Doyoung bertanya.
Taeil mengecup sekilas pipi Doyoung, "Aku baru saja sampai dan sekertarisku bilang Mr. Wong mengundangku ke acaranya. Lalu aku ingat kau datang ke acara ini, jadi aku menyempatkan diri untuk datang."
Doyoung memanyunkan bibirnya, "Seharusnya kau langsung pulang saja. Kau lebih banyak hidup di pesawat daripada di daratan. Kau pasti lelah."
Taeil terkekeh, "Kita pulang bersama saja. Lagipula aku tak mungkin mengabaikan waktu untuk bertemu denganmu." Doyoung terkekeh senang mendengar ucapan Taeil.
⠀
⠀
۵ ۵ ۵
⠀
⠀
[] Yang dua deket tapi masih bodor. Yang satu ldr terus tapi so sweet abis, aw.

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢ
Fiksi Penggemar(n) Having or expressing more than one possible meaning. [ Caswoo ― Luwoo ― Lujung ] and all side characters.