"Sajangnim, Presdir Wong membawakan beberapa pakaian untuk Zhong Chenle."
Jungwoo yang sedang menatap monitor segera menoleh, "Eoh? Bukankah kemarin sudah di berikan?"
Sang staff menggeleng, "Yang kemarin untuk Park Jisung, sajangnim."
Jungwoo membuka mulutnya dan mengangguk canggung, "Ah.. Baiklah. Taruh di ruang ganti Chenle." sang staff mengangguk dan segera pergi dari sana.
Jungwoo menoleh kearah Winwin― asisten barunya. Ia berpikir ia terlalu sibuk karena banyak yang akan melakukan comeback maupun pemotretan dan fashion show. "Apa setelah ini kita akan ke tempat shooting MV?"
"Eh―?" Winwin nampak terkejut sebelum melihat jadwal Jungwoo, "Setelah ini sudah tak ada jadwal, Tuan." Winwin menghela napas lega. Ia pikir ia salah membacakan jadwal Jungwoo tadi.
"Ah.." Jungwoo lagi-lagi terkekeh canggung. Salah satu alasan Jungwoo membutuhkan asisten adalah ia lebih pelupa akhir-akhir ini. Mungkin akibat dirinya suka menyibukan diri hingga subuh.
⠀
〆
⠀
Hujan.
Jungwoo menghela napas dan merogoh tasnya― ah, aku lupa membawa payung. Ia ingin menerobos hujan sebelum mobil seseorang menghalangi jalannya.
"Butuh tumpangan?"
Jungwoo menggelengkan kepalanya, "Eh― tidak. Aku bisa pulang sendiri."
Lucas menurunkan lagi kaca mobilnya, "Masuklah. Aku akan mengantarmu, ini sudah malam."
Jungwoo menatap jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 11 malam. Sial. Ia menghela napas sejenak, "Baiklah."
⠀
⠀
"Belok kiri." sejak tadi ia hanya menunjukan jalan tanpa memperhatikan Lucas yang menyetir di sebelahnya. Lagipula, Lucas juga nampak biasa saja dengan kesunyian ini.
"Berhenti disini saja." ujar Jungwoo ketika mobil Lucas sudah berada di depan apartmentnya. Jungwoo menoleh kearah Lucas untuk mengucapkan terimakasih kalau saja ia tak melihat pakaian Lucas yang basah. "Pakaianmu―"
Lucas menunduk menatap pakaiannya dan mengusapnya, "Tadi terkena hujan saat aku mengambil mobil."
"Kau ingin mampir? Nanti kau bisa sakit kalau pakai pakaian basah di cuaca seperti ini."
". . . Tentu?"
⠀
۵
⠀
Jungwoo membuka sepatunya dan masuk ke dalam apartmentnya diikuti oleh Lucas. Lucas menatap sekeliling apartment Jungwoo, "Apartmentmu cukup luas. Seperti bisa di tinggali untuk beberapa orang."
Jungwoo terkekeh santai, "Ya, aku suka tempat tinggal yang luas." jawabnya asal. "Duduk saja dulu. Aku akan mencari pakaian untukmu."
Lucas hanya mengangguk dan kembali memperhatikan interior apartment Jungwoo yang bergaya modern-classic yang di dominasi dengan warna hitam.
Tak lama Jungwoo kembali dan menyodorkan sebuah pakaian, "Ini."
Lucas mengambilnya dan menatap pakaian itu, "Benar-benar tak ada yang lebih besar dari ini?" karena pakaian tersebut bahkan terlihat kecil di tangannya.
"Em.."
"Kalau tak ada tak apa. Aku biasa tak mengenakan pakaian kalau di rumah."
Jungwoo tersedak, "Tapi ini rumahku. Bukan rumahmu― sebentar. Biar aku carikan." Jungwoo berjalan kearah kamar yang tak jauh itu dan menghela napas. Pakaian terbesar yang ia miliki jelas pakaian Xuxi.
Dengan ragu ia mengambil kaus tersebut dan kembali ke ruang tamu, "Ini.."
Lucas mengangguk, "Tepat ukuranku." katanya sembari berganti pakaian di depan Jungwoo. Jungwoo terpaku sesaat― pakaian Xuxi bahkan cocok di tubuhnya.
"Lucas.." Jungwoo bahkan lupa tak mengenakan kata formal mengingat mereka memang tak begitu dekat.
"Hm?"
"Bisakah kau menginap malam ini?" maaf, Lucas. Kau sungguh mengingatkan ku dengan Xuxi.
⠀
⠀
۵ ۵ ۵
![](https://img.wattpad.com/cover/265608641-288-k69390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢ
Fanfiction(n) Having or expressing more than one possible meaning. [ Caswoo ― Luwoo ― Lujung ] and all side characters.