"Aku tak mengerti kenapa model itu berusaha mendekatkan diri denganku." keluh Johnny sembari bersandar di kursinya.
Doyoung menerawang, "Mungkin dia menyukaimu?"
Johnny memutar bolamatanya malas, "Aku tak punya waktu untuk hal seperti itu."
"John, kau sudah mendekati kepala 3. Sampai kapan ingin terus bekerja? Hartamu tak akan habis bahkan sampai 20 turunan." sahut Yuta santai.
"Berkacalah, Nakamoto!"
Yuta menepuk bahunya, "Aku sudah menemukan targetku."
Doyoung menatap Yuta penasaran. Sangat jarang Yuta yang tertarik lebih dulu kepada seseorang, "Siapa?"
Yuta melihat keluar jendela ruangan menatap orang yang sedang ia bicarakan, "WINWIN?!" ucap Doyoung kaget. Beruntung ruangan mereka adalah ruangan kedap suara.
⠀
۵
⠀
"Presdir Kim, tuan Lucas mengirimkan pakaian untuk anda."
Jungwoo yang sedang mengetikan sesuatu di laptopnya menyerit, "Untuk?"
"Saya kurang tau, presdir. Tuan Lucas tadi menitipkannya." Winwin yang melihat itu dengan sigap mengambil pakaian pemberian Lucas dari tangan staff Lucas tersebut.
Winwin mengkode Jungwoo― Jungwoo berdehem, "Baiklah. Terimakasih."
Setelah staff itu pergi Winwin menaruh pakaiannya di tempat pakaian terbuka yang berada di ruangan Jungwoo. "Kau ingin mencobanya?"
Memang tak butuh waktu lama bagi Winwin untuk dekat dengan Jungwoo. Karena Jungwoo memang tak suka jika Winwin menganggapnya sebagai atasan.
Jungwoo mendekati pakaian tersebut, "Aku jarang sekali menakai coat seperti ini." Winwin mengangguk setuju. Biasanya Jungwoo hanya memakai kemeja atau sweater kebesaran saja mengingat dirinya hanya bekerja di belakang kamera.
"Tapi ini nampak bagus."
"Aku akan mengucapkan terimakasih nanti." toh nanti ia yakin akan bertemu dengan Lucas entah di lokasi shooting siapa.
⠀
۵
⠀
Johnny menggumamkan nada-nada dan memainkan pena di tangan kirinya dengan lihai― sesekali membunyikan tuts tuts piano agar mendapatkan inspirasi.
Ia mematikan musiknya dan menatap kearah pintu ketika mendengar seseorang masuk, "Oh.. Noona?"
Irene tersenyum sekilas, "Apa kau sibuk? Aku membawakanmu makan malam. Aku tau kau selalu lupa dengan waktu jika sudah berurusan dengan kerja."
Johnny terkekeh, "Terimakasih, noona. Apa waktumu sedang senggang?"
Irene mengangguk. Ia melihat jam tangannya, "Jadwal pemotretanku baru di mulai pukul 8 nanti."
Johnny mendelik, "Ey, noona. Sudahku bilang hindari pemotretan malam."
Irene terkekeh ringan, "Mr. Zhou me-reschedule pemotretan kali ini karena ia ada urusan dan deadline untuk pemotretan ini sebentar lagi, John. Aku tak bisa menolaknya."
Irene menyilangkan tangannya di dada dan bersandar pada meja Johnny, "Berhenti terlalu protektif padaku dan carilah kekasih agar kau bisa menuangkan sifat protektifmu." candanya.
Johnny menggelengkan kepalanya dan terkekeh. Ia sadar mungkin ia terlalu protektif pada Irene― Irene itu berharga untuknya, "Usiaku sudah bukan saatnya untuk bermain-main seperti itu, noona." Irene termasuk salah satu orang yang beruntung bisa masuk ke dalam kehidupan Johnny.
"Jadi kau akan langsung mencari istri atau suami, begitu?" Irene tau Johnny tak pernah mempermasalahkan gender. Johnny lebih terpaku kepada sifat orang tersebut.
Johnny hampir tersedak minumannya, "Noona, ayolah. Aku sedang tak ingin menjalin hubungan romantis."
Irene tertawa dengan anggun lalu merapihkan pakaiannya, "Baiklah-baiklah. Aku akan ke set karena sebentar lagi pemotretanku di mulai."
Johnny mengangguk, "Langsung telpon aku kalau ada sesuatu yang aneh." Irene mengangguk dan melambaikan tangannya kearah Johnny sebelum keluar dari ruangan.
⠀
⠀
Irene sedikit terkejut mendapati seorang pria berada di depan ruangan Johnny, "Ten-ssi? Apa ada perlu dengan Johnny?"
Ten menggeleng canggung, "Ah, tidak. Aku hanya lewat saja."
Irene mengangguk kaku dengan senyumannya, "Kalau begitu, aku duluan." Ten menatap Irene yang berjalan menjauh dan menaruh makanan yang ia bawa dengan asal di kursi yang berada disana sebelum meninggalkannya.
⠀
۵
⠀
"Lucas-ssi, terimakasih untuk pakaiannya." Jungwoo menyempatkan diri untuk menyapa Lucas walau jadwalnya sudau selesai.
Lucas mengangguk sekilas, "Ku harap kau menyukainya."
"Tentu, tapi kau tak perlu repot-repot memberiku pakaian."
"Aku tak merasa di repotkan Jungwoo-ssi. Ku harap kau tak terkejut kalau mendapat pakaian dariku di kemudian hari."
Jungwoo terpaku sejenak. Apa? 'di kemudian hari'? Apa Lucas secara gamblang berkata kalau pria itu ingin mendekatkan diri dengannya?
⠀
⠀
۵ ۵ ۵
[] Smalem janji double up (●´з')♡

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢ
Fanfiction(n) Having or expressing more than one possible meaning. [ Caswoo ― Luwoo ― Lujung ] and all side characters.