Jungwoo mengambil pakaian Xuxi dari lemarinya. Entahlah, sudah jadi kebiasaan kalau tubuhnya merasa tidak enak ia akan memakai pakaian Xuxi seolah Xuxi akan menangkal penyakitnya.
Jungwoo duduk di kasurnya dan melihat ponselnya. "Tepat 1 tahun semenjak kau pergi." ia mengotak-atik ponselnya dan membeli tiket ke Thailand untuk besok pagi.
Jungwoo merebahkan dirinya di kasur, menatap langit-langit kamarnya, "Kemarin kau muncul di mimpiku. Apa kau marah karena aku belum berkunjung ke tempat terakhirmu lagi? Maafkan aku. Belakangan ini aku sungguh sibuk untuk persiapan beberapa hal di agensi."
"Seperti katamu, aku tak ingin menjadi atasan yang semena-mena― uh, mungkin untuk kali ini agak mendadak. Aku belum sempat bilang aku akan ke Thailand besok pagi, tapi aku sudah menyelesaikan pekerjaanku untuk 3 hari kedepan, aku serius!" kata Jungwoo seolah ia memang sedang bicara kepada Xuxi.
"Malam ini cuacanya tidak begitu bagus. Aku jadi tak bisa melihat bintang. Banyak yang bilang ketika seseorang sudah tak ada ia akan menjadi bintang agar bisa melihat orang yang mereka sayangi. 'Kalau kau merindukannya tatap saja bintang di langit, orang yang kau sayangi sedang menjagamu dari sana' kata mereka selalu begitu. Apa benar?"
Jungwoo menghela napas, "Hari ini pun, aku tetap merindukanmu, Xuxi. Kau tau seberapa besar rasa inginku untuk bertemu denganmu? Sangat besar. Kau.. Dulu aku bahkan tak bisa membayangkan bisa hidup tanpamu. Aku.. Selalu ingin menyerah. Tapi, ku rasa dunia ini masih membutuhkanku."
"Apa kau berdecak di atas sana ketika aku tak menjalani hidup dengan baik?" Jungwoo terkekeh kecil, "Maafkan aku. Aku akan mencoba untuk memperbaikinya."
Drrttt
Jungwoo mengambil ponselnya di atas nakas. Menyerit ketika mendapati Doyoung menelponnya tengah malam begini, "Halo, hyung?"
"Jungwoo, besok kau harus datang pukul 9 oke?"
Jungwoo memasang raut bingung, "Kenapa?"
"Rapat ini sangat penting. Ini untuk kerja sama dengan salah satu perusahaan designer terbesar di asia―"
"Hyung, aku sudah memesan tiket pagi untuk ke Thailand besok."
"Jungwoo, please?? Bahkan Yuta datang dari Jepang untuk rapat ini. Ini sangat penting untuk agensi Jungwoo. Agensi tetangga bahkan di tolak ketika ingin bekerja sama dengannya. Ini peluang besar bagi agensi kita― aku akan membelikan tiket penerbangan siang untukmu. Oke? Deal?"
Jungwoo menghela napas berat, "Baiklah, hyung."
Jungwoo dapat mendengar Doyoung berteriak senang diujung sana, "Jangan tidur terlalu larut. Besok kau harus bangun pagi. Kalau begitu, selamat tidur!"
Pip
Jungwoo menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah sang hyung dan menaruh ponselnya di nakas sebelum menarik selimut dan berusaha untuk memasuki alam mimpinya.
⠀
⠀
۵ ۵ ۵
⠀
⠀
[] Gunain baju Xuxi pas sakit juga based on true story. ;)
![](https://img.wattpad.com/cover/265608641-288-k69390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢ
أدب الهواة(n) Having or expressing more than one possible meaning. [ Caswoo ― Luwoo ― Lujung ] and all side characters.