Pegangan Jungwoo di bahunya sontak mengerat. Tentu Lucas juga punya sisi spesial di hatinya. Lucas memperlakukannya sedikit berbeda dari Xuxi.
Kalau Xuxi sangat memanjakannya, sikap tak acuh Lucas terkadang membuatnya belajar hal baru. Seolah mengajarkannya untuk menjadi dewasa dan berdiri di kakinya sendiri.
Semirip apapun seseorang, sikap mereka pasti berbeda. "Ya, kau ada disana― kau memiliki sisi spesial juga di hatiku."
"Apa aku juga memiliki sisi spesial di hatimu selain karena aku mirip dengan Ibumu?" tanya Jungwoo kembali.
Lucas mengangguk. "Ya.. Kau yang sangat manja salah satu hal yang tak Ibuku punya. Ia bahkan tak membutuhkan Ayahku ketika sedang melahirkanku." Lucas mengelus rambut Jungwoo sekilas.
Serius. Ia sungguh merindukan sosok manis di hadapannya.
"Apa.. Apa kau keberatan jika aku kembali mengajakmu untuk bersama? Aku rasa, aku sungguh tidak bisa tanpamu." lanjut Lucas, "Doyoung-nim juga berkata 'Kalau kau masih ingin dengan adikku, tunjukan dirimu yang sesungguhnya. Jangan menjadi seorang pengecut.' jadi.. Aku ingin mendapatkan kesempatan lain darimu."
Jungwoo tertawa kecil, "Padahal aku juga salah dalam ini. Kenapa hyung seolah hanya menyalahkanmu."
Lucas mengelus pipi Jungwoo, "Doyoung-nim bilang dia benci melihatmu sedih."
Tanpa memperdulikan semua dansa lagi, Jungwoo memeluk Lucas erat, "Bawa aku kedalam kisah kita, Lucas. Mari berjuang bersama."
Lucas tersenyun kecil, menangkup pipi Jungwoo dan mencium bibirnya. Sontak membuat semua orang mengigit bibirnya tak ingin menganggu mereka karena suara bising.
⠀
⠀
Tak lama, musik berhenti―menjadi tanda selesainya sesi dansa ini. Johnny yang menyudahi sesi dansanya dengan Ten tiba-tiba berlutut di hadapan Ten. Membuat Ten sedikit bingung.
Johnny mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya, "Ten Lee-ssi, mari ketahap selanjutnya bersama-sama?"
Ten yang sempat bingung sontak memasang raut terkejut, "John.."
"Terima!"
"Terima!"
Sorakan orang-orang disana membuat Ten tersadar dan mengangguk―matanya sudah berkaca-kaca.
Johnny berdiri, memasangkan cincin di jari manis Ten dan memeluknya, "Sudah ku bilang aku bisa bersikap romantis juga kan?"
Ucapan Johnny sontak membuat Ten memukul punggung pria Chicago itu, "Dasar!"
⠀
⠀
Jaehyun yang menatap itu tertawa sendiri, "Aku tak tahu dia bisa secheesy itu!"
"Mengaca! Saat kau melamar Taeyong juga kau menyiapkan 1000 kata romantis yang membuatku muak!" kata Yuta sarkas. Taeyong di sebelahnya mengangguk setuju. Kalau diingat-ingat memang kata yang Jaehyun ucapkan sangat cheesy.
Jaehyun berdecih, "Kau yang melamar Winwin diam-diam juga membuatku curiga! Kau tidak berbuat aneh-aneh kan?"
Yuta mendelik, "Jangan berasumsi yang aneh-aneh, sialan!"
Doyoung memutar bolamatanya malas dan menepuk bahu Taeil―seolah menyuruh ekhem suaminya untuk mengurus dua bocah itu.
Taeil tertawa, "Sudahlah. Setiap orang juga akan melalui masa memalukan yang berbeda-beda."
⠀
⠀
"Saatnya melempar bunga!"
Mereka bersiap di posisi mereka masing-masing. Jaehyun dan Taeyong yang notabene sudah menikah lebih dulu malah iseng dan ikut mengantri disana.
"Kalau aku bisa menangkapnya, kita menikah besok ya?" ujar Johnny membuat Ten mendelik, "Jangan gila!"
"1,
2,
3!"
Hup!
"HAHAHA! Derrryyy!"
Suara tawa staff tersebut sontak membuat Hendery melepas bunganya. Membiarkan bunga tersebut berada ditangan seseorang yang ikut menangkapnya juga dengannya, Dejun.
"Menikah!"
"Menikah!"
Ledek para staff mereka. Dejun mendelik, "Berisik!"
Jungwoo sontak ikut tertawa. Lucas menyerit bingung, "Ada apa memangnya?"
Jungwoo menatap Lucas bingung, "Kau tak tau? Hendery di kenal tak ingin berurusan dengan Xiaojun karena menurutnya pria itu sedikit rumit."
"Eh? Bukankah dia menyukai Xiaojun?"
"Hah?"
⠀
۵
⠀
Kini mereka berada di resort milik Taeil. Tinggal para petinggi saja untuk sekalian berliburan.
Doyoung menatap Johnny malas, "Siapa yang mengizinkanmu membuat acara dalam acara bahagiaku, huh?"
Johnny dengan santai menunjuk Taeil dengan dagunya. Doyoung menatap Taeil tak percaya, "Hyung????"
Taeil tertawa, "Babe, berbagi kebahagiaan apa salahnya? Lagipula mereka membawa berita bahagia.
Jaehyun mengangguk setuju, "Hyung, kenapa kau mau dengan kelinci berisik sepertinya sih?"
Doyoung ingin melempar Jaehyun dengan sepatunya kalau saja tak di halangi oleh Taeil, "Yong! Kurung saja suamimu itu!"
Jungwoo tertawa, "Hyung, ini hari bahagiamu, jangan marah-marah."
Doyoung mendengus dan menatap Jungwoo serta Lucas bergantian. "Jadi kalian sudah berbaikan?"
Yuta mendengus, "Kau terlalu asik berdansa tadi. Sampai tak lihat kalau adikmu di cium di depan umum oleh kekas―" Winwin menutup mulut Yuta dan menatap pria itu dengan raut terkejut.
"APA?!"
Ten yang terkejut membuat Johnny tertawa. Ia berbisik, "Doyoung sangat protektif dengan Jungwoo."
"SINI KAU SIALAN?! BERANI BERANINYA―"
"AAAAA― HYUNG HYUNG!" teriak Jungwoo ketika Doyoung mencabik-cabik pria China itu.
Taeil yang di tatap 7 pria di hadapannya menggedik, "Kalau yang satu ini, aku tidak bisa membantu."
Ya.. Doakan saja agar Lucas bisa pulang dengan keadaan sehat.
⠀
⠀
End
⠀
⠀
[] Maaf kemarin nanggung (。’▽’。)♡
Terimakasih kalian udah nungguin Ambigous― cerita yang sempet aku stop update grgr diawal cerita sad gitu aku ga enak berbagi kesedihan apalagi, lagi masa pada rindu luwoo (。ŏ_ŏ)
Tapi, akhirnya selesai juga. Maaf ya kalau ada salah kata dalam book ini. Terimakasih yang udah vote, comment, baca. I love youuu! See you on my next stories, love! (´∀`)♡
25.09.21
With love, rawunra.
![](https://img.wattpad.com/cover/265608641-288-k69390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢ
Fanfiction(n) Having or expressing more than one possible meaning. [ Caswoo ― Luwoo ― Lujung ] and all side characters.