Apart

116 41 7
                                    

Jungwoo menatap apartmentnya yang biasa ia singgahi bersama Xuxi. Semua kenangan itu, terputar secara otomatis di dalam ingatannya.

Doyoung menempuk pundak Jungwoo, "Duduklah, woo. Hari ini hyung akan menginap." Jungwoo hanya mengangguk sekilas dan beranjak masuk ke dalam apartmentnya.

Tadinya Ibu Kim dan Ayah Kim beserta Doyoung menyarankan Jungwoo untuk tinggal sementara di rumah keluarga Kim. Namun Jungwoo hanya tinggal sehari disana dan ia ingin kembali ke apartmentnya.

Jungwoo mengusap bingkai photo yang berisikan dirinya dengan Xuxi. Semua terjadi begitu cepat, seolah ini hanya mimpi.

Kalau ini mimpi, bisakah seseorang membangunkannya? Ia tak ingin berada di mimpi seperti ini.

Jungwoo menghela napasnya dan segera masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian tidur. Setelah selesai ia merebahkan tubuhnya di kasurnya. Kasurnya begitu luas setelah sang empu satunya meninggalkannya.

Cklek

"Woo, ingin ku matikan lampunya? Biasanya kau tak bisa tidur kalau lampunya tak dimatikan."

Jungwoo menggeleng menatap atap-atap kamarnya, "Tidak hyung. Nanti Xuxi tak bisa melihatku dari atas sana."

Doyoung menghela napas, "Baiklah.. Jangan tidur terlalu larut." Doyoung menutup pintu kamar Jungwoo dan berlalu dari sana.

Jungwoo memiringkan tubuhnya. Biasanya.. Xuxi selalu memeluknya kalau ia ingin tertidur seolah pelukan Xuxi adalah mantra tidurnya.

Mata Jungwoo memburam akibat airmata yang menggenang di pelupuknya. Ia membenamkan wajahnya di bantal― membiarkan tangisannya kembali turun.

۵

Siang ini Jungwoo berencana untuk membersihkan apartmentnya karena Doyoung belum membolehkannya pergi ke perusahaan.

Jungwoo menatap ruang kerjanya yang biasa di pakai oleh Xuxi. Ia masuk ke dalam sana dan duduk di kursi kerjanya.

Jungwoo membuka satu persatu laci kerja tersebut dan hanya menemukan dokumen-dokumen. Laci terakhir, "Hm?"

Jungwoo mengambil kertas itu,

Kalau kau melihat ini, berarti ini adalah hari anniversary kita yang ke 9! You bring me a lot of happines. Terimakasih, sayang.

Cepat cari sesuatu di laci ini!

Your beloved Boyfriend, Xuxi.

Jungwoo segera melihat tanggalan yang berada di jam tangannya. Benar, ini adalah tanggal anniversary mereka.

Jungwoo merogoh laci tersebut dan menemukan kontak cincin di dalam sana. Jungwoo mengambil kertas kecil di atas cincin tersebut,

Apa kau terkejut? Aku membeli cincin pasangan untuk kita!

Jungwoo menaruh kertas itu dan melihat cincinnya, Jungwoo menghela napas berat menahan airmatanya, "Ya, Xuxi. Aku sangat terkejut. Kau selalu berhasil untuk membuatku terkejut."

۵ ۵ ۵

[] Kisah Jungwoo-Xuxi di chapter yang sedih-sedih based on true story tapi beda penempatan karakter doang ◐.̃◐

U guys, Xuxi is the most pengertian dan romantis person ever walaupun emosinya kadang susah dikendalikan― Xuxi could kill anyone but Jungwoo is the only person who can handle him.

Dan cuma Xuxi yang bisa handle si keras kepala Jungwoo. Sekeras kepalanya Xuxi, Jungwoo lebih keras kepala lagi.

Dialog, "Nanti Xuxi tak bisa melihatku dari atas sana." diambil dari kata-kata Jungwoo-ku beneran. ;)

ᴬᵐ·ᵇᶦᵍ·ᵘ·ᵒᵘˢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang