Part 8: New Captain

387 82 2
                                    

Aku memegang erat pinggang Bucky selaju dengan kecepatan motornya yang semakin kencang. Aku memejamkan mataku beberapa kali saat Bucky menyelinap sebuah mobil dengan jarak yang sangat dekat.

"Bisakah kau melepas gas saat hendak menyelinap?" Protesku saat Bucky kembali menyelinap dengan kecepatan yang lumayan kencang.

"Tidak bisa." Sahutnya sambil menyetir.

"AH! Buck!" teriakku terkejut saat Bucky menaikkan roda bagian depannya dan membuat badan kami sedikit terangkat ke belakang. Mendengar teriakkanku, Bucky langsung tertawa dan menancap gas lebih kencang. "BUCKY!" teriakku kembali. Rupanya Bucky menghiraukan diriku yang sedang ketakutan.

Akhirnya Bucky pun memelankan laju kecepatan motornya dan itu membuatku sangat lega. Aku melihat Bucky mengatur kaca spionnya, aku dapat melihat pantulan wajah Bucky pada kaca tersebut. Bucky tersenyum padaku melalui kaca dan ia kembali mengatur spion tersebut ke posisi semula. Aku merasakan pipiku memerah karena hal itu dan aku tersenyum sendiri.

"Omong-omong ini bukan jalan ke apartemenmu. Mau ke mana kita?" Tanyaku kepada Bucky.

"Kau ingin bertemu Captain America?" Ujarnya bertanya padaku.

"Sam?" Tebakanku karena aku sudah beberapa kali mendengar cerita ini dari mulut Bucky, Steve dan juga dari internet.

"Ya, Sam. Kedatanganmu tepat sekali karena Sam kebetulan sedang berada di New York." Jawab Bucky.

Tidak lama dari itu, kami pun tiba di sebuah kedai makan tradisional. Aku dan Bucky turun dari motor dan masuk ke dalam kedai tersebut. Kedai tersebut memiliki gaya interior Western yang penuh dengan perabot kayu. Telingaku menyaring suara musik country yang berasal dari sebuah jukebox. Bucky memimpin jalanku dan aku mengikutinya tepat di belakangnya. Ia mengarahkan langkah kakinya ke ujung ruangan dimana aku melihat seorang pria berkulit hitam sedang duduk sambil menyeringai ke arah kami.

"Hei." Sapa pria itu sambil memeluk Bucky sekilas. Pria itu melihat ke arahku dan tersenyum lebar. "Kau pasti [Y/N]." ujarnya sambil mengulurkan tangannya padaku.

"Ya. Kau pasti Sam." Jawabku sambil menjabat tangannya. Ia mengangguk dan menarikku ke dalam pelukannya sebentar.

"Duduklah. Maaf aku sudah makan duluan. Kau ingin pesan sesuatu? Biar aku pesankan." Kata Sam padaku untuk menyambut kedatanganku.

"Biar aku. Kalian duduk saja mengobrol." Kata Bucky sambil tersenyum pada aku dan Sam. Aku dan Sam belum menjawab apa pun, kemudian Bucky langsung pergi meninggalkan kami untuk memesan makanan.

"Jadi, kau kembali." Kata Sam saat kami berdua sudah duduk berhadapan yang dijaraki oleh sebuah meja.

"Semacam itu. Jadi, kau sudah tahu tentang asalku." Kataku sambil sedikit tertawa.

"Ya... beberapa kali Bucky menceritakan padaku tentangmu, dan juga tentang perjuangan kalian bersama Steve. Maaf aku tidak membantu saat itu. Tidak ada yang memberi tahuku." Kata Sam sambil sedikit tertawa juga.

"Kau tahulah, Steve sangat ingin kau merasa layak menyandang gelar Captain America. Kalau saja kau tahu Steve kembali, mungkin perisai itu masih dimiliki oleh John Walker." Kataku mengingat perkataan Steve padaku saat itu.

"Rupanya kau tahu tentang Walker." Ucap Sam.

"Aku membaca beberapa hal kemarin." Jawabku singkat kemudian pandanganku teralihkan oleh Bucky yang berjalan menghampiri. Ia tersenyum singkat padaku dan langsung memegang pundakku menyuruhku untuk bergeser sedikit.

"Makananmu sedang di masak." Kata Bucky padaku saat ia duduk di sampingku.

"Jadi, bagaimana pertemuanmu dengan Zemo?" Tanya Sam pada Bucky.

"Tidak bagus. Tapi [Y/N] dapat membuat Zemo mengaku. Hanya itu, alasan yang Zemo berikan tidak masuk akal. Ia hanya bilang kalau dirinya tidak mau berada di satu sel tahanan yang sama dengan Flag Smasher." Jawab Bucky pada Sam. Sam melirik ke arahku sambil menaikkan alisnya. Aku pun menaikkan pundakku sambil tersenyum, mengonfirmasi bahwa perkataan Bucky itu benar.

"Buck, mengapa kau tidak beristirahat saja? Lepas semua ini, kau tidak perlu mengurus pria itu. Setidaknya hanya untuk beberapa waktu." Saran Sam kepada Bucky.

"Dan membiarkan Zemo merencanakan sesuatu yang berbahaya? Tidak." Elak Bucky pada Sam.

"Aku bilang hanya beberapa saat. Zemo sudah berada di balik jeruji, menurutmu apa yang dapat ia lakukan di sana selain menyesali perbuatannya." Lanjut Sam masih membujuk Bucky.

"Sam benar. Tidakkah kau lelah bertarung setiap saat? Maksudku, kau harus menikmati hidup, kan." Sahutku mendukung perkataan Sam. Bucky terdiam sejenak sambil menunduk. Ia pun mendongakkan kepalanya kembali.

"Mungkin. Mungkin aku akan melepas Zemo." Kata Bucky sambil meletakkan tangannya di kepala dan bersandar. "Untuk beberapa saat." Lanjutnya.

White Wolf and The Lady Deadpool (Bucky Barnes x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang