Part 35: A Man Behind The Shield

329 72 12
                                    

Pria itu menurunkan perisainya sehingga aku dapat melihat wajah di balik perisai itu. Aku memundurkan kepalaku sedikit bingung, itu bukan Steve.

"Serius? Steve?" Katanya sambil menaikkan satu alisnya. Kostum yang dipakai pria itu memang terlihat seperti milik Steve, hanya saja berbeda warna. Dan perisai yang ia pegang sama persis dengaan perisai yang Shuri berikan kepada Steve saat di Wakanda.

"Kau siapa?" Tanyaku. Ayahku masih menodongkan kedua pistolnya ke arah pria itu.

"Anggap saja, aku adalah penyelamatmu." Jawabnya dengan angkuh.

"Kau siapa?" Tanyaku lebih tegas.

"Sebuah pasukan yang disuruh Fennhoff akan datang mengepung tempat ini." Katanya mendekat ke arahku.

Aku memutar tongkatku dan mengubahnya menjadi pedang. Aku mengarahkan pedangku ke arah pria itu agar ia tidak mendekatiku.

"Jaga jarakmu, aku tidak percaya padamu." Kataku mengacungkan ujung pedangku padanya.

"Kau sebaiknya bekerja sama, atau si kecil Stark akan mati." Gumamnya.

"Si Kecil Stark?" Tanyaku bingung.

"Anak itu! Anak yang mereka sandera! Dia adalah putri dari Tony Stark. Kau tahu Tony Stark? Iron Man?" Kata pria itu agak kesal.

"Tidak pernah bertemu. Tapi aku kenal Howard Stark." Jawabku.

"Terserah padamu. Tapi kita harus menyelamatkannya. Sekarang." Kata pria itu.

"Aku tahu. Tapi kita tidak bisa langsung mendobrak pintu dan mengambil anak itu. Sebuah pistol sudah diarahkan padanya. Ia bisa mati dalam sedetik kita masuk." Kataku.

"Tidak denganku. Mereka percaya padaku. Aku akan masuk ke dalam dan kalian tunggu di sini. Aku akan mengambil anak itu perlahan dan saat aku sudah mendapatkan anak itu, kalian tangkap kedua Fennhoff itu." Ujarnya.

"Aku suka rencananya." Kata ayahku sambil menurunkan pistolnya. Ya, setidaknya ada seseorang yang mengarahkan sebuah rencana seperti Steve.

"Tunggu, kau siapa? Dan dari mana kau mendapatkan perisai itu?" Tanyaku sebelum pria itu masuk.

"Aku US Agent. Dan perisai ini? Bukan urusanmu." Jawabnya. US Agent? Ia seorang CIA, FBI atau apa?

Pria itu masuk ke dalam dan membiarkan pintu itu terbuka.

"John Walker. Tepat waktu. Kita sudah mendapatkan si Winter Soldier." Suara Johann terdengar dari luar. John Walker? Apakah ia adalah orang yang sempat menggantikan Sam untuk menjadi Captain America?

"Ya. Dan untuk apa kau menyandera putri Stark?" Tanya pria itu yang ternyata bernama John Walker. Sebentar, apakah ia merupakan bagian dari rencana Fennhoff terhadap Bucky.

"Pria itu bekerja sama untuk mendapatkan Winter Soldier?" Bisik ayahku padaku.

"Aku seharusnya tidak mempercayainya. Tapi tunggu dulu, kita harus menyelamatkan anak kecil itu." Jawabku berbisik.

"Anak kecil ini? Tentu saja sebagai seorang sandera. Kau tahu? Ayah dan anak Wilson tadi kemari, bayangkan apabila kita tidak memiliki sandera. Mereka akan menghabisiku." Katanya dengan bangga. "Dan satu lagi. Aku menggunakan anak ini untuk mengetes, apakah James Bucky Barnes sudah kembali menjadi Winter Soldier. Atau hanya berpura-pura? Tuan Barnes, silakan. Bunuh anak itu." Lanjut Fennhoff.

Mataku terbelalak mendengarnya, baru saja aku ingin masuk ke dalam.

"Tunggu. Dia masih anak kecil." Ujar John menolak. "Serahkan anak itu padaku, atau aku tidak akan bekerja sama." Lanjutnya.

"Tapi ia adalah seorang Stark. Dan kau tahu betapa aku membenci si angkuh Howard Stark. Lagi pula aku harus tahu apakah si Winter Soldier tidak berpura-pura, ia harus membunuh anak ini." Ujar Johann.

"Suruh saja ia bunuh Mark." Kata John.

"Apa?" Ujar Mark kebingungan.

"Mark. Biar aku beri tahu sesuatu. Seluruh keluarga Johann sudah tewas karena Howard Stark. Dan kau, hanyalah anak yang ia pungut untuk ia manfaatkan." Ujar John.

Aku mendengar bunyi perkelahian sedikit dan beberapa suara erangan dari John dan Mark.

"WILSON! Sekarang!" Teriak John dan sontak membuat aku dan ayahku masuk ke dalam.

Aku melihat John sudah mendapatkan anak kecil itu sambil menodongkan pistol ke arah Mark. Ayahku langsung mengarahkan pistol ke arah Johann dan Mark. Bucky yang ternyata tersadar, langsung menyekap Johann dari belakang membuatnya tidak dapat berkutik.

"Ambil anak ini." Kata John Walker padaku. Aku langsung menghampirinya dan mengambil anak kecil itu.

"Kau berpura-pura?" Rintih Johann kepada Bucky yang sedang menyekapnya.

"Kau benar." Gumam Bucky dengan raut wajah kesal.

"Kau boleh membunuhnya." Kata John kepada Bucky.

"Apa? Tidak." Kata Johann ketakutan.

"Beruntungnya dirimu, aku sudah tidak membunuh." Jawab Bucky lalu mendorong Johann. Johann terjatuh ke lantai.

White Wolf and The Lady Deadpool (Bucky Barnes x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang