Part 36: Explosion

317 68 0
                                        

Aku melihat John menghampiri Mark dan membisikkan sesuatu kepadanya. Mark mengangguk dan melihat ke arah Bucky. Aku merasakan suatu genggaman erat kecil pada kakiku, dan aku teringat dengan anak ini.

"Hei, kid. Siapa namamu?" Tanyaku sambil berjongkok.

"Morgan..." Jawab anak kecil itu dengan suara lugunya.

"Kau percaya padaku?" Tanyaku pada Morgan sambil mengulurkan tangannya. Morgan mengangguk dan memegang tanganku.

Baru saja aku hendak berdiri, tiba-tiba suara pecahan kaca terdengar. Segerombolan pasukan berpakaian hitam masuk melalui kaca jendela Fennhoff. Aku tidak tahu pasukan itu berada di pihak jahat atau baik, aku pun langsung melepas Morgan dan menyiapkan kedua pedangku.

"Apakah mereka orang jahat?" ujar ayahku. Aku menggelengkan kepalaku tidak tahu.

Pasukan berseragam itu melihat ke arahku dan mencoba menyerangku. Dari sana aku langsung tahu kalau mereka jahat.

"Oke, mereka jahat." Kata ayahku kembali. Ayahku melepas Mark dan membantuku melawan pasukan berbaju hitam ini.

Salah satu pasukan itu menyerangku dan aku langsung menyingkir.

"Morgan, aku minta kau untuk tunggu di luar. Oke?" Kataku pada Morgan. Morgan mengangguk dan langsung berlari keluar.

Beberapa pasukan mengerubungiku. Aku tidak bisa membunuh mereka, aku mengubah kedua pedangku menjadi sebuah tongkat panjang. Aku dan ayahku bekerja sama untuk melawan pasukan ini. Begitu juga dengan John Walker dan Bucky yang sedang melawan pasukan ini.

Sampai aku tidak sengaja bertubrukan dengan Bucky. Bucky menangkapku dan ia melihat ke belakangku.

"[Y/N] awas!" Teriaknya.

Tanpa menoleh ke belakang, aku langsung mengarahkan tongkatku untuk melumpuhkan seorang pasukan yang hendak menyerangku.

Sebuah perisai melayang di hadapanku dan melewatiku begitu saja. Aku mengikuti kemana arah perisai itu, dan perisai itu melumpuhkan salah satu pasukan. Perisai itu memantul dan di tangkap oleh seseorang.

"Apakah Walker berada di pihak kita?" Kataku kepada Bucky.

"Percayalah. Aku masih belum mengerti apa yang terjadi." Ujar Bucky.

"Merunduk!" Teriak Walker pada kami. Aku pun langsung merunduk dan Walker melempar perisainya ke arah Mark.

"Apakah itu perisai hitam milik Steve yang Shuri berikan untuk melawan Dormammu?" Bisikku pada Bucky.

"Tidak tahu." Jawab Bucky singkat yang kemudian melakukan perlawanan ke pasukan ini. Aku pun teringat dan langsung kembali melakukan perlawanan.

Setelah semua pasukan berhasil dilumpuhkan oleh aku, Bucky, ayahku dan Walker. Tiba-tiba sebuah api terlihat dalam sudut mataku. Sebuah api membara dan membakar gorden besar milik Fennhoff. Ternyata Fennhoff adalah pelakunya. Mengapa ia membakar apartemennya sendiri? Dia benar-benar psikiater gila.

DUARRR

Sebuah ledakan terjadi. Tubuh kami semua terpental ke belakang. Kebulan asap memenuhi ruangan dan api sudah membara dimana-mana. Aku berusaha bangkit dengan beberapa luka di tangan dan di wajahku. Aku melihat ke sekitar untuk mencari ayahku dan Bucky.

"Bucky!" teriakku kepada Bucky yang sedang berbaring lemah. Ia terbatuk-batuk dan aku melihat bahwa perutnya tertusuk oleh sebuah patahan kayu agak besar. Aku pun berusaha mengangkat Bucky tetapi sangat sulit. Ayahku datang menghampiriku dan membantuku untuk mengangkat Bucky.

Kami berdua berjalan ke pintu keluar sambil menuntun Bucky di tengah sebelum api menyulut ke arah kami. Bucky kembali terbatuk-batuk dengan darah yang keluar dari mulutnya.

Saat di luar, aku tidak melihat Morgan. Aku pun panik.

"Dimana Morgan?" Tanyaku.

"Nyalakan alarm itu!" Kata Bucky dengan lemah sambil menunjuk ke sisi kanan dinding. Aku pun memecahkan kotak alarm dan menurunkan tuas yang membuat alarm berdering. "Aku bisa jalan sendiri. [Y/N] kau cari Morgan, dan Wade selamatkan mereka yang ada di dalam." Kata Bucky.

"Bagaimana denganmu?" Kataku yang khawatir dengan Bucky.

"Selamatkan mereka, dan Morgan." Ujar Bucky.

Sebuah kaca jendela di ujung lorong pecah dan aku melihat seseorang pria dengan baju sayap memasuki tempat ini. Pria itu berlari ke arah kami.

"SAM!" Teriakku.

"Cepat. Evakuasi mereka semua. Aku akan baik-baik saja." Ujar Bucky.

Aku sangat tidak tega melihatnya seperti ini, tapi nyawa orang lainnya juga sedang dalam bahaya. Entah mereka jahat atau tidak, tapi Bucky sudah mengajarkan aku mengenai hal ini.

Ayahku mengambil sebuah extinguisher yang tergantung pada dinding. Ia dan Sam masuk ke dalam apartemen Johann Fennhoff untuk menyelamatkan para pasukan itu. Beberapa dari mereka ada yang sudah tersadar dan kami menyuruh mereka semua untuk keluar. Beberapa dari mereka yang masih tidak tersadar langsung diangkat oleh Sam satu persatu. Sam dengan kostumnya terbang ke bawah dan mengantarkan mereka. Sementara aku masih mencari keberadaan Morgan.

Mark, Johann, Morgan, maupun Walker tidak terlihat di ruangan ini. Aku menyuruh ayahku untuk menuntun para pasukan tadi ke bawah menggunakan tangga darurat. Dan aku berniat untuk mencari Morgan, aku tahu Johann pasti kabur membawa Morgan.

Aku melihat sebuah jejak kaki yang berlumuran darah mengarah ke arah berbeda. Jejak itu pasti bukan milik para pasukan yang dievakuasi. Aku mengikuti jejak tersebut sambil menahan napasku, dan jejak itu mengarah ke sebuah tangga. Aku menaiki tangga tersebut dan tangga itu memimpinku ke sebuah rooftop

White Wolf and The Lady Deadpool (Bucky Barnes x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang