Part 43: You're Not The Boss

368 58 4
                                    

"Aku tidak punya alasan untuk bergabung dengan kalian. Tidak." Jawabku. Aku langsung bangkit berdiri dari kursiku dan berjalan ke arah pintu.

"Orang-orang sepertimu sedang di incar di luar sana." Ucap John yang memberhentikan langkahku. Aku menoleh ke belakang melihatnya.

"Beberapa hari lalu aku mendapat kabar, seseorang yang dijuluki The Punisher tewas di kediamannya. Ia adalah seorang yang memiliki kemampuan berkelahi sepertimu, membunuh orang-orang yang menindas anak kecil. Menolong orang lain dengan cara apapun, terdengar seperti dirimu, bukan? Dan bukan hanya dia, puluhan kasus seperti ini sudah berlangsung selama 4 bulan terakhir." Kata wanita yang duduk di samping John Walker.

Aku melihat ke salah satu seorang yang dari tadi berdiam diri. Seorang laki-laki di antara 3 orang lainnya.

"Kau. Berpakaian seperti itu. Kau orang dalam pemerintahan, kan." Kataku kepada laki-laki tersebut. Karena aku mengingat perkataan Zemo bahwa tim ini dibuat untuk bertindak tanpa campur tangan pemerintah, tapi aku melihat salah satu orang pemerintahan di sini.

"Perkenalkan. Aku Jenderal Thaddeus Thunderbolt Ross. Ya, nama tim itu diambil dari julukanku." Ucapnya yang akhirnya mengucapkan sesuatu. "Kau juga benar, bahwa aku bekerja di pemerintahan. Aku lah orang yang mengajukan perjanjian Sokovia mengenai Avengers dan aku memiliki alasan tersendiri mengenai hal itu. Tapi tim ini, aku pastikan tidak ada campur tangan pemerintahan. Kami hanya ingin membantu orang-orang sepertimu, sepertiku, seperti Zemo, John Walker, ayahmu, bahkan James Barnes-mu." Lanjutnya.

"Apa hubungannya dengan ayahku atau James?" Tanyaku lagi yang mulai tertarik dengan ucapan mereka.

"Ayahmu dan James memiliki kemampuan super di atas rata-rata. Maafkan aku harus mengatakan ini, tetapi beberapa orang dalam SWORD adalah... orang berengsek yang tidak dapat menyimpan rahasia itu. Kau tidak mau, kan jika organisasi semacam Hydra atau Leviathan kembali menggunakan program Winter Soldier itu? Sekarang, visi dari tim ini hanyalah menuntaskan pekerjaan itu. Membasmi segala organisasi yang berniat memusnahkan bahkan memanfaatkan manusia yang memiliki kekuatan super." Ucap Jenderal itu panjang lebar.

"Oke. Jika itu untuk melindungi orang lain. Aku ikut." Kataku pada mereka. Mereka semua terlihat tersenyum mendengar jawabanku. "Tapi dengan satu syarat. Kalian bukanlah bosku. Dan aku bukan anak buah kalian. Jika ini memang sebuah tim, bekerja sama lah dengan baik." Lanjutku.

Aku pun keluar dari sana, dan kembali ke dalam bilik selku. Aku sendiri yang menutup pintu selku yang masih terbuka. Aku duduk di atas ranjang kasurku dan menatap papan caturku yang masih menyisakan beberapa anak catur. Aku akan mengalahkan sisi hitam itu.

Author's POV

"Rencanamu berhasil lagi." Ujar Val kepada Zemo saat masih di ruang rapat.

"Tentu saja. Aku adalah seorang yang... memiliki visi." Jawab Zemo.

"Bagaimana dengan James? Bukankah ia adalah incaran kita?" Tanya John.

"Untuk sekarang, [Y/N] saja cukup. Mungkin James akan menyusul kita di lain waktu. Dan kita tetap akan menambah jumlah anggota, setidaknya satu atau dua orang lagi" Jawab Zemo.

"Aku akan menyiapkan markas untuk kita di tempat ini." Ujar Thaddeus sambil berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar.

"Kau mungkin juga membutuhkan tempat latihan untuk mengontrol Red-Hulk dalam dirimu." Celetuk Val pada Thaddeus.

"Aku akan memikirkan itu." Sahut Thaddeus dan kemudian keluar dari ruangan.

------------------------------------------------

"Aku tidak menemukan orang yang melaporkan [Y/N]." Ujar Bucky kesal.

"Aku rasa [Y/N] akan baik-baik saja di The Raft. Ia adalah perempuan yang kuat." Celetuk Peter yang duduk di samping Wade.

"Sudah satu bulan. Dan mereka tidak mengizinkan aku untuk menemuinya. Pasti ada yang salah." Geram Bucky. "Seharusnya aku menekan pelatuk itu untuk membunuh Fennhoff sialan." Lanjutnya.

"Hei hei hei. Bisakah kau tenang? Aku percaya pada putriku. Ia akan baik-baik saja. Apa yang kau khawatirkan? Seseorang memukulinya sampai mati? Ia tidak bisa mati." Ujar Wade.

Bucky melirik ke arah Wade. Ia seperti terpikirkan sesuatu di benaknya.

"Kau benar. Kau benar, Wade. Maukah kau berpura-pura mati untukku?" Kata Bucky.

"Maksudmu?" Tanya Wade bingung.

"Jika aku menembakmu di depan orang-orang. Kau pura-pura mati, dan aku akan berada di satu penjara dengannya. Aku akan memastikan ia baik-baik saja." Jawab Bucky.

"Kau gila. Aku tidak bisa pura-pura mati. [Y/N] bisa mati dan bangkit lagi. Kalau aku? Kau tebas kepalaku juga aku tetap akan bergerak." Jawab Wade.

"Oke, aku akan meledakkanmu." Kata Bucky yang makin terdengar gila.

"Hentikan. Bukan itu solusinya. Kau tidak akan meledakkan kepala siapa pun. Dan kau tidak akan masuk ke penjara." Kata Wade.

"Sekarang bisakah kita menangani masalah yang ada di depan kita? Ada spiderman baru di tengah kota. Itu yang harus kita cari tahu." Ujar Peter untuk melerai perdebatan aneh antara Bucky dan Wade.

"Maafkan aku." Kata Bucky.

DUARRR

Suara ledakkan besar terdengar dari tengah kota. Wade, Bucky, dan Peter bersamaan menoleh ke arah luar melalui jendela apartemen Bucky. Kebulan asap besar terlihat dari kejauhan. Melihat kejadian tersebut, mereka bertiga pun langsung bersiap-siap.

"Edith. Apa yang terjadi?" Tanya Peter melalui kacamatanya.

"Sebuah ledakkan terjadi di Time Square. Pelaku belum ditemukan. Sistem masih mencari." Jawab Edith kepada Peter.

Peter menekan jam tangan yang ia kenakan, dan seketika kostum spidermannya terpakai di seluruh tubuhnya. Bucky pun dengan bersamaan menekan tombol pada lengan vibraniumnya, kostum White Wolf dari Wakanda juga langsung melapisi sekujur tubuhnya.

"Kalian serius?" Kesal Deadpool yang harus memakai topeng merahnya secara manual.

------------------------------------------------

End.

Wait for the next story: Thunderbolts

(maybe wkwk)


Another Note:
Thaddeus 'Thunderbolt' Ross adalah Red-Hulk. Tapi di MCU kayaknya dia belum berubah deh. Thaddeus udah muncul di beberapa film: Hulk, Iron Man, Civil War, Infinity War, Endgame (pemakaman Tony).

White Wolf and The Lady Deadpool (Bucky Barnes x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang