Part 37: His Guilty

300 63 0
                                    

Angin yang kencang membuat kibasan rambutku menghalangi wajahku. Aku melihat Mark sedang menyekap Morgan dalam tangannya di ujung rooftop, dan di sampingnya terdapat Johann juga. Aku pun langsung berniat menghampiri mereka sambil membidik pistol yang aku bawa dari ayahku ke arah Johann dan Mark.

"Jika kau mendekat, aku akan menyuruh Mark menjatuhkan anak ini." Ancam Johann kepadaku. Aku melihat Morgan menangis ketakutan, jadi aku memberhentikan langkahku untuk mendekat. "Jatuhkan senjatamu." Lanjutnya.

"Oke. Oke." Aku pun dengan perlahan meletakkan senjataku di bawah dan sedikit menendang senjata itu menjauh. Aku berdiri perlahan sambil mengangkat tanganku. "Apa yang kau inginkan?" Tanyaku.

"Kekasihmu. James. Kau mengacaukan rencanaku." Jawab Johann.

"Sudah jelas Bucky tidak berhasil kau hipnotis. Apa lagi yang kau inginkan?" Kataku.

"Panggil saja ia kemari, dan jika aku melihat ada bantuan lain datang, tidak segan-segan aku akan melempar anak ini." Ancam Johann kepadaku.

"Tidak. Uh, oke. Aku akan hubungi dia." Ujarku saat melihat Mark berlaga ingin menjatuhkan Morgan.

Aku pun menelepon Bucky.

"[Y/N]. Kau dimana? Sudah menemukan Morgan?" Kata Bucky di telepon.

"Sudah, tapi kau harus ke sini. Ke rooftop, sendiri dan jangan bawa siapa pun. Kau mengerti?" Kataku tergesa-gesa.

"Hei. Tenang. Ada apa?" Katanya.

"Cepatlah." Jawabku.

Duarr 

Suara tembakan terdengar dan peluru itu menyerempet lenganku sehingga ponselku terjatuh. Suara tembakkan itu berasal dari Mark sambil menyekap Morgan. Morgan menutup telinganya karena suara ledakkan dari pistol Mark.

"Bisakah kalian tidak se-agresif ini? Bucky sudah dalam perjalanan ke atas." Kesalku kepada mereka berdua.

"Aku tidak berniat membunuhmu." Kata Mark padaku.

"Terserah." Jawabku cepat. Aku menggoyang-goyankan kakiku menunggu Bucky. Aku terus melihat ke arah Morgan yang sedang ketakutan disekap oleh Mark. Sementara Johann di sampingnya sedang tersenyum bangga dengan situasi gila ini.

Akhirnya Bucky pun datang sambil memegangi perutnya yang terluka. Ia dengan wajah bingung menghampiriku.

"Ia sudah disini, sekarang lepas Morgan." Ujarku pada mereka.

"Apa yang mereka inginkan?" Bisik Bucky saat berada di sampingku.

"Aku ingin, si Winter Soldier itu membunuh ayahku." Kata Mark sambil menodongkan pistol ke arah Johann. Johann langsung menoleh ke arah Mark terkejut. Aku pun ikut terkejut karena Mark mengkhianati ayahnya sendiri.

"Mark? Kenapa?" Kata Johann terkejut.

"Kau bukan ayahku. Kau sudah menipu dan memanfaatkanku." Kata Mark dengan suara yang agak bergetar, aku pun teringat dengan perkataan John Walker yang memberi tahu Mark kalau ia bukan anak dari Johann. "Cepat! Bunuh dia! Atau aku akan menjatuhkan anak ini." Teriak Mark melihat ke arah Bucky.

"Tidak." Johann memohon.

"Aku tidak bisa membunuh ayahmu. Mark, kita bisa bicarakan ini baik-baik." Ujar Bucky.

"Tidakkah perkataanku kurang jelas? Aku ingin... kau... membunuh dia." Pekik Mark. Mark pun kembali mengancam dengan berjalan lebih ke pinggir sehingga Morgan nyaris saja terjatuh.

"Morgan!" Teriakku saat melihat Morgan sedikit tergelincir. "Bucky? Apa yang harus kita lakukan?" Bisikku pada Bucky.

Bucky melirik ke arahku. Kemudian ia melihat ke arah pistol yang tadi sempat aku jatuhkan. Bucky jalan perlahan ke arah pistol tersebut dan jongkok perlahan mengambilnya. Bucky pun kembali berdiri dan sesuai perintah Mark, ia mengarahkan pistol itu ke arah Johann. Bucky menggenggam erat pistol tersebut dan ia terlihat ragu untuk menarik pelatuknya.

Aku cukup tahu perjuangan Bucky selama ini yang sedang menebus kesalahannya kembali karena program Winter Soldier, dan aku tidak bisa membiarkan rasa bersalah itu kembali menghantuinya. Dengan sigap, aku mengeluarkan tongkat vibraniumku, mengubahnya menjadi pedang. Aku melempar pedangku ke arah Johann, dan pedang itu seketika tertancap di dada Johann. Johann langsung berlutut lemas dan kemudian terbaring.

Bucky menoleh ke arahku terkejut. Aku tidak dapat membiarkan Bucky melakukan ini. Mark pun ikut terkejut dan ia melihat ke arahku. Ia terlihat marah dan ia langsung menjatuhkan dirinya bersama Morgan dalam dekapannya.

Melihat mereka berdua terjatuh, aku dan Bucky langsung dengan cepat berlari ke arah mereka. Aku melihat ke bawah dan seorang bersayap muncul sambil menggendong Morgan. Sam dengan Morgan di tangannya mendarat di hadapan kami. Aku menghela napas lega karena Morgan berhasil selamat.

"Aku akan mengantar anak ini ke bawah dan mencari orang tuanya." Kata Sam.

"Dia anaknya Stark." Ujarku pada Sam.

Sam melihat ke arah anak itu dan ia baru tersadar. Sam lalu mengangkat anak itu dan mereka terbang dari sini. Aku menoleh ke arah Bucky dan langsung memeluknya. Aku menyandarkan kepalaku pada pundak Bucky saat berada di pelukannya. Aku sangat lega.

"Kau tidak perlu melakukannya." Bisik Bucky padaku.

"Melakukan apa?" Tanyaku.

"Membunuh Johann." Jawab Bucky. Aku melepas pelukan Bucky dariku.

"Aku tidak akan membiarkan perasaan bersalahmu membunuh orang kembali menghantuimu. Aku tidak mau mimpi burukmu itu kembali." Kataku dan langsung memeluknya lagi.

"Ah..." Rintih Bucky kesakitan melepas pelukanku. Ia memegang perutnya.

"Aku lupa. Dan kenapa kau tidak memakai kostum White Wolfmu tadi? Kostum itu kan cukup kuat untuk melindungimu." Kataku yang memang lupa kalau Bucky sedang terluka hebat. 

"Kau kira aku ingat? Lagi pula ledakkan itu terjadi begitu cepat." Jawab Bucky.

"Oke. Ayo aku tuntun ke bawah." Kataku sambil sedikit tertawa.

White Wolf and The Lady Deadpool (Bucky Barnes x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang