Part 21: Hypnotized

372 74 8
                                    

Author's POV

Dengan kemampuan Johann Fennhoff yang dapat menghipnotis orang, [Y/N] pun mengikuti kemauan Johann. Tidak seperti Winter Soldier yang seakan-akan kaku seperti robot, hipnotis milik Johann sangat lah berbeda. [Y/N] merasa bahwa membunuh Leah adalah hal yang memang ia mau lakukan. Ia pun langsung mengambil tongkat vibranium dan meninggalkan tempat tinggal Johann.

[Y/N] berjalan dengan pasti ke arah mobil yang tadi ia bawa, menyalakan kembali mobil tersebut dan pergi dari sana. Ia kembali membuka tabletnya dan memindai lokasi target.

"Apartemen Bucky." Gumam [Y/N] sambil menyeringai.

[Y/N] menancap gas dengan kecepatan penuh. Ia mengetahui kemana tujuannya dan ia tahu pasti. Ia menghindari beberapa mobil dan menyelinap di dalam keramaian kota New York walaupun sudah larut malam. Dan ia pun tiba di apartemen yang begitu ia kenal. Tapi baginya, apartemen tersebut bukanlah milik kawannya sebab Johann telah menghipnotis [Y/N] untuk tidak memiliki teman selain dirinya.

[Y/N] kembali memakai masker dan tudung kepalanya. Ia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam gedung apartemen Bucky. Langkah demi langkah ia pastikan tanpa suara tetapi cepat. Ia tidak langsung masuk ke apartemen Bucky, tetapi ia naik ke lantai paling atas yakni sebuah rooftop. Ia melihat ke pinggir sisi bangunan dan merendahkan badannya untuk bergelantungan pada pinggiran bangunan.

[Y/N] bergelantung dan sedikit bergeser untuk dapat meraih sebuah pipa yang mengarahkannya ke Apartemen Bucky. Ia pun turun dengan berpegangan pada pipa tersebut. Sesampainya, ia memiringkan kepalanya untuk mengintip ke arah jendela. Benar saja, ia melihat Bucky sedang bersama Leah yang ketakutan.

[Y/N] sedikit naik untuk berada di atas jendela. Ia menggunakan kakinya untuk mengetuk kaca jendela dan menunggu sampai seseorang membuka jendela tersebut.

"Siapa itu?" Tanya Leah ketakutan kepada Bucky.

"Tunggu di sini." Perintah Bucky kepada Leah.

Bucky pun berdiri dari sofanya dan dengan perlahan mengecek ke arah jendela. Tidak puas dengan apa yang ia dapatkan, Bucky pun membuka kaca jendela perlahan. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan tidak melihat siapa pun. Tanpa peringatan apa pun, [Y/N] langsung menendang wajah Bucky dan mereka berdua terjatuh ke lantai di dalam Apartemen Bucky.

[Y/N] mengeluarkan tongkatnya dan langsung mengubah tongkat itu menjadi dua buah pedang. Ia tahu ia tidak boleh membunuh Bucky, tapi ia berniat untuk melumpuhkan Bucky. Bucky yang tidak mengenali penyamaran [Y/N] dengan masker dan tudung kepalanya langsung menangkis kibasan pedang [Y/N] dengan tangan vibraniumnya.

Bucky menendang paha [Y/N] yang membuatnya terlempar ke meja televisi sehingga membuat televisi dan mejanya hancur.

"Leah. Masuk ke kamar!" Teriak Bucky kepada Leah.

Dalam keadaan terjatuh, [Y/N] melempar satu buah pedangnya ke arah Bucky dan Bucky berhasil menangkap lemparan pedang tersebut. Dengan kecohan itu, [Y/N] melempar pedang satunya lagi dan pedang tersebut tertancap di telapak tangan kanan Bucky. Bucky yang terkejut langsung melihat ke arah pedang tersebut. Seketika ia sadar dengan kepemilikan pedang ini.

"[Y/N]?" Tanya Bucky terkejut sambil menoleh pelan ke arah [Y/N]. Bucky pun mencabut pedang yang tertancap pada telapak tangannya dengan merintih kesakitan. "Arghh." Bucky melempar pedang tersebut ke lantai.

[Y/N] langsung berdiri dan melepas masker serta tudung kepalanya, karena ia merasa penyamarannya adalah hal percuma. [Y/N] tersenyum ke arah Bucky dan ia berjalan mundur mendekati kabinet dapur Bucky. Bucky yang terkejut masih berdiri kaku melihat tatapan [Y/N] yang seakan-akan seperti seorang psikopat.

[Y/N] membuka kulkas milik Bucky dan mengambil dua buah pistol, ia langsung membidik pistol tersebut ke arah Bucky. Melihat [Y/N] yang siap menarik pelatuk pistol tersebut, Bucky langsung mengangkat kedua tangannya. [Y/N] pun berjalan sambil menodongkan kedua pistol tersebut ke arah Bucky.

"[Y/N], ini aku! Kau harus sadar!" Ujar Bucky mencoba membuat [Y/N] tersadar.

"Aku memang sadar... Buck." Jawab [Y/N] dengan nada santai dan tersenyum.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Bucky yang masih terkejut dan bingung.

"Diam di sana." Perintah [Y/N] sambil berjalan pelan ke arah kamar Bucky. [Y/N] tetap mengarahkan badannya ke arah Bucky sambil membidik Bucky berjaga-jaga jika Bucky ingin menyerang. Bucky pun tidak bisa berkutik dan ia benar-benar bingung dengan apa yang terjadi.

White Wolf and The Lady Deadpool (Bucky Barnes x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang