TV5 || puding mangga

6.3K 604 3
                                    

Tawanya anggun, senyumnya manis, tatapannya teduh menyejukkan hati _Abi

Tawanya anggun, senyumnya manis, tatapannya teduh menyejukkan hati _Abi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maap typo.
*
*

Vanka membuka pintu mobil, "Daaa Ayah! Vanka masuk dulu ya," ucapnya di jendela mobil menatap sang Ayah.

"Heh! Kamu lupa belom salim sama Ayah, sungguh ther-la-lu," ucap Adam bak Roma irama.

Vanka menyengir kuda, "Maafken anakmu ini Ayahanda, Vanka kelupaan," ucapnya kemudian menyium punggung tangan sang Ayah.

"Semangat belajarnya anak Ayah! Oh iya, Kak Indah pesen sama Ayah, ntar pulang sekolah bareng dia, katanya sih mau jenguk Abi di rumah sehat."

Vanka mengerutkan kening, "Rumah sehat?"

"Rumah sakit elah, Ayah bingung emang rumahnya sakit apa sih," ucap Adam tampak berpikir keras.

"Buset! Babeh gue kenapa goblok banget sih. Eh, tapi iya juga yang di bilang Ayah," ucap Vanka mengetuk-ngetuk keningnya menggunakan jari telunjuknya.

"Dasar anak kampret, yaudah sana belajar yang rajin," usir Adam sebelum mobilnya berlalu dari hadapannya Vanka.

"Daa Ayah!" teriak Vanka melambaikan tanggan ke arah mobil sang Ayah yang mulai menjauh. Kemudian ia berbalik badan.

"Astogeh! Kaget aing teh," ucap Vanka mengelus dada.

"Maap nona, di rambut anda ada daun," celetuk seorang wanita yang tiba-tiba saja berdiri di hadapannya. Benar saja, ada sehelai daun di kepalanya.

"Hah! Daun? Dimana-dimana?" sambil meraba-raba rambutnya.

Gadis itu mengambil daun tersebut yang berada di atas kepala Vanka, dan dengan sengaja menarik beberapa helai rambut Vanka.

"Awhs," Vanka meringis karna rambutnya tertarik.

"Maaf-maaf, saya tidak sengaja nona," ucapnya padahal ia memang sengaja megambil beberapa helai rambut itu, karna seseorang menyuruhnya.

Vanka mengusap kasar kepalanya yang terasa sakit, "Ah, enggak papa kok, Mbak," ucap Vanka tersenyum.

"Sekali lagi saya minta maqp, saya pergi dulu permisi," pamit wanita itu tak enak hati.
____
___
__
_

Bel pertanda pulang sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, namun Vanka dkk masih berada di dalam kelas.

"Van, lo pulang sama siapa? bareng kita aja yuk, sekalian jenguk Abi di RS," celetuk Kia diangguki yang lain.

"Ngga deh, Makasih. Gue pulang bareng Kak Indah, katanya mau mampir ke Rs juga," tolak Vanka halus.

"Ooh yaudah deh, kalo gi--" ucapan Kia terpotong.

Transmigrasi Vanka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang