TV23 || konser

3.8K 446 14
                                    

Maap typo**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maap typo
*
*

Kini El dkk dan Al dkk berada di kelas, lebih tepatnya di kelas XI IPS 2. Sedari tadi El sibuk dengan ponselnya menghubungi seseorang, yaitu Nana. Untuk menanyakan perkembangan perusahaannya. El sudah memberi tahu pada Nana yang sebenarnya saat ia berada di Rumah sakit 2 hari yang lalu. Hanya Nana yang ia beritahu. Sedangkan yang lain belum, 'Nanti ada saatmya' itulah yang di jawab El a.k.a Vanka jika di tanya kenapa.

Bilqis? Ia sedari tadi fokus membaca novel. Al dkk? Apalagi kalo bukan tidur yang mereka lakukan.

"Jamkos!" pekik Dito selaku ketua kelas.

"Bajigur lo! " kesal El menatap horor Dito.

"Gue gorok tau trasa lo!" kesel siswi A.

"Cari mati lo hah! " pekik siswa B.

"Anjort lo, To! " dengus Siswa C.

"Ck, dugong, " maki siswi D.

Dan bla bla.

Al dkk yang mendengar pekikan tersebut membulatkan mata terkejut, "Dito! Mati aja lo sono! " kesal Fatih marah.

Dito meringis menyatukan telapak tangan di depan dada, "Maap tuan-tuan dan nyonya-nyonya, " kemudian ngacir keluar kelas sebelum terkena amukan masa dari penduduk XI IPS 2.

"Eh, para guru lagi rapat noh, gak tau deh rapat apa, " celetuk siswa E.

"Kuy, keluar, " ajak El menarik tangan Bilqis yang sedang serius membaca novelnya.

Bilqis mendengus, "Lo kok malah ngeselin sih, biasanya aja kalum lembut, lah ini, aaarkh, " geram Bilqis merotasikan matanya.

Al yang melihat twinsnya keluar segera menyusul, tak lupa iya menarik kerah baju 2 curut secara paksa. Fatih dan Lintang mendengus kesal, pasalnya mereka terlihat seperti kambing yang di seret paksa.

Bwahahaha

Tawa para murid xi ips 2 pecah kala melihat ekspresi Fatih dan Lintang.

"Ya alloh, Fatih malu... " cicit Fatih menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Kenapa sih gue punya temen no akhlak kayak ni bocah," cibir Lintang menatap sinis Al yang terus menyeretnya keluar kamar, eh ralat. Keluar kelas maksudnya.

"Ngapain mereka?" bingung Al menaikkan sebelah alis matanya heran saat melihat El yang memegang gitar berada di tengah lapangan dengan Bilqis yang terlihat marah-marah tak jelas.

Kini Al dkk berada di lapangan menembus kerumun semut, eh maksud orang-orang deng. Berjalan menuju El yang sedang berteriak.

"HOLA MASYARAKAT GEMASIH! "sapa El memegang gitar dwngan berdiri di atas kursi. Tampak lapangan di penuhi warga SMA Gemasih. Pasalnya seluruh kelas jamkos.

Transmigrasi Vanka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang