Maap typo
___
__
_Pagi telah tiba, namun mata itu masih terpejam, mungkin sang empu masi bergelud dengan alam mimpinya.
Lingga terus memandangi wajah Vanka yang masi tertidur pulas, ada rasa rindu setelah sekian lama terpisah.
"Gue janji bakalan terus jagain lo, Dek," gumam Lingga pelan sambil mengelus puncak kepala Vanka lembut.
Perlahan mata cantik itu mulai membuka matanya.
Vanka membulatkan mata lebar, untung saja tu mata kagak samoe keluar.
"Kak Lingga ngapain disini?!" pekik Vanka kemudian duduk.
Lingga mengacak rambut Vanka gemas, "Niatnya sih mau bangunin Adek Abang ini, tapi gak jadi deh, kayaknya lagi mimpi indah," katanya disertai kekehan.
Vanka melirik Lingga sekilas, "Sekarang turun yuk, sarapan, atau sarapan di kamar aja?" tawar Lingga.
Vanka menggeleng keras, "Vanka mandi dulu, Kak, ntar langsung turun kok."
Lingga tersenyum simpul lalu mengangguk, "Yaudah sana gih, nanti para maid yang nyiapin keperluan kamu," ucap Lingga lalu melenggang keluar kamar setelah Vanka mengangguk.
"Huuft," Vanka membuang napas perlahan, sungguh tidurnya sangat nyaman.
Vanka mengerutkan kening dalam saat melihat Mira dan 3 maid memasuki kamarnya, mereka membungkukkan badan saat tiba di hadapan Vanka lalu menunduk.
"Selamat pagi, Nona muda," ucap Mira tersenyum lebar.
"Pagi," balas Vanka menutup mulutnya yang menguap lebar.
"Lisa siapkan air untuk mandi Nona muda, Aci siapkan pakaian, dan Dona rapikan tempat tidur Nona muda," perintah Mira tegas diangguki para maid.
Vanka menatap heran mereka, yang benar saja yang biasanya ia lakukan sendiri, kini malah orang lain melakukannya, sungguh ini sangat berlebihan. Pikir Vanka.
"Stop!" ucap Vanka sedikit teriak saat para maid mulai melakukan perintah Mira. Para maid yang mendengar intruksi Nona Mudanya segera menghentikan aktivitas mereka.
"Ada apa Nona Muda? Apa Nona membutuhkan sesuatu?" tanya Mira.
"Tidak, bisakah kalian keluar, saya bisa melakukannya sendiri," ucap Vanka dingin.
"Maaf Nona Muda, ini smua perintah Tuan Davin," jelas Mira.
Vanka membuang napas kasar, "Terserah lu pada lah!" ucap Vanka pasrah.
____
___
__
_"Selamat pagi putri, Papa," sapa Davin setelah Vanka duduk.
Vanka tersenyum simpul, "Selamat pagi juga Papa, Kak Lingga," balas Vanka di balas senyuman dari Davin dan Lingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Vanka (END)
Fiksi RemajaSEQUEL UDAH DI UP! __ Semula hidup Vanka terasa damai dan sempurna di sayangi orang-orang disekitarnya. Dan perlahan sebuah kebenaran mulai terungkap. Kenyataan bahwa dirinya bukan anak kandung dari orang tuanya, yg ternyata memiliki orang tua ka...