Maap typo.
*
*Kini Vanka dan Bulan sampai di aprt milik Vanka pribadi. Apartemen mewah yang bertema hitam tampak elegan.
Bulan terpukau saat melihat isinya, "Ini apart milik kamu, Van?" tanya Bulan menggeleng tak percaya.Vamka mengangguk. "Ehe, Kak Bul."
Bulan berjalan di belakang Vanka menuju lantai atas hingga tiba di sebuah kamar dengan tema yang sama, "Nah, ini kamar Kak Bulbul," antusias Vanka.
Bulan menoleh kearah Vanka sambil mengerutkan kening, "Bul bul?"
Vanka menyengir, "Vanka suka aja manggil Kakak dengan sebutan Bulbul, lucu," paparnya sambil menyengir lucu.
Bulan terkekeh lalu menjawil hidung Vanka merasa gemes, "Iya-iya," balas Bulan lembut.
"Oh iya, Kak Bulbul juga yang akan mengurus toko kue Vanka." ucap Vanka antusias.
Bulan shok membelalakkan matanya, "Ap-apa?"
"Kak Bulbul mau ya? Ya ya ya!" mohon Vanka dengan puppy eyesnya.
Kok gak tega ya? Mukanya gemes gitu? Setau gue Vanka kan dingin, batin Bulan.
Perlahan Bulan mengangguk sambil tersenyum. Mereka kini duduk di atas kasur.
"Ye!" seru Vanka. "Nanti Mbak Ana and Bang zega datang, ntar Bang Zega yang akan membantu Kak Bulbul. And ... Dia yang akan menyelesaikan masalah Kak Bulbul," sambung Vanka.
Vanka menyipitkan mata tak mengerti maksud Vanka.
"Vanka tau masalah Kak Bulbul, Bunda Kak Bulbul sahabat Mama dan masa lalu Kak Bulbul ada sangkut pautnya dengan kejadian 9 tahun yang lalu."
Bulan mengernyit, semakin bingung tak mengerti dengan ucapan Vanka.
Vanka menghela napas kasar saat melihat raut wajah bingung Bulan.
"Nanti Bang Zega yang akan jelaskan," putus Vanka kesal.
Drrrt! Drrt! Drrrt!
Ponsel Vanka bergetar yang ternyata Dita yang menelponnya, denggan segera ia menggeser tombol warna hijau tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Vanka (END)
Підліткова літератураSEQUEL UDAH DI UP! __ Semula hidup Vanka terasa damai dan sempurna di sayangi orang-orang disekitarnya. Dan perlahan sebuah kebenaran mulai terungkap. Kenyataan bahwa dirinya bukan anak kandung dari orang tuanya, yg ternyata memiliki orang tua ka...