Maap typo
*
*"Oke anak-anak, berhubung bel pergantian pelajaran sudah berbunyi, saya pamit. So, jangan lupa tugas yang saya berikan minggu depan harus selesai," ucap Bu Rara selaku guru pajak.
"Baik, Bu!" ucap para murid serempak.
"And untuk Vanka antar buku ini ke ruangan saya," pinta Bu Rara, di angguki Vanka, sebelum Bu Rara beranjak keluar kelas.
Vanka mencolek lengan Abi yang sedang memandang ke luar jendela, "Bi, temeni antar buku ke ruangan, Bu Rara."
"Ogah, kan lu yang di suru," tolak Abi dengan mata fokus ke luar jendela memperhatikan para siswa yang sedang bermain sepak bola.
"Oke! Jangan harap gue mau bicara sama lo, BYE!" kesal Vanka beranjak dari bangku.
Dengan segera Abi mencekal pergelangan tangan Vanka, "Jangan gitu dong ... Iya deh iya gue temeni."
Vanka tersenyum puas. "Oke," kata Vanka kemudian mengangkat buku-buku tersebut juga di bantu oleh Abi.
Kemudian mereka pergi menuju ruang guru untuk mengantarkan buku-buki tersebut.
"Kantin kuy, gue aus," ajak Abi di angguki antusias dari Vanka.
Saat mereka berjalan menuju kantin tak sengaja Vanka melihat Bulan yang sedang di bully oleh Abel serta dayang-dayangnya.
Vanka menyenggol lengan Abi yang tampak asik dengan ponsel di hadapannya.
"Hm?" dehem Abi tanpa mengalihkan pandagannya dari ponsel.
"Lo liat noh si lampir ama dayang-dayangnya buat ulah lagi," tunjuk Vanka dengan dagunya ke arah Abel dkk.
Abi menyimpan pomselnya lalu menatap Abel dkk, "Kak Bulan."
"Hm, kuy samperin."
Saat mereka sudah dekat dengan Abel dkk berada, "Van, Van. It-itu Bang Ling--" belum sempat Abi menyelesaikan ucapannya sudah di tarik paksa oleh Vanka.
Tak jauh sari samping kiri mereka ada Lingga dkk yang memperhatikan Vanka dan Abi. Kening Lingga mengkerut saat melihat langkah Vanka dan Abi yang tergesa-gesa.
"Vanka kenapa noh," celetuk Varo.
"Diem!" sahut Galang.
"Kita lihat aja," ucap Lingga yang terus menatap Vanka yang menghampiri Abel.
Vanka membantu Bulan untuk bangkit. Di bantu Abi yang memungut buku Bulan yang terjatuh.
"Kak Bulan gak papa?" tanya Vanka khawatir.
"Ga-gak papa, mending Vanka pergi dari sini," suruh Bulan, agar ia juga tidak menjadi sasaran Abel.
"Udah, Kak Bulan tenang aja ada Vanka disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Vanka (END)
Teen FictionSEQUEL UDAH DI UP! __ Semula hidup Vanka terasa damai dan sempurna di sayangi orang-orang disekitarnya. Dan perlahan sebuah kebenaran mulai terungkap. Kenyataan bahwa dirinya bukan anak kandung dari orang tuanya, yg ternyata memiliki orang tua ka...