Maap typo.
*
*Terlihat seorang gadis sedang terbaring lemah dengan kepala yang di perban di brankar ruang VVIP rumah sakit itu. Sudah 2 minggu gadis itu mengalami koma.
Perlahan jari-jemari tangan gadis itu bergerak, matanya juga terlihat bergerak dari balik kelopak mata itu.
"Euugh, " gadis itu melenguh.
Perlahan mata gadis itu terbuka, matanya menyipit menyesuaikan sinar cahaya dari luar ruangan yang mengarah ke wajahnya.
Gadis itu membuang napas perlahan, "Rumah sakit, " gumamnya dingin.
Matanya mengedar ke seluruh ruangan, "Mama, Papa, dan yang lain kemana ya?" gumamnya mencebikkan bibir.
Gadis itu adalah Vanka. Lebih tepatnya Jovanka Permata Gentala.
Ceklek
Pintu terbuka, terlihat sepasang paruh baya tersenyum kearahnya.
Wanita paruh baya itu menghampiri brankar gadis tersebut, "Mommy seneng kamu udah sadar sayang, " ucap wanita itu mengelus puncak kepala Vanka.
Vanka mengerutkan kening menatap bingung orang-orang di hadapannya ini.
Vanka menghindar kala pria paruh baya itu hendak mengusap puncak kepalanya.
"Kalian siapa? " tanya Vanka datar.
"Nak, ini Dady, kalo kamu lupa?" ucap pria paruh baya itu dengan raut wajah khawatir.
Vanka menaikkan sebelah alis matanya, "Maap, saya tidak kenal kalian. Dan ya, keluarga saya dimana? " tanya Vanka clingak clinguk.
Mereka yang disana semakin di buat bingung dengan tingkah gadis di hadapan mereka ini.
"Dad, El kenapa? " tanya wanita paruh baya itu pada suaminya.
"Bentar, Dady panggil dokter," ucap pria tersebut lalu pergi.
Wanita itu terus memandangi gadis itu khawatir.
Berbeda dengan Vanka yang memandangnya dingin. Sedingin si dia xixixi, canda elah.
Tak lama pria paruh baya datang bersama wanita berjas putih, sudah pasti jika wanita itu adalah Dokter.
Dokter tersebut memeriksa keadaan Vanka, Vanka hanya pasrah.
"Maap, Tuan Daniel. Nona El lupa ingatan atau amnesia, " ucap Dokter tersebut.
"An-anak saya amnesia, Dok? " tanya Vinase Laksamana selaku istri dari Tuan Daniel Laksamana yang merupakan pengusaha sukses di negara ini.
Dokter tersebut mengangguk, "Amnesia ini hanya sementara kok, dan Nona El akan ingat kembali," tutur Dokter tersebut.
Vanka mulai jengah, "Maap, Dok. Saya tidak amnesia, dan... maap, siapa yang Dokter maksud El? Nama saya Vanka, " papar Vanka semamin membuat Vina terisak di pelukan Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Vanka (END)
Подростковая литератураSEQUEL UDAH DI UP! __ Semula hidup Vanka terasa damai dan sempurna di sayangi orang-orang disekitarnya. Dan perlahan sebuah kebenaran mulai terungkap. Kenyataan bahwa dirinya bukan anak kandung dari orang tuanya, yg ternyata memiliki orang tua ka...