Jam istirahat.
Anneth menceritakan semuanya kepada ketiga sahabatnya.
"Kak Dev, romantis ya Neth," ucap Joa.
"Ya, dia kan kalau di sekolah dingin, cuek, tegas. Tapi kalau lagi sama kamu, kayaknya tegasnya dilembutin gitu," ucap Ucha.
"Nah, bener tuh apa kata Ucha," ucap Uwa.
"Emangnya pacar kalian pada nggak kaya gitu?" tanya Anneth.
"Ya, kayak gitu. Cuma kak Sam itu sedikit posesif, Neth," ucap Joa.
"Ya, kayak gitu sih Neth. Tapi kamu kan tahu, kak Clinton sama kak Liam itu sama kayak kak Sam, posesif. Kalau kita kenapa-kenapa, pasti langsung diceramahin," ucap Ucha.
"Nah, bener kata Ucha, Neth," ucap Uwa.
"Udah ah, yuk lanjut makan. Bentar lagi bel nih," ucap Anneth.
Mereka pun menghabiskan makanan mereka.Jam pulang sekolah.
Seperti biasa, Anneth pulang bersama Deven. Namun, Deven terlihat pusing dan gelisah.
"Kak, kakak nggak apa-apa kan?" tanya Anneth.
"Nggak apa-apa kok, Neth. Kakak cuma sedikit lelah aja," ucap Deven.
"Em, Neth nanti, pas perpisahan aku punya kejutan untuk anak-anak," ucap Deven.
"Kejutan, kejutan apa, Kak?" tanya Anneth.
"Ada deh. Nanti kamu lihat aja, okay," ucap Deven.
"Okay deh. Oh iya, Kak. Aku pengen ke makamnya Kim, boleh?" tanya Anneth.
"Boleh, nanti kita ke sana sore hari Jumat ya. Aku harus menulis soal ulangan, kalau tidak, aku bisa begadang lagi malam ini," ucap Deven.
"Tenang kak, aku bisa membantu dan pasti aku akan menemani kakak," ucap Anneth.
"Tidak, dek. Kamu harus tidur. Nanti kamu bisa sakit kalau tidak tidur," ucap Deven.
"Nah, itu dia. Kakak tahu bahwa begadang itu tidak sehat. Jadi, kenapa kakak harus begadang? Kalau kakak begadang, aku juga ikut begadang. Ujiannya masih seminggu lagi, kak. Bisa dikerjakan di hari Sabtu atau Minggu kan?" ucap Anneth.
"Iya sih, tapi hari Sabtu dan Minggu itu kami biasanya berkumpul dengan keluarga di rumah kak Amel," ucap Deven.
"Baiklah, berarti kita pergi ke sana pada sore hari Jumat, setelah sekolah. Bagaimana kalau begitu, Kak?" ucap Anneth.
"Okay dek, jadi mau pergi ke makam Kim?" Tanya Deven.
"Ya, Kak. Tapi nanti kita beli bunga dulu ya," ucap Anneth.
"Baiklah, bunga kesukaan Kim itu bunga tulip ungu," ucap Deven.
'Baiklah, nanti kita mampir ke toko bunga dan sekalian jenguk Mamah. Kamu tahu bunga kesukaan Mamah, Kak?" Tanya Anneth.
"Mamah suka bunga Lily putih," ucap Deven.
"Baiklah, nanti kita belikan Mamah bunga Lily putih," ucap Anneth.
"Kalau kamu sendiri, suka bunga apa, Neth?" Tanya Deven.
"Saya suka bunga edelweis, Kak," ucap Anneth.
"Bunga yang sangat indah. Coba tebak, Kakak suka bunga apa?" Ucap Deven.
"Kakak suka bunga mawar putih, benar tidak?" Tanya Anneth.
"Ya, kamu benar," ucap Deven.
"Yey, aku benar. Baiklah, nanti sore kita pergi ke toko bunga," ucap Anneth.
...
Sorenya, Deven dan Anneth pergi ke toko bunga sebelum pergi ke makam Kim dan Mamah Deven.
Di toko bunga, Deven dan Anneth membeli bunga tulip ungu untuk Kim dan bunga Lily putih untuk Mamah Deven.
"Dek, lihat, kakak punya sesuatu untukmu," ucap Deven sambil menunjukkan bunga edelweis yang dipegangnya.
"Wah, cantik sekali. Apa ini untukku, Kak?" ucap Anneth.
"Ya, untuk istri kakak yang cantik," ucap Deven.
"Terima kasih, Kak," ucap Anneth.
"Sama-sama, dek," ucap Deven.
Setelah dari toko bunga, Deven dan Anneth pergi ke makam.
Di makam, mereka menaruh bunga dan membacakan doa untuk Kim dan Mamah Deven.
Setelah itu, mereka pulang dan Deven melanjutkan membuat soal ujian.
Ada yang penasaran dengan part selanjutnya? Penasaran?" Jangan lupa vote dan comen bye love you all 😘♥️🤗.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (End)
Romance"gimana rasanya jika lo dijodohkan oleh guru lu sendiri?" panik ngak? panik ngak? paniklah masa engga😂 bercanda okay lanjut ke topik ini adalah kisah Anneth yang terpaksa harus menerima perjodohan karena keadaan ekonomi dimana dia diumur 17 tahun...