"gimana rasanya jika lo dijodohkan oleh guru lu sendiri?" panik ngak? panik ngak? paniklah masa engga😂 bercanda okay lanjut ke topik ini adalah kisah Anneth yang terpaksa harus menerima
perjodohan karena keadaan ekonomi dimana dia diumur 17 tahun...
Di rumah Denneth, Deven dan Anneth sedang melakukan siaran langsung di Instagram. Setelah selesai, Sandra terlihat sedih.
"Sayang, kenapa mukamu terlihat sedih begitu?" tanya Anneth.
"Ma, Pa, tempat minum dan tempat pensilku hilang, dan aku sering dibully di sekolah oleh temanku, namanya Bianca," ucap Sandra dengan nada sedih.
Deven dan Anneth sangat terkejut mendengar pengakuan Sandra.
"Kamu dibully, bagaimana caranya?" tanya Deven.
"Aku sering dijambak dan mereka mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan tentangku, dan bahkan mengatakan aku tidak pantas bersekolah di sana," ucap Sandra.
Anneth memeluk Sandra dengan erat.
"Jangan khawatir, sayang. Papa dan Mama akan menyelesaikan ini dan mencarikan solusinya. Kamu akan pindah sekolah agar tidak lagi di-bully, dan Papa akan menghubungi wali kelas kamu untuk membicarakan masalah ini," ucap Deven.
Sandra hanya mengangguk, lalu memberikan nomor telepon wali kelasnya pada Deven.
...
Malam itu, di kamar Denneth, Deven dan Anneth sedang membicarakan masalah Sandra.
"Neth, ini bukan salahmu. Kita bisa memindahkan Sandra ke sekolah lain, mungkin ke sekolah tempat anaknya Joa bersekolah," ucap Deven.
Anneth hanya mengangguk.
"Maafkan aku, kak. Aku belum bisa menjadi ibu yang baik untuk Sandra," ucap Anneth.
"Kamu sudah menjadi yang terbaik untuk Sandra, ini bukan salahmu. Ayo, aku akan menelepon guru wali kelas Sandra," ucap Deven.
"Baiklah, aku akan mendengarkan," ucap Anneth.
"Tapi jangan menangis lagi, ya," tambah Deven.
Anneth hanya mengangguk.
Deven kemudian menelepon guru wali kelas Sandra.
"Halo, Bu. Selamat malam, maaf mengganggu. Saya Pak Deven, orang tua Sandra. Saya ingin memberitahu bahwa anak saya sedang mengalami bullying dari teman sekelasnya, Bianca. Tolong panggil dia besok, saya ingin berbicara dengan dia," ucap Deven.
"Baik, Pak. Saya akan memanggilnya besok," ucap Febrina, guru wali kelas Sandra.
Deven pun memutuskan teleponnya.
...
Keesokan paginya, di sekolah Sandra, Sandra dan Bianca dipanggil ke ruang guru oleh wali kelasnya.
"Ada apa, Bu? Kok saya dipanggil?" tanya Bianca.
"Apakah benar kamu membully Sandra dan mencuri barang-barangnya?" tanya Febriana.
"Tidak, Bu. Saya tidak mengambil apapun dari tasnya," jawab Bianca.
"Baiklah, izinkan saya untuk memeriksa tas kamu," ucap Febriana.Bianca hanya diam dan terlihat sedikit takut. Febriana pun memeriksa isi tas Bianca dan menemukan tempat pensil dan tempat minum milik Sandra.
"Barang-barang anak saya selalu memiliki nama di belakangnya, jadi sudah pasti itu miliknya," ucap Anneth.
Ternyata benar, barang-barang tersebut milik Sandra.
"Saya ingin berbicara dengan orang tua kamu, panggil mereka," ucap Deven.
"Dan kami akan memindahkan anak kami ke sekolah lain," ucap Anneth.
"Lalu kenapa memanggil orang tua saya? Pindahkan saja anak kalian ke sekolah lain," ucap Bianca.
"Kami memanggil orang tuamu agar kamu jera dan tidak ada lagi bullying di sekolah ini. Paham?" ucap Deven dengan sedikit tegas.
...
Tidak lama kemudian, orang tua Bianca pun tiba di ruang guru.
Ada yang penasaran?, Kira-kira siapa ya orang tuanya Bianca? Penasaran jangan lupa vote dan comen 😘❤️🤗.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.