part 8

224 20 1
                                    

Ost Menerka-nerka-Nagita Slavina.

Di acara olimpiade, Anneth duduk di kursi yang sudah dipesan dan menunggu acara dimulai. Deven memberikan beberapa petunjuk sebelum masuk ke kelas. 

"Kamu bisa duduk di sana dulu, nanti kamu langsung masuk ke kelas yang ada disana, oke?" kata Deven. 

"Baik, Kak," jawab Anneth sambil duduk di kursinya. 

Setelah acara dimulai, semua murid bekerja dengan serius dan fokus. Setelah selesai, Anneth merasa lega. 

"Huh, akhirnya selesai juga," ucap Anneth. 

Saat Anneth kembali ke kursinya, dia menemukan sebuah kotak makan berwarna merah di tempat duduknya. 

"Siapa yang meninggalkan ini?" tanya Anneth sambil membuka kotak makanan itu. 

Di dalam kotak makanan tersebut, Anneth menemukan sebuah surat dan spaghetti Mozarella favoritnya. 

Surat itu bertuliskan, "Hai Anneth, makanlah spaghettinya. Aku tahu kamu pasti lapar. Jangan sedih terus, ingatlah bahwa kamu tidak pernah sendiri. Aku akan selalu ada untukmu. - Deven."

Anneth tersenyum hangat membaca surat itu sambil memakan spaghetti Mozarella favoritnya.

"Kak Deven pasti menahan cemburunya karena tadi aku memeluk Aldy tanpa seizin dia dan dia masih perhatian kepadaku," batin Anneth. 

Ketika pengumuman pemenang diumumkan, Anneth sangat gugup. 

Namun, akhirnya ia diumumkan sebagai juara pertama. 

"Juara pertama adalah Anneth dari SMA Jakarta Intercultural School!" ucap Juri3, yaitu pak Deven. 

Anneth sangat senang dan berterima kasih kepada Deven atas dukungannya. 

"Terima kasih, Kak Deven. Aku tidak akan bisa melakukannya tanpa dukunganmu," ucap Anneth. 

Deven tersenyum dan memberikan Anneth piala dan hadiah uang senilai 6 juta rupiah.

"Selamat, Neth. Kakak bangga padamu. Oh iya, sebentar lagi kamu akan ujian. Kalau sudah lulus, mau kuliah di mana?" tanya Deven. 

"Saya ingin kuliah di luar negeri, tapi saya tidak ingin menjalani hubungan jarak jauh dengan Kakak," jawab Anneth. 

"Dengar, Neth. Tak masalah kalau kamu kuliah di luar negeri atau di Jakarta. Kakak akan selalu ada di samping kamu," ucap Deven dengan tegas. 

Anneth tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan bantuan Deven.

"Maafkan aku, Kak. Aku tahu tadi kamu cemburu dan sakit hati. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti perasaanmu," ucap Anneth dengan rasa bersalah. 

Deven menggelengkan kepala dan menenangkan Anneth. 

"Tidak perlu minta maaf, Neth. Kakak memang cemburu tadi, tapi aku percaya kamu bisa menjaga hatimu untukku," ucap Deven dengan tegas. 

Anneth tersenyum dan memeluk Deven, merasa lega karena Deven memahaminya. 

"Aku sangat bersyukur memiliki suami seperti kamu, Kak. Terima kasih sudah selalu ada di sampingku," ucap Anneth dengan rasa terharu. 

Deven membalas pelukan Anneth, sambil mengelus rambut Anneth. 

"Kamu juga selalu ada di sampingku, Neth. Dan aku akan selalu mendukungmu," ucap Deven dengan senyum lembut. 

Anneth merasa hangat di dalam pelukan Deven dan merasa bersyukur memiliki seseorang seperti Deven di hidupnya. 

Malam harinya, di rumah Denneth. 

Anneth sibuk membuka koper Deven dan kopernya, mempersiapkan segala hal untuk keberangkatan Deven ke luar negeri. Namun, tiba-tiba dia menemukan sebuah album foto di dalam koper Deven.Anneth merasa penasaran dan membuka album foto tersebut. Dia melihat foto-foto indah Deven saat masih kecil, bersama keluarga dan teman-temannya. Dia tersenyum melihat betapa bahagianya Deven saat masih kecil. 

Namun, di antara foto-foto itu, Anneth menemukan sebuah foto yang membuatnya terkejut. Dia melihat Deven bersama seorang wanita yang tidak dikenalnya. Mereka terlihat sangat mesra dan bahagia. 

Anneth merasa sedih dan kecewa. Dia tidak tahu apa arti foto itu dan siapa wanita itu. Dia merasa cemburu dan takut kehilangan Deven. Dia berharap bisa membicarakan hal ini dengan Deven dan menyelesaikan masalah ini dengan baik. 

"Dek, kamu sedang apa?" tanya Deven dengan wajah bingung. 

Anneth terlihat cemas dan takut saat Deven menanyainya. 

"Maaf, Kak. Tadi aku tidak sengaja menemukan album foto Kakak saat sedang membersihkan koper," ucap Anneth dengan suara gemetar. 

Deven merasa lega dan mengambil album foto itu dari tangan Anneth. 

"Kak, bisa tolong ceritakan siapa wanita di foto ini?" tanya Anneth dengan hati-hati.

Deven terdiam sejenak sebelum akhirnya mengajak Anneth ke ruang kerjanya






















Ada yang penasaran siapa wanita yang berada di album foto itu? Penasaran?, Jangan lupa vote dan comen bye love you all 😘♥️🤗.

Perjodohan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang